Extra Part 1

17.8K 1.7K 556
                                    

Hmm....

Udah lama ya ga update? 🌚

Jujur, agak males sih karna beberapa hal. Salah satu nya dajal

Karena view ama vote yang tidak bisa seenggak nya balance, jadi malassss

Dahal ngetik sebuah part itu susa, semua author tau itu. Dn mreka cuma minta di vote doang, lu ga ada bayar buat hal itu, masih aja adabless

Gw juga mau update sih buat readers yg masi menemani gw sampe saat ini, jd gw update. Sori bro, gw ga up buat yg ga nge vote, jd klean haram aja baca nya 🌚

Hanya dajal yg boleh ga ngevote cerita ampas ini

If you wanna plagiat, remember that satan and jahanam is waiting for you 🌻

Follow Author untuk Notifikasi menarik lainnya 🌚🌻

Enjoy

Heheheheh

🌟

Rachel yang baru saja selesai mengatur ruangan di lantai sembilan, masuk ke ruang keluarga dan menemukan tiga orang sedang duduk di lantai beralaskan karpet bulu putih. Gadis itu berdiri di depan pintu dengan sorot mata memandang ketiga nya teduh, ia tersenyum kecil saat ketiga orang berharga di hidup nya itu saling akrab dan menghabiskan waktu dengan tenang.

Putra kecil nya yang tengah bermain catur dengan Rafael, sementara pria itu juga sedang memangku Rae yang asik menggambar sesuatu. Rafael tampak terkekeh kecil saat calon Alpha itu berusaha mengalahkannya berlian catur, entah kenapa di usia semuda itu dia malah tertarik dengan hal-hal sulit yang seharusnya tidak di lakukan anak seusianya.

Rafael menyeringai memprovokasi putra nya, aura pria itu terlihat sangat cerah dengan senyum yang tak berhenti mengembang. Di kepala pria itu ada sebuah mahkota kertas yang pasti di buat Rae dan dipasang oleh gadis kecil itu, sepertinya dia sangat senang mendandani ayah nya.

"Ayah curang!" Geram anak itu berteriak, walau Rafael sendiri tengah asyik bermain dengan Rae.

"Curang apanya? Ayah tidak melakukan apapun". Jawab nya seadanya, tersenyum melihat gambaran Rae yang masih tidak beraturan.

Anak laki-laki itu mendengus. "Pokoknya ayah curang! Kenapa dari sekian kita bermain, ayah menang terus?!"

Rafael terkekeh, ia melirik anak nya dengan pandangan geli karena ya mungkin dia hanya sekedar menggunakan trik kecil untuk terus-terusan mengerjai sang putra dan menang darinya.

Rachel yang melirik dari balik pintu, tampak terkekeh kecil melihat interaksi ketiga nya yang benar-benar lucu.

Ayah dan anak sama saja, batinnya tersenyum. Ia menatap mereka dalam-dalam, dengan senyum hangat.

Ya, meski Rachel sedikit sedih karena
...

Kenapa anak-anak ku tidak ada yang mirip dengan ku? Jerit nya dalam hati dengan mata menyipit seakan-akan menangis.

Mereka semua malah mirip Rafael, sebenarnya aku kalah apa? Gerutu nya menyorot dari balik pintu, meski Rafael baru saja merinding seakan ada seseorang yang sedang menatapnya tajam.

Putra nya dan Rae, benar-benar mirip Rafael dari segi penampilan. Mereka berdua memang rupawan, namun kedua nya sama-sama memiliki rambut hitam legam dengan manik ruby berkilau seperti ayahnya. Rachel heran, kenapa tidak ada yang mirip dengannya? Si anak sulung itu justru terlihat seperti Rafael kecil. Dia punya sifat dingin dan tegas yang aneh juga dimiliki oleh anak sekecil itu.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang