New Hollow 12

85 12 15
                                    

Tugas Glazia untuk mengembalikan kesuburan, kemakmuran, dan kejayaan Hollow 12 pada masanya tetapi Glazia tidak tahu caranya menghilangkan pemandangan buruk Hollow 12 yang sudah menghantui planet ini bertahun-tahun. Jika dimulai dari nol atau secara manual tetap membutuhkan waktu yang tidak singkat. Melalui trik magis tentunya hal tersebut juga membutuhkan kekuatan yang sudah bersatu dengan inti sejati Hollow 12.

Wujud raksasa muncul dari langit kotor. Mereka adalah Emma dan Asher bersama istrinya Asher yang berada didalam kapsul. Glazia lega melihat ketiga sosok tersebut sudah tiba dengan selamat di Hollow 12, gadis ultra itu berjalan mendekat guna meminta nasehat/saran kepada Two Pride kepercayaan orangtua Glazia untuk langkah tepat yang perlu diambil.

"Nyonya Emma, Tuan Asher?" sapa Glazia. "Berikan aku cara untuk mengembalikan Hollow 12 seperti sedia kala, Hollow 12 yang subur dan makmur?"

"Karena Kuraunkoa milikmu sudah ada 9 kelopak, gunakanlah sebaik mungkin untuk memperbaiki planet kita. Tentukan caramu sendiri untuk menyalurkan kekuatan yang kau punya Putri" pinta Emma.

Sebelum melakukannya, gadis itu memgambil nafas dan membuangnya secara perlahan agar rasa gugup ternetralisir. Pada kedua telapak tangan bersinarlah cahaya keemasan, Glazia membuka genggaman tangan ke udara lepas dan kedua cahaya tersebut terpecah menjadi 4 bagian dan bergerak sesuai arah mata angin. Area tandus dan gersang yang sudah dilewati cahaya tersebut berubah kembali menjadi hijau dan subur, pencemaran dapat dibereskan. Matahari kembali menunjukkan sinarnya setelah sekian lamanya sembunyi dibalik asap hitam yang tidak lain adalah polusi.

Para warga yang kini adalah wujud manusia berbondong-bondong ke ibu kota. Tangis kebahagiaan mereka pecah ketika ultrawoman muda setinggi 48 m berdiri didepan sana sembari menarik sudut bibir memberikan senyum terbaiknya.

Tidak salah lagi pastinya gadis ultra tersebut adalah putri Kaisar Zandar yang mereka nantikan kehadirannya. Mereka saling berpelukan dan saling menenangkan satu sama lain. Tawa anak-anak kembali terdengar begitu nyaring.

"Mulai saat ini, hari ini, besok, lusa, dan selamanya Hollow 12 berdiri kembali. Marilah kita bersama-sama menjaga rumah ini dengan sebaik mungkin. Tidak ada tempat yang lebih indah selain rumah, karena rumah satu-satunya tempat yang sangat menantikan kepulangan kita. Mari kita bekerjasama membentuk pondasi super kuat, marilah kita saling bahu membahu sehingga terciptalah rumah kokoh dan tidak ada pihak luar yang merobohkannya" Glazia memberikan pidato sambil menyindir seorang pengkhianat.

"Mungkin tidak ada salahnya jika Planet Hollow 12 dihuni oleh makhluk berwujud seperti manusia. Namun kita harus mempertahankan ras kyojin kita untuk memperkuat sistem militer. Dan untuk kekuatan Kuraunkoa yang telah terampas, aku akan mendapatkan Kuraunkoa kita kembali dan tindaklanjut tentang Kuraunkoa akan kami laksanakan secepat mungkin"

"Berhubung Istana Kekaisaran Hollow 12 terlalu besar untuk ukuran manusia dan menjadi reruntuhan peninggalan bersejarah, aku sudah memutuskan untuk mengalihkan sistem pemerintahan kerajaan kita yang sudah usai menjadi sistem pemerintahan yang lain, setara dengan parlementer namun bukan parlementer. Hollow 12 yang baru dengan masa depan yang baru pula siap untuk bersanding dan bersaing kembali dengan jajaran planet di seluruh alam semesta. Pada dasarnya kita adalah sekumpulan cekungan berair yang dipersatukan dengan jalur, pastikan jalur tersebut tidak tertutup batu yang dapat menghambat hubungan kita"

Warga bersorak. Emma meneteskan air mata haru begitu juga dengan Asher, mereka tidak pernah bosan menunggu harapan. Lalu kini harapan yang mereka sebutkan sudah datang.

Glazia mengubah wujud ultra menjadi human form. Seorang gadis yang mempunyai surai biru muda menjuntai dengan anak rambut disingkap ke belakang dan sepasang bola mata soft blue menatap tegas, gaun berwarna putih keperakan melekat pas pada tubuh langsingnya.

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang