Starlight [ complete ]

🌟20. Threat

DHUARRRRRR ADPET!!!!

Author nih seneng banget, HAPPY 1K Followers ya... 🎉🎉🎉😻😻😻
Terimakasih suda mengikuti Author, I Will do My Best 😻😻

Author mo berbagi kebahagiaan dgn Apdet Cepat ye secara khusus ini ye 😽😽

VOTE n COMMENT buat Up Part berikutnya, dan subscribe Channel Wetpet Author yee. Target nambah ya jdi 250 hehe😹 (soalnya klean cepet bat nyampe, bisa up tiap hari gw lama²)😹

Bersyukurlah kalian para makhluq yg memfollow IG official saia dengan sukarela 😽. Jujur aja, selama project Starlight ini saia jg sering baca cerita lain buat refeshing. Jdi tiba ² imajinasi saya yg liar warbyasah ini memikirkan banyak konsep cerita baru.

Saya udah punya 10 KONSEP CERITA BARU, 7 Fantasy dan 3 Pure Romance. Dan bakal saia kasi info pertama di IG, baru ke sini ya beb😽😽

Tida Vote = Up lama

Yang tida VOTE

Enjoy 🙆

🌟

Jena terus berlari, tak peduli apapun dan dia tak ingin menatap ke belakang. Serigala putih itu terus melesat cepat, mengabaikan nafasnya yang sedikit terengah-engah.

Dalam larinya, Jena menahan sakit dari kaki depan bagian kanannya yang tiba-tiba terasa menyakitkan. Serigala itu terus berlari, mencoba mencari tempat sembunyi ketika dirasa ia mulai melemah entah karena apa. Jena tengah-tengah berusaha menggapai sebuah hutan lebat, manik hijau nya menyipit ketika pandangannya menjadi memburam dan normal berubah-ubah.

Sedikit lagi sampai. Batin Jena meringis, dan memaksakan kakinya berlari lebih cepat hingga akhirnya jatuh tersungkur jauh ke tanah dengan tubuh terkapar.

Serigala putih itu mencoba menormalkan nafasnya, Jena sedikit terbangun untuk melihat kaki depan bagian kanannya. Dan manik hijaunta melebar, melihat tanda huruf-huruf kuno yang melingkari kaki nya dengan cahaya merah seperti api yang menyala-nyala. Jena meringis, kaki dan tubuhnya terasa sangat panas dan sakit seakan tanda itu membakarnya dari dalam.

Meringis menahan sakit, Jena hanya bisa tiduran dan meraung kecil karena kesakitan. Manik hijau nya menyipit, pandangan Jena semakin memburam dengan tubuh yang melemas. Dengan sisa-sisa kesadarannya, Jena hanya bisa melihat hutan lebat yang sedikit gelap hingga akhirnya matanya tertutup rapat dalam kegelapan.

Waktu terus berputar tanpa henti, hari berganti dan matahari berulang kali terbit dan tenggelam. Entah sudah berapa hari Jena tidak sadar, yang pasti gadis itu baru terbangun dalam keadaan kembali menjadik manusia dan masih mengenakan gaun rusak nya. Jena mengerjap, kepalanya terasa sakit karena beberapa hari tidur di tanah.