Iyaaaa, judul nya emang iyaaaa 🌚
🚫 Pertama author kasi warning dulu karena part ini mengandung adegan hmmm, jadi yg merasa dibawah umur tolong minggir. Dosa d tanggung sendiri, karena ni salah satu hal yang agak wajib karena ini cerita fantasy 😭🚫
🚫Karena author juga dah ada bilang ke anak anak grup, tetep bakal bikin🌚🌚🌚 🚫
Jangan Lupa VOTE n COMMENT, karena semua itu GRATIS dn berarti. Follow untuk notifikasi menarik lainnya 😻
Ig for many things+ up coming Athala : kucink.oren
YG MO GABUNG GC AUTHOR, LINK DI AKUN AUTHOR YE 🌚
WAJIB PUTAR MULMED, GAMAU TAU 😭🌚🌚🌚
Enjoy 🌚
🌟
Begitu pesta pernikahan selesai, para tamu undangan langsung di pulangkan setelah mereka berpamitan dan memberi ucapan selamat pada Rachel dan Rafael, semua pesta itu kembali di urus oleh Athala Acnes dan para anggota Silverwolf Pack sehingga tak sampai malam hari pun situasi istana sudah tenang dan bersih dari bekas pesta. Rachel yang sudah lelah dan tidak tahan untuk merebahkan dirinya, langsung melesat ke kamar tidur begitu ia menginjakan kaki di lantai sembilan, gadis itu membersihkan dirinya dengan cepat dan mengenakan gaun tidur berwarna putih.
Tanpa basa-basi, Rachel langsung terjun ke ranjang dengan wajah sumringah setelah akhirnya dia bisa bersantai.
"Hah, akhirnya". Gumam Rachel mengusap-usap selimut dengan wajah mendamba, ia akan segera tidur setelah ini.
Itu pemikirannya sebelum tiba-tiba Rafael masuk dengan kemeja putih dan celana hitam nya, pria itu tampak lelah namun Rachel tidak bisa menebak bagaimana ekspresi dan sorot matanya saat tiba-tiba Rafael naik ke ranjang dan memeluknya.
Rachel terdiam, gadis itu tampak bingung namun hanya membiarkan saja Rafael memeluknya. Pria itu benar-benar mendekapnya erat dengan kepala yang tertunduk, menyeruak ke ceruk lehernya.
"Rafael, kau baik-baik saja?" Tanya gadis itu mulai khawatir karena Rafael yang hanya terdiam dan memeluknya.
Pria itu menghela napas pelan, matanya terpejam. "Rasanya... Melegakan sekali kalau semua kesulitan yang menimpa telah berakhir."
"Bahkan... Kita benar-benar sudah menikah, rasanya seperti tidak nyata." Gumam pria itu lirih, memeluk Rachel semakin erat.
Membuat gadis itu itu tersenyum kecil. "Benar, rasanya seperti segala hal begitu tentram. Aku lebih gugup lagi karena kita sudah menikah, dan aku jadi seorang istri."
"Benar-benar sebuah keberuntungan, aku kira... Aku tidak akan bisa menikah." Ucap nya lirih dengan sorot meredup, Rafael reflek melepaskan pelukannya.
Pria itu terdiam, manik ruby berlian miliknya tampak menatap begitu serius, lurus dan intens. Satu tangannya terulur menyentuh wajah Rachel perlahan.
"Aku tidak tahu apakah ini akan membuat mu merasa lebih baik, tapi aku serius saat berkata kalau aku bersyukur telah ditakdirkan dengan mu."
"Tidak ada kebahagiaan lain selain bisa menjadi pasangan mu, dan aku juga tidak punya tujuan penting selain memberikan mu kebahagiaan."
Ucapan Rafael seketika membuat manik ruby Rachel melebar, wajah nya tampak terkejut dengan sorot tak terbaca. Ia merasakan bagaimana eratnya genggaman Rafael pada tangan mungilnya, genggaman yang begitu menghangatkan dan membuatnya merasa aman. Manik bulat gadis itu, berbinar dengan tatapan lurus dan intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight [ complete ]
FantasyRank 1 werewolf 🌟 30 juni 2020 Rank 2 werewolf 🌟 21Desember 2019 Rank 2 werewolf 🌟 15 Januari 2020 R 18+ Skuy, Follow me and found the other ke bar bar an 🌚🌻 #acnesheroin2 Menjadi Seorang Luna itu tidak mudah, terlebih jika kau sendiri hanya se...