🌟66. Not Today

16.8K 2K 259
                                    

HEHEHE IM BACK YEOROBUN!

Berikan aku 500 VOTE dan akan langsung ku guncangkan Update besok!

Anjay 🌚

Jan Lupa buat VOTE n COMMENT karena itu gratis dan cuma mencet doang anjir 😈

Follow Author untuk Notifikasi menarik lainnya! Jan Lupa, Author ada Story Athala setelah Rachel. Jadi buru Follow biar dapet notifikasi nya 😻

SPOILER LUPA ANJIR DI IG kucink.oren 😭

YG MO JOIN GC AUTHOR, SKUY LUR BISA 🌚

Tolong setan dreatout yang ga nge vote, diseppear aja dah sono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong setan dreatout yang ga nge vote, diseppear aja dah sono

Enjoy 🙆

YANG MAU, BISA PUTAR MULMED UNTUK VIBES BAKU HANTAM YANG LEBIH MANTAP

🌟

Altair tersentak, ia merasakan hawa tidak mengenakan dari musuhnya yang kini terasa begitu menekan dan kuat. Entah apa yang dilakukan guru nya— Athala, untuk melawannya. Namun yang pasti ia pikirkan, guru nya... Tidak akan main-main untuk bertarung.

Sementara itu, pria tua yang selalu berlindung di belakang Altair terlihat marah hingga mengepalkan kedua tangannya erat-erat dengan kedua manik merah menyala akan kemurkaan. Pria tua itu sangat marah karena rencana nya yang ingin menjadikan Altair sebagai raja adikuasa, malah sulit karena mereka menghadapi pasukan sebesar dan sekuat ini terlebih ada keluarga Acnes dan kedua orang petinggi disana.

Angela dan Athala Acnes, kedua gadis kelewat jenius yang memiliki kekuatan dan pasukan yang amat besar nan kuat, hampir mustahil untuk mengalahkan mereka sekalipun. Padahal ia—Barron Harry, sudah menggunakan cara licik memanfaatkan kaum pengkhianat dan mayat hidup untuk memanipulasi perang. Namun sekali lagi, ternyata kelicikannya mampu di balik oleh Wizard Agung Athala Acnes, dan itu diluar perkiraan nya. Padahal ia sudah merencanakan kalau Athala dan pasukannya tidak akan datang, tapi mereka malah benar-benar hadir bahkan dengan beberapa orang asing yang— beraura mengerikan.

"Jadi, apa langkah mu selanjutnya Athala Acnes?" Thanatos terlihat datar saat mengatakannya, ia melipat kedua tangan di depan dada dengan sorot tajam nan dingin dari kedua manik hitam nya.

Athala tersenyum simpul. "Sesuai yang saya katakan sebelumnya, kita harus segera mengakhiri ini secepatnya."

"Soal jiwa para mayat hidup itu, saya serahkan pada anda Dewa Thanatos." Pinta Athala melirik sang dewa dengan senyum tipis.

"Saya, Dewi Agni dan yang lainnya akan langsung maju dan menyelesaikan perang ini secepatnya tanpa korban jiwa." Ucap sang Wizard menatap Rachel dan Agni yang kebetulan ada di sana.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang