🌟84. Rafael's Fallen

16.3K 1.7K 447
                                    

Mungkin ada beberapa yg males dn bosen karna POV Rafael terkesan flashback

Maapin aghu :"

Jadi... Jangan Lupa buat VOTE anjir, gila kali cuma kau pencet aja gampang bambank

I know ini ampas, tolong jan di perjelas :"

Tapi pencet tu juga pas nyalain data, kalo di mode pesawat mana bisa :)))

Jangan lupa COMMENT dan Follow Author untuk Notifikasi menarik lainnya

IG for Spoiler and many things + Up Coming Athala + Samantha + Karren + Delila : kucink.oren

(Maap, belom buka ig kmaren :"v)

(Maap, belom sempet buka komen. Nanti aghu dobel :""(   )

Enjoy 🙆

🌟

"Alpha".

"Pergi dan bawakan aku lebih banyak dokumen Dave".

"Tapi anda sudah tida tidur tiga hari—"

"Bawakan saja". Tegas ku sekali lagi dengan sorot datar dan tajam nya, membuat sang Beta kembali menunduk dengan terpaksa patuh.

Dave berjalan keluar dan berhenti sesaat ketika ia sudah menutup pintu kamar sang Alpha, pria itu mendesah pelan dengan ekspresi khawatir.

Dia ini, terlalu memaksakan diri. Batinnya berjalan dan mungkin akan meminta Delta serta Gamma Darkmoon Pack untuk mengirim dokumen tugas penting yang tertinggal disana, untuk dikerjakan Rafael. Dalam diam, Dave sudah memperhatikan tingkah Rafael yang memang biasanya work a holic namun yang kali ini sangat parah. Ia bahkan tidak tidur selama tiga hari, terhitung saat Dave tengah berjaga seperti biasa dan hendak memeriksa keadaan Alpha nya— pria itu masih menyalahkan lampu dengan tumpukan kertas yang ia kerjakan di meja besar itu seperti berjam-jam sebelumya.

Namun Dave bisa apa? Dia hanya bisa mematuhi apa kata dan perintah pria itu, walau sebenarnya sebagai teman semasa kecil ia, ia juga sudah menasehati Rafael agar memperdulikan keadaan dirinya sendiri.

Sementara sang Beta pergi dengan pemikiran nya, aku menghela napas panjang dan mengusap wajah pelan.  Bersandar perlahan lalu memejamkan mata dengan sorot lelah, napas ku teratur berhembus begitu tenang di kamar mewah yang besar dan megah itu. Manik ruby ku mengerjap pelan.

Kenapa...

Batin ku kembali mengingat apa yang terjadi selama ini, selama aku berada di Bloodmoon Pack dan setelah aku bertemu gadis itu. Hanya butuh waktu singkat sampai tiba-tiba saja sudah banyak kejadian yang membuat ku terus menerus mengalami hal bersama dengannya.

Aku tidak mengerti, tidak paham dengan semua ini dan atas diri ku sendiri.

Menghela napas kasar, aku memejamkan mata pelan. Mengingat beberapa waktu yang lalu, aku merasakan hal yang amat menganggu hingga rasanya tak tenang berada di manapun. Sampai akhirnya aku sadar, insting ini hanya bereaksi saat gadis itu mengalami sesuatu.

Seakan ada hal yang tak terlihat, mengikat dan memaksa ku untuk bergerak melakukan sesuatu untuk gadis itu. Aku tidak mengerti, kenapa aku tidak bisa mengendalikan diri ku sendiri di saat-saat seperti itu. Bahkan saat aku datang karena insting yang memanggil ku untuk bertemu gadis itu dan menyaksikan langsung... Bagaimana sedih nya dia menjadi kesatria yang membunuh banyak orang, mengayunkan senjata untuk setetes darah. Betapa takut nya gadis itu akan diri nya sendiri dan membenci sosok nya yang seperti itu.

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang