🌟79. Castelo & Acnes

18.6K 2.1K 413
                                    

HEHEH

BODOAMAT LAH GAIS, GW UP KARENA UDA TERLALU GEMASH DAN GA TAHAN SM PART INI🌚🌚

MOHON DI VOTE, KARENA GA VOTE BERARTI GA ADA AKHLAK 🌚

Komen gw bales dobel deh sm yg kmaren. Tp besok hehe :3

Jangan Lupa Comment, dan Follow Author untuk Notifikasi menarik lainnya 😻👉👈

IG for Spoiler and many things + Up Coming Athala : kucink.oren

(Monmaap, perasaan yg baca kaga sebanyak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Monmaap, perasaan yg baca kaga sebanyak ini. Ini yg ga vote, kaga kena lockdown ramadhan ya? Awokwoakwo 🌚)

Ga tobat tobat ye jadi silent, uda ramadhan juga 😪

DI MOHON PUTAR MULMED AGAR BAGIAN TERAKHIR LEBIH DAPAT 🌚

Enjoy 🙆

🌟

Di suasana langit yang begitu cerah, dimana langit biru itu tampak indah dengan gumpalan awan putih yang berjajar indah. Cuaca di Negeri Darkmoon Pack memang sedang bagus-bagusnya nya, dengan pepohonan hijau yang rindang dan bunga-bungaan bermekaran di musim panas ini, rasanya bahkan sudah hampir seperti musim semi.

Namun, ada sedikit kesulitan yang harus di alami dibawah cuaca indah untuk jalan-jalan ini.

"Alpha!"

Rafael menoleh, bersamaan dengan para petinggi dan pengawal yang sudah berjajar di belakangnya pun ikut berhenti. Ia melihat, Dave berlari tergesa-gesa mendekatinya dengan wajah pucat.

"Ada apa?"

Dave membungkuk hormat sesaat. "Luna naik ke atap".

"Lagi?" Tanya Rafael yang langsung dijawab Dave dengan anggukan cepat, pria itu menghela napas panjang dan memerintahkan semua petinggi dan pengawal untuk berhenti mengikutinya.

Entah sudah ke berapa kali Rachel naik ke atap, sebenarnya Rafael tidak akan khawatir kalau gadis itu naik hanya setinggi lantai sembilan. Masalahnya... Gadis itu benar-benar naik ke atap tertinggi bangunan istana, di puncak sana yang bahkan dari lantai terendah yang kini ia pijak pun terlihat tinggi sekali sampai sosoknya sulit dilihat.

"Kau sudah bilang padanya untuk turun?"

Dave menghela napas, ia menunduk dengan sorot lelah. "Luna tidak mau mendengar saya". Jawab sang Beta jujur, dia tadi memang sempat melarang Rachel untuk naik lagi ke atap, tapi gadis itu tadi berkata...

"Kau berani melarang ku?" Balasnya dengan manik ruby menyala-nyala, Dave langsung mundur dengan senyuman.

Rafael mengusap wajahnya pelan. "Tapi dia sudah makan teratur?"

Starlight [ complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang