🌟 16. Alpha Mate

36.4K 3.4K 319
                                    

Nungguin Aku ga????? 😙😹

Ya ampun, pokoknya author mau kasi note Warning dulu buat bab ini. Yg ttp mo baca its oke, aman kok, belom lebih lanjut 🌚

Dont Forget to VOTE COMMENT AND SHARE kalo kalian suka dan mau lebih lanjut, bisa juga Subscribe Channel Wetpet saia ya 😙

VOTE tembus 200 dan rame Komen, fash Up ciyus 😹

Selamat Malam Rabu Gais

Enjoy🙆

🌟

Di malam yang penuh dengan hingar-bingar pesta pernikahan Alland dan Samantha, ruang megah nan besar ini terlihat ramai dengan banyak para undangan yang menikmati pesta dengan berdansa, menikmati sajian makanan atau bahkan berjalan-jalan melihat istana Archeil yang tampak indah bercahaya di malam hari.

Namun, karena ruang pesta yang dalam lumayan tertutup, disana lebih terlihat seperti aula dansa khusus yang disediakan kursi dan sofa spesial untuk tamu.

Suara dentuman musik dan orang-orang begitu riuh memenuhi ruangan besar ini. Menjadikannya tak henti akan keramaian dan terasa hidup bahkan jika untuk semalaman penuh.

Seperti hal nya dentuman musik menggema, detak jantung Rachel tak kalah kencang dan membuat si empu nya terus menahan diri. Gadis itu berusaha untuk menutupi suara jantungnya, takut-takut jika sang Alpha bisa mendengar detak jantungnya yang keras dan menggila.

Rachel meremas jas Rafael erat, menahan suatu rasa yang terasa membakar dan bergejolak dalam dirinya seakan menginginkan sesuatu.

"Rafael...." Lirih gadis itu memejamkan matanya, menahan diri ketika terpaan nafas panas terasa meniup telinga nya.

Dari tadi pria itu sama sekali tak membiarkan Rachel untuk tenang dengan degup jantung dan perasaannya saat ini. Tangan kekar pria itu tak melepas, bahkan semakin menarik tubuh mungil gadis itu untuk lebih dekat dengannya.

Dalam pangkuan sang Alpha dan dekapan erat lengan kekarnya, membuat Rachel merasa panas terkurung oleh salah satu pria dengan pesona dan wajah tampannya yang tak bercela. Gadis itu merasa aneh, tubuhnya mendadak panas dengan gejolak dan perasaan asing yang membuat tubuhnya hanya diam dan menerima segala perlakuan Rafael padanya.

Suara gadis itu tercekat di tenggorokan, bahkan ia tak sanggup berkata ketika Rafael tak henti-hentinya mencium dan memberi gigitan kecil yang pasti akan meninggalkan tanda kemerahan di bahu dan ceruk leher Rachel.

"Rafael... Kau ini kenapa?". Tanya gadis itu akhirnya dapat menuntaskan perkataannya setelah berulang kali tertahan oleh sentuhan tiba-tiba Rafael.

Pria itu langsung terhenti, kini mensejajarkan wajah nya dengan Rachel yang tengah menatapnya dengan tatapan sayu. Dengan tatapan redup namun masih berkesan tajam dan liar, manik merah sang Alpha terlihat berkabut dan menggelap dengan bayangan Rachel di dalamnya.

Mendekatkan wajahnya, Rafael menatap lekat Rachel yang tampak gugup padanya.

"Memangnya aku kenapa?". Tanya pria itu dengan suara khas nya yang berat dan terdengar serak, ibu jarinya mengusap pelan bibir Rachel.

Menarik napas dalam-dalam, gadis itu memejam sesaat berusaha mengatur perasaan aneh yang begitu bergejolak di dalam dirinya.

"Kau... Berubah, kenapa tiba-tiba kau seperti ini?". Tanya Rachel kali ini dengan nada khawatir dan takut nya. Rafael, bukankah pria itu tak pernah bersikap seperti ini padanya? Rafael bahkan terlihat selalu dingin dan tak tersentuh, dia bahkan jarang menghabiskan waktu dengan Rachel.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang