🌟59. Secret Future

22.3K 2.2K 143
                                    

Maap, kmaren itu author tidak punya mood jadi tidak punya ide 😭

Jadi vote biar Author semangat dan selalu punya mood + ide 😭

Tida vote = gantung + hiatus + sad ending + unpub :"

Yang mau join Grup WP author bisa DM akun ini/lewat link di bio author

SPOILER 60 & 61 OTW ON IG kucink.oren 😻

Enjoy 🙆

🌟

"You know I want you, It's not a secret I try to hide."

Untuk beberapa saat, situasi disana terlihat tegang dan dingin antara Rafael dengan Michelle yang baru saja datang. Jelas sekali kalau sang Alpha menaruh curiga dan juga ancaman pada Michelle yang jelas-jelas anggota Divisi Malaikat, sisi berbahaya bagi Rafael yang merupakan setengah iblis. Namun gadis itu juga tak buru-buru mengatakan sesuatu, dia terdiam sesaat sebelum tiba-tiba kembali bicara.

"Apa benar anda adalah Rafael Arsen De Castello? Alpha dari Darkmoon Pack?" Tanya nya datar dengan sorot yang sulit dijelaskan dari kedua manik merah nya.

Rafael tidak menjawab, pria itu terlanjur fokus dengan senjata yang dibawa oleh gadis itu. Senjata berupa senapan panjang berwarna hitam dengan ukiran dan beberapa bagian yang memperlihatkan cahaya merah terang dari dalamnya. Senjata sejenis shotgun dengan bentuk memanjang dan berlapis perak serta emas yang di gantung di sebelah bahu Michelle.

Gadis itu juga tidak bertanya lagi, dan tiba-tiba dia meraih sesuatu dari samping nya membuat Rafael reflek membawa Rachel menjauh. Namun ternyata yang dibawa oleh Michelle adalah meja dorong berisi sarapan, makanan kecil dan minuman serta pakaian baru yang ditata apik dan rapi. Michelle kembali menatap keduanya.

"Saya diperintah Kak Athala untuk melayani kalian berdua selama berada di Silver Castle." Ucap nya bertanya sambil bertanya apakah dia di ijinkan masuk, lalu dengan penuh pertimbangan dan juga perkataan Rachel kalau dia mengenal Michelle, Rafael memutuskan untuk mengijinkan gadis itu masuk.

Michelle dengan tenang mendorong meja itu ke dalam kamar, tidak begitu peka terhadap aura mengancam dan tatapan tajam Rafael yang di layangkan pada nya. Gadis itu meletakan piring, dan semua yang ia bawa ke meja ruang tamu. Rafael sedikit menyerit melihat ada sepasang pakaian pria dan wanita yang dibawa Michelle, gadis itu juga menata nya di meja.

Rachel tersenyum. "Terimakasih Michelle, bagaimana keadaan Kak Athala? Aku tidak melihatnya sejak—."

"Tunggu, pakaian ini untuk apa?!" Potong Rafael cepat, menatap begitu tajam dengan satu tangan menahan Rachel.

Michelle terdiam, gadis itu terlihat sedikit berpikir apa ia harus menjawab atau tidak. Gadis dengan surai hitam yang lurus panjang itu, menatap Rachel dan Rafael.

"Soal itu nanti kalian akan tahu sendiri, tolong bersiap-siap untuk hari ini karena Kak Athala ingin mengadakan rapat penting."

"Jika kalian berdua sudah siap, silakan bunyi kan lonceng di sana dan saya akan menjemput kalian." Tunjuk Michelle pada sebuah lonceng emas dengan pita merah besar yang terletak di tengah meja.

Michelle membungkuk hormat sesaat sebelum gadis itu berbalik dan memutuskan untuk pergi dari kamar, meninggalkan Rachel dan Rafael dengan kebingungan dan pemikiran yang sama. Rachel tertunduk, gadis itu terlihat berpikir serius terlihat dari kedua alisnya yang saling tertaut.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang