Dada seijin dan Barossa seijin, adalah dua sosok seijin yang sedang melakukan negoisasi di gang tersebut. Tanpa sengaja Dada melihat benda perak berkilauan ditangan kanan milik sang gadis yang tidak sengaja kepergok dengan mereka. Gelang 3 gems (gems = permata) itulah incaran mereka.
Siapa yang tidak tahu Plasma Spark dari Planet Ultra? Semua makhluk luar angkasa mengetahuinya. Rumor gelang yang ada secuil kekuatan Plasma Spark tersebar lewat dari satu mulut ke mulut lain. Kekuatannya jadi incaran berbagai makhluk yang haus akan kekuatan, karena siapapun tidak mampu menyentuhnya dan hanya satu ultra saja yang berhasil membawa Plasma Spark keluar dari Nebula M78 yakni Ultraman Belial.
Jika mereka ingin melakukan hal yang sama seperti yang Belial lakukan itu sama saja dengan bunuh diri. Makanya mereka lebih mengincar gelang ini sebagai alternatif. Namun karena pemiliknya sudah mengeluarkan kekuatan sebenarnya, para pemburu jadi enggan merampas secara paksa. Yang ada endingnya tinggal nama alias mati.
Meski pemiliknya sudah dinyatakan meninggal namun tidak membuat mereka jera begitu saja. Karena jika para ultra mati, mereka bisa bereinkarnasi atau hidup kembali atau disaat-saat terakhir menumpang pada tubuh manusia (sebagai inang) sehingga nyawa mereka dapat diselamatkan.
"A-ano sepertinya aku salah belokan, jaa nee!!" langsung Lunaria berbalik arah dan tancap gas keluar dari gang tersebut.
Dada menatap Barossa dan begitu juga dengan sebaliknya. "Aku melihat gadis itu memakai gelang dengan 3 permata"
Barossa mengangguk. "Tunggu apa lagi ayo rampas gelang antik itu darinya"
Segera dua seijin itu bergerak mengejar gadis pemilik gelang antik. Lunaria sudah jauh berada didepan sana, manusia biasa tidak akan bisa menghindari alien.
"Bodoh! Lain kali jangan lahir! Hidup kalian menyusahkan orang!"
Alasan Lunaria melarikan diri karena jika dia bertarung dan menang pasti identitasnya sebagai ultra yang menyamar menjadi manusia akan ketahuan. Kedua agar gelangnya tidak dilihat oleh makhluk luar angkasa manapun walaupun auranya sudah disamarkan karena itu akan mendatangkan masalah baru.
Beberapa kali gadis itu menoleh ke arah belakang untuk memastikan kedua seijin itu. Celaka. Bahkan Barrosa menggunakan sayapnya untuk terbang. Lunaria pun mengambil jalan berbelok, sehingga kepala Barossa menabrak dinding.
"Selamat tinggal!!!" Lunaria melambaikan tangannya pada Barossa yang kepalanya penuh bintang-bintang berputar.
"Wow ada banyak bintang" racau Barossa lalu menyentuh bintang-bintang imajinasi tersebut.
Sayap elit
Terbang sulitJalan keluar sudah ada di depan mata.
Ketika keluar dari gang, sebuah tendangan maut menghampiri didepan Lunaria. Beruntung tepat waktu berhenti tepat pada jarak 60 cm dari kaki milik Dada.
"Nona muda, gelangmu bagus, kalau diberikan baik-baik nyawamu akan selamat" kata Dada sok baik.
"Dari sekian banyaknya manusia kaya raya kenapa memilih gadis lemah sepertiku?" ujar Lunaria sok polos. Dalam batin ingin membanting dua seijin kurang ajar namun kondisi tak mengizinkan. Dan... Akting sedikit tak apalah.
"Kami tidak memandang kaya atau tidak, lemah atau kuat asal mereka punya barang bagus pasti kami hampiri. Nona, jangan bertele-tele, cepat serahkan atau nyawamu akan dalam bahaya!!!" ancam Dada.
Barossa yang berjalan terhuyung-huyung berusaha untuk menangkap Lunaria dari belakang akan tetapi ketajaman indera milik gadis itu membuat Barossa terdorong ke arah Dada.
Dan hasil akhirnya bukan Lunaria yang tertangkap melainkan Barossa malah menangkap Dada sehingga kedua seijin itu jatuh diatas kerasnya tanah.
"Karmamu" ejek Lunaria kemudian dia melanjutkan lari kembali.
Dada bangkit kembali dan dengan cepat mengejar Lunaria yang kemampuan larinya sudah seperti atlet internasional. Barossa? Dia masih pusing, tapi dia tidak diberikan sedikit waktu untuk mengembalikan kesadaran penuh setelah menabrak tembok bonus menabrak Dada.
Jalanan yang sangat sepi membuat Lunaria tidak bisa mencari pertolongan, parahnya jalan tadi membawanya ke sebuah arena gudang kosong. Tidak ada salahnya lari pagi bersama dengan Dada, rencana gadis itu ingin membuat Dada pusing tujuh keliling.
Sesekali gadis itu menoleh ke belakang dan alien bertubuh hitam putih bak kotoran makhluk melata bernama cicak tetap mengejar walau beberapa kali sudah dikibuli oleh human form Glazia. "Kenapa-kenapa aku tidak beruntung?!"
"Dia itu atlet lari ya. Staminanya tidak surut-surut padahal sudah lari dari tadi," monolog Dada. "Hoi Nona! Berhentilah atau kau akan menyesali pilihanmu! Awas saja kalau kau tertangkap oleh kami! Kau tidak akan kuampuni!"
Dada semakin mempercepat larinya dan sebentar lagi tangan akan mengapai salah satu lengan gadis itu.
Namun sebelum sampai rencana itu terjadi....
Brak
Tubuh Dada terpelanting jauh dan punggungnya menabrak tumpukan tempat sampah di sudut gang.
Tertendang! Dada mendapat gift spesial berupa tendangan dari seorang pemuda tampan berambut hitam berseragam 'STORAGE' yang melekat pada tubuh tinggi tegapnya dan pada ikat pinggang terdapat kotak biru bertuliskan alfabet Z. Kotak tersebut tidak bisa dilihat oleh manusia biasa, berhubungan Lunaria bukan manusia alias Ultra makanya dia bisa lihat kotak tersebut.
Nama pemuda tersebut Natsukawa Haruki. "Mbak, daijoubu?" tanya Haruki kepada perempuan muda yang barusan ia tolong.
Haruki merupakan human host Ultraman Z murid Ultraman Zero. Aura dari Z tidak bisa dibohongi dan itu berlaku bagi mereka yang bukan manusia biasa dan mampu merasakan aura seorang ultra.
Saat Lunaria membalikkan badan dan berakhir beradu pandang beberapa saat dengan human host dari Z, detik itu juga jantungnya berhenti berdetak selama 3 detik lamanya. Bahkan otaknya harus ngelag untuk mencerna pemandangan didepan mata.
"Z!!!!!"
Tbc.
*
*
*
Kira-kira ketahuan gak ya???
Enggak ketahuan kok :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...