Masa Lalu (4)

82 10 14
                                    

Tiba-tiba saja Glazia kecil kembali menarik Glazia dewasa untuk mengikutinya lagi.

Dia hanya mengekor, pasrah ingin dibawa kemana saja oleh Glazia kecil. Mereka berhenti disebuah pohon besar, dibawah sana duduklah ultra muda dengan tumpukan cukup banyak buku. Glazia duduk jongkok dan melihat satu sampul buku Tips Menjadi Kakak Yang Baik. Zoffy muda mempelajari tips dan trik, sebegitukah kerja kerasnya Zoffy untuk menjadi kakak yang baik dan penyayang. Glazia tersentuh kembali, air matanya berjatuhan bebas dari pelupuk mata. Selama ini Zoffy sangat protective demi dirinya, terkadang sikap kakaknya menyebalkan juga demi dirinya.

"Maaf karena aku belum menjadi adik baik buatmu" ucapnya pada diri sendiri

Glazia kecil membawanya ke tampilan yang lain.

Terlihat Zoffy muda yang sedang memperhatikan bayi Glazia yang kala itu sedang ada digendongan Ultra Mother, wanita itu sangat telaten menimbangnya yang bawaannya tenang. Dari bayi memang Glazia tidak pernah rewel hanya tawa dan tawa sekalipun sampai tenggorokan kering karena kurang minum susu, ngompol dan pup di-popok. Ultra Father bersama King juga disana, kedua ultra itu tidak jauh beda melakukan apa yang Zoffy muda lakukan yakni memperhatikan. Glazia bayi tertawa dan tawa si bayi nyetrum pada yang lainnya, Zoffy muda bahkan ikut tertawa padahal bawaannya datar mulu.

Tangan mungil Glazia kecil membawanya menjauh dari sana.

Setelah dia ikuti ternyata anak itu berlari ke arah seorang ultra, Zoffy kakak angkatnya. Glazia kecil sedikit merendahkan tubuh dan memeluk kaki kiri si kakak sementara Zoffy tersenyum kecil, Zoffy duduk berlutut mencoba untuk menggendong Glazia kecil tapi anak ultra itu semakin mengeratkan pelukan dikakinya, dia tidak mau melepaskannya. Zoffy menggeleng pelan melihat kelakuannya.

"Aku tidak pernah ingat hal itu... Apakah aku terlalu dini untuk mengingatnya?" ucap Glazia mengusap air mata disudut matanya.

Ada cukup banyak kejadian di masa lalu yang diputar ulang. Seperti Glazia kecil mendaki pegunungan, mengejarnya bahkan harus kecemplung kolam besar berisikan teratai lalu dikepalanya terdapat seekor katak, mengerjai kakaknya dengan sembunyi diatas lemari (nakal juga) sampai-sampai siapapun kena pelampiasan amarah Zoffy.

Tampilan hologram momen memeluk kaki dan rentetan momen demi momen pun sirna. Bergantikan sekumpulan orang-orang provokator yang sedang meributkan sesuatu dan Ultra Brother menenangkan mereka. Sayangnya percakapan mereka hanyalah gumaman tanpa suara. Glazia dewasa memperhatikan pergerakan mulut mereka. Ternyata kelompok tersebut menyinggung Glazia, kejadian itu saat 100 tahun Glazia ikut Emma. Tiba-tiba salah satu diantara mendapatkan acungan telunjuk dari Zoffy bahkan menerima uring-uringan tidak karuan dari Kapten Space Garrison, Zoffy membela Glazia.

Gadis itu menundukkan kepala, air mata yang belum kering kini sudah menetes lagi. "Aku sudah cukup banyak merepotkan, membuat malu, dan beban. Maafkan diriku" ia duduk bersimpuh menggenggam erat jemari-jemarinya.

Puk, puk...

Tampilan dibelakang mulai sirba bersamaan dengan tepukan lembut yang mendarat diubun-ubun beberapa kali membuat gadis itu mendongakkan kepala untuk melihat pelakunya. Netra white pearl itu dibuat membulat sempurna. Dihadapannya terpampang nyata tampilan dari sang ibunda yang memberikan senyuman lembut nan menenangkan, wanita itu mengulurkan lonceng yang dulu pernah diberikan oleh unnamed girl pada putrinya. Wanita itu tidak mengatakan apapun dan langsung menghilang.

"Jangan ditinggal lagi..."

Sementara diluar ruangan....

Para guardian telah berkumpul bersama partikel cahaya ketiga seishin. Berhubung makhluk tanpa akal kepunyaan Tentabus sudah dilalap habis api biru pertanda Flamerist Lair hampir kembali damai, mereka telah mendapatkan perintah untuk keluar dari bunker.

Kriet!

Begitu pintu terbuka Glazia dengan keadaan mood hancur sehancur-hancurnya masih berusaha memasang wajah senyum palsu. Tapi percuma mereka memahami Glazia yang dihadapkan dengan kenyataan pahit dan Glazia terlihat sangat menyesal.

"Adakah tugas lainnya?" ucap Glazia to the point. Nada bicaranya bergetar dan sangat serak seperti menahan tangis.

Hagen, "Mari menyatukan keempat kekuatan kita untuk mengembalikan Flamerist Lair dengan membangkitkan kembali cahaya lambang Bintang Empat Seishin dan setelah itu kau bisa melanjutkan tugasmu yang lainnya"

Seluruh Seishin, "Baiklah/Mari lakukan"

Keempat api keluar dari telapak tangan masing-masing dan membentuk spiral. Partikel cahaya dari tiga seishin mengelilinginya. Cahaya-cahaya itu memutari lambang yang melayang diantara Tugu Suci lebih tepat berada ditengah-tengah.

Keajaiban pun terjadi. Sinar keemasan lurus mengangkasa dan kehangatannya mengembalikan kembali Flamerist Lair yang tadinya rusak besar, kawah api yang sebelumnya bercampur-campur telah kembali seperti sedia kala. Langit yang semula gelap berubah menjadi jingga dan terlihat lebih indah dari dulu. Kekuatan para guardian juga telah kembali prima.

Flamerist Lair seimbang.

Kini tersisa Glazia bersama warga Flamerist Lair yang tersisa karena cahaya tiga seishin telah berpulang ke Holy Pillar untuk bersemayam dengan damai selamanya. Tugas Glazia masih belum selesai disitu.

*
*

Cie nungguin up...
Maaf kalau lama
Kouta baru datang :v

Ketemu lagi di chapter selanjutnya...

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang