>> Tanah Cahaya, Planet Nebula M78.
Dengan hati-hati, Taiga meletakkan sangkar berisikan Dada dan Barossa diatas meja kebesaran Ultra Brother.
Suasana di dalam ruangan tersebut benar-benar menyeramkan dan mencekam. Tatapan mata tajam nan dingin mendominasi, terutama tatapan mata putih kekuningan milik Ultra Brother number one, Zoffy.
AC sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sayang masih kalah dengan sikap dinginnya Zoffy.
Kutub Utara pindah."Jadi kalian yang berbuat ulah di seluruh alam semesta hanya untuk mengambil sebuah gelang dengan kekuatan yang belum jelas asal muasalnya?" tanya Zoffy menusuk.
"... Iya" jawab Dada.
"Deskripsikan benda seperti apa yang kalian cari?!" giliran Singa Merah mengajukan pertanyaan, Leo.
"Gelang perak dengan 3 gems berbentuk oval" kata Barossa.
"Seperti pernah melihatnya..." kata Mebius dan disetujui oleh saudara-suadara yang lain.
Keheningan menyapa.
Beberapa menit setelahnya...
Taiga bicara. "Apa ada hal lain yang akan disampaikan, Pak?"
Katakanlah mereka tidak betah untuk berlarut dalam suasana hening.
"Apakah kalian sempat bertemu dengan pemilik gelang yang diburu kedua seijin ini?" tanya Taro.
"Saya dan Haruki sempat bertemu dengan pemiliknya," jawab Geed. "Dia perempuan muda dengan rambut biru panjang, saya rasa warna rambut asli dan mempunyai bola mata biru"
Ciri-ciri itu identik dengan seseorang yang mereka kenali bagi yang sudah pernah melihat human form salah satu pejuang cahaya.
"Nama?," Zoffy berkata agak ngegas, seisi ruangan terkejut dengan respon kakak dari sang mc cerita ini. "Maksudku, dia memberikan namanya?" pria itu langsung membenahi ucapannya.
"Zoffy..." ujar King. Menegurnya agar tidak nge-gas lagi.
"Lunaria... Pak" jawab Geed.
Deg
Jack langsung improvisasi. "Kalian, boleh kembali ke asrama dan istirahat. Terimakasih untuk kerja kali ini"
Ultra muda, "Terimakasih"
Segera Geed dan para junior segera keluar dari ruangan dingin disana, walaupun sudah ber-Ac namun suasananya melebihi dinginnya kutub utara.
Zoffy menghela nafas panjang dan mendudukkan diri secara kasar diatas sofa. Tangannya yang bertumpu pada paha memegang kepala yang pusing berat setelah mendengar penjelasan para ultra muda. Pria itu tidak tahu harus mengambil sikap yang mana. Menjemput atau menunggu?.
Jika dijemput, perlu melakukan pencarian dan perlu waktu, hal yang takutnya akan kembali ke rumah saat dirinya sedang tidak di M78. Menunggu, juga perlu waktu hingga kapan.
*
>> Asrama.
Disini ada keanehan. Semenjak keluar dari kantor Space Garrison, Z ataupun Taiga jadi pendiam. Padahal biasanya Taiga paling cerewet atau mengajak Tri Squad hang out keluar M78, namun anak itu bungkam. Sementara Z akan bergerak ke Ultra Colloseum tak peduli selelah apapun tubuhnya, tapi sekarang Z seperti tidak punya nyawa.
Pemuda ultra dengan warna tubuh merah-biru-silver memanggil begitu mereka berlima sampai di asrama.
Zero, "Selamat datang"
Mereka juga sudah pulang dari misi.
"..."
Kacang.
![](https://img.wattpad.com/cover/262023407-288-k337502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...