Semua Baik-Baik Saja, Percaya Padaku

158 13 30
                                    

Cahaya kuning keemasan dari Chryssa yang meliuk diudara selama beberapa detik dapat dilihat Ultra Brother dan Ultra Father dari Space Garrison, bahkan mereka sempat menyaksikan Panto Seijin terlempar keluar.

"Bukankah itu berada di wahana labirin terbengkalai?!"

"Dan makhluk itu! Panto Seijin!"

"Kita lakukan penyelidikan"

Ultraman dan Seven sibuk memantau alun-alun sebelah utara Distrik Marlin, mereka cukup jeli dan beberapa kali menemukan hal-hal tidak terduga dari beberapa ultra mulai perbuatan baik atau jahil sampai aib (jatuh, kecemplung got :v, terpeleset, numpang eksis, dll) ada juga yang bullying. Ketika menggeser kursor sedikit ke kanan, Seven melihat tayangan seorang gadis ultra terseret pantomim ke dalam sebuah portal.

"Semuanya lihat ini"

Awalnya Zoffy dan ultra disana saling melemparkan pandangan satu sama lain sembari angkat bahu tanda tidak tahu apa yang akan dilakukan saudara mereka. Setelah melakukan penyetelan sedikit, laptop diperlihatkan ke arah Ultra Brother lainnya. Zoffy sedikit membungkukkan badan untuk melihat video yang merekam pantomim sedang melakukan pertunjukan setelah itu seenak jidatnya menarik tangan Glazia ke dalam portal.

"Tunggu! Bukankah wajah ini adalah second face dari Panto Seijin. Seijin satu ini bisa mengubah wujud rupa pantomim pada umumnya dan rupa aslinya yang jelek" Ultra Father memberitahu fakta seputar seijin ini, tapi kata-kata terakhir 'jelek' hmhmhm... Terlalu jujur.

Brak!

Ultra Brother disana terkejut kedua kalinya. Sekarang meja menjadi korban hantaman keras dari telapak tangan sang komandan, raut wajah datar itu tersirat amarah yang terbilang menyeramkan dan satu kali turun tangan bisa nyawa melayang ke atas sana.

"Bersabarlah Zoffy" pinta Ken namun sepertinya tidak digubris sedikitpun.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Ultraman.

"Labirin terbengkalai dan video itu biarkan diurus beberapa anggota Garnisun yang lainnya termasuk kalian berlima, aku akan menginterogasi adikku" Zoffy berucap sembari meninggalkan ruangan tersebut.

"Baiklah"

30 menit kemudian.....

Ultra Brother sudah kembali dari tugas penyelidikan mereka dan mengantongi beberapa bukti yang didapatkan ketika di wahana labirin terbengkalai tersebut.

"Zia? Apa yang sudah makhluk ini lakukan padamu?"

"Kami melihat Panto Seijin terlempar dari suatu tempat"

Pertanyaan beruntun dari Zoffy membuat Glazia pusing mencari alasan agar tidak ketahuan diserang, gadis itu tidak ingin menambah beban sang abang. Glazia sebenarnya sedikit trauma atas kejadian yang menimpa beberapa jam lepas, beruntunglah sempat curhat kepada Mbah King, itupun juga hasil paksaan untuk curhat.

Flashback On

Dengan langkah terhuyung, Glazia berusaha melarikan diri dari area labirin namun dihadang sebuah pembatas mengakibatkan Glazia tidak bisa kabur, apalagi pembatas berbentuk bujur sangkar dengan segala sisi tertutupi.

"Lepaskan aku!"

"Tidak akan Jiichan lepas jika belum jujur. Apa yang terjadi?"

Ultraman tua berjenggot muncul dari balik pohon, salah satu tangannya diletakkan pada belakang punggung yang sebenarnya melakukan penguncian pembatas tersebut.

"Ini tidak lucu! Lepaskan!"

"Jujur dulu baru dilepas atau mau disana selamanya"

"Baiklah-baiklah aku jujur sebenarnya...."

skip time

"Begitu ceritanya"

King mengangguk paham sembari mengusap jenggot abu-abu yang amat lebat dan panjang. King tahu karakter Glazia yang tidak mau merepotkan siapapun apalagi abangnya, tapi sebagai sosok kakek pengganti mendiang orangtua Glazia tentu King harus melakukan cara pendesakan agar dia mau berbagi cerita.

"Walau abangmu tidak boleh tahu, setidaknya Jiichan harus mengetahui apapun yang terjadi padamu. Ya sudah begini saja----"

Flashback off

Zoffy tidak hanya asal ngomong, dia juga membawa bukti video tentang Panto Seijin yang didapatkan dari kamera pengawas Distrik Marlin.

"Panto Seijin salah culik---"

"Apa?!"

"Tunggu penjelasanku! Sebenarnya bukan aku yang diincar tapi seorang wanita lain, dikira aku dan wanita tersebut saling berhubungan dalam hal menyembunyikan barang makanya diculik"

"Itu menjelaskan telapak kaki wanita yang ada dua jumlahnya, sehelai rambut biru, dan goresan bekas pertarungan"

Seven menunjukkan bukti-bukti berupa foto yang terjejer rapi diatas meja kayu dan untuk helai rambut diamankan didalam kantong plastik transparan.

"Diculik ke labirin buat apa???" tanya Taro. Seisi ruangan sweatdrop.

"Mencari tempat teraman menjebak orang dan membunuh" Ace agak sadis ketika mengucapkan kata-kata tersebut.

Sebelum semakin tambah lebar. "Ultra Brother.. Kalian tidak perlu khawatir sampai seperti itu. Positif thinking saja, kejadian tadi secara tidak langsung melatihku bukan rekayasa"

Krik krik krik

"Tadi itu bukan latihan"

"Dengar ya kami khawatir, adik Zoffy nii adik kami juga dan tidak akan kami lepaskan sedetikpun dari pengawasan" kata mereka minus Zoffy.

"Tidakkah kalian menghargai privasiku? Aku tahu maksud kalian baik tapi ini berlebihan. Hilangkan kekhawatiran kalian"

Zoffy sedikit mendorong kursi ke belakang dan bangkit dari posisi duduk, kakinya melangkah ke arah Glazia yang duduk diseberang meja. Tangannya menepuk pelan kepala bersurai biru kemudian merasakan sentuhan jemari lentik menurunkan tangan Zoffy sembari menggenggamnya.

"Semua akan baik-baik saja, percaya padaku"

Sudut bibir Zoffy sedikit terangkat.

"Berjanji padaku bahwa kau tidak akan lagi terjerat masalah"

"Janji"

Zoffy melirik ke jari tengah Glazia yang terdapat sebuah cincin apalagi terikat dengan gelang melalui rantai penghubung.

"Cincin itu? Aku baru melihatnya sekarang"

Supaya kau tidak ada masalah lagi, katakan saja cincin itu pemberianku - King.

"Ini diberikan King Jiichan"

Glazia menjawab dengan mengikuti instruksi King, dan Zoffy mengangguk.

Sejak cincin Chryssa hadir didalam hidup Glazia yang kini melingkar dijemari tengah sedikit mengubahnya. Karena aura positif dari cincin tersebut membawa beberapa dampak positif seakan memberikan suatu ketenangan tiada tara, ketenangan ketika berada didekat seorang ibu yang selalu menuntun dan mendukung putrinya. Sehingga memudahkan Glazia mengawal kekuatan menjadi lebih baik dan bahkan meningkat sangat drastis.

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang