🌟41. A Quiet Night

25.5K 2K 264
                                    

Vote dong bambank T_T

🙆

🌟

"Kak, kau serius kan akan melakukan rencana itu sekarang?". Tanya Delila yang kini juga ikut berkumpul bersama dengan Athala, Angela dan Karren sebagai rapat Seer darurat. Nanti Athala masih akan melakukan rapat lagi degan keseluruhan Seer di Silverwolf Pack, sementara dia mungkin bisa mendiskusikannya dengan orang-orang ini.

"Tentu saja, penglihatan ku tidak pernah salah. Dan gara-gara aku mendapat penglihatan baru, aku jadi harus memajukan rencananya". Jelas sang Wizard agung serius, ia menatap buku yang menjadi catatan dan kumpulan pertimbangannya selama berbulan-bulan dalam merencanakan semua ini.

Angela menghela napas pelan, gadis itu meminum teh nya perlahan sebelum meletakan cangkir kaca itu ke meja dengan ekspresi khawatir.

"Athala, kau tidak harus sampai melakukan hal seperti ini. Ini akan membahayakan mu juga". Was-was nya menatap Athala dengan sorot penuh kekhawatiran, namun justru sosok yang dia khawatirkan malah tersenyum lebar.

Athala menunjuk dirinya dengan dagu terangkat tinggi. "Tenang saja, kalian tidak perlu mengkhawatirkan aku. Yang perlu dikhawatirkan dan dilindungi adalah mereka". Tunjuk sang Wizard pada Angela yang sudah memberikan ekspresi kagetnya.

Luna Bloodmoon Pack itu tersenyum. "Ternyata kau menyadarinya ya?".

Athala mendengus kesal. "Tentu saja! Kau kira aku bodoh? Aku bahkan sudah menyadarinya sebelum mereka menunjukan diri sekecil ini. Aku juga langsung tahu saat memeluk mu".

Angela terkekeh kecil melihat Delila dan Karren yang menunjukan ekspresi kaget dan sangat tidak menyangka, menatap nya penuh harap.

"J-jadi, Alpha..."

"Ya, kau benar Karren". Jawab Athala meskipun Karren belum selesai mengatakannya, Wizard yang menjabat sebagai Luna Lightmoon Pack itu bahkan sampai menutup mulutnya karena sangat terkejut.

Athala tersenyum tipis, gadis itu menatap kedua tangannya yang saling bertautan.

"Aku pasti... Akan melindungi kalian semua". Gumamnya pelan, menatap keluar jendela dimana langit begitu cerah berwarna biru terang dengan gumpalan awan-awan putih yang bertebaran semakin memperindah suasana musim panas di Darkmoon Pack.

"Ah, karena rapatnya sudah selesai. Sebaiknya kalian segera kembali saja daripada para pria itu mencari-cari". Suruh Athala dengan wajah dan nada malasnya, gadis itu bersandar di sofa dengan kedua kaki yang diangkat ke meja sambil mengunyah cemilan.

Angela terkekeh kecil melihat tingkah kesal sahabatnya itu, ia beranjak bersama dengan Karren dan Della lalu keluar dari ruang rapat yang dibuat dengan sihir di kamar Athala. Setelah kepergian mereka bertiga, raut wajah Athala tampak berubah datar dan lebih serius dan membiarkan cemilan ditangannya terabaikan.

Manik emasnya tiba-tiba melebar dengan lambang pentagram yang muncul bersinar dan bergerak berputar dengan debu kilauan didalamnya, Athala terus terdiam selama beberapa saat sebelum tiba-tiba maniknya tergerak melirik melalui ekor matanya.

"Kau sudah datang rupanya". Gumam Athala tenang, mengambil cangkir teh nya dan menyesap teh hangat itu pelan.

Sosok yang dia ajak bicara adalah orang berjubah putih yang baru saja datang dan saat ini tengah berjongkok di balkon kamar, wajah nya tak tampak karena tudung jubah yang menutupi hampir seluruh wajahnya.

"Aku sudah menyelesaikannya, hanya tinggal Pack ini saja". Ucapnya melapor pada Athala, membuat sang Wizard tersenyum dan menganggukkan kepalanya senang dengan cara cepat tangan kanannya yang satu ini. Padahal baru tadi pagi dia menyuruh untuk pergi ke sepuluh negeri, dan dia sudah kembali setelah menyelesaikan pekerjaannya di kesembilan negeri lain dan hanya menyisakan Darkmoon Pack sebagai tugas terakhir.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang