Perang (6)

118 8 12
                                    

"Okiru"

Hanya kegelapan yang terpampang didepan sana, hingga suara milik gadis terdengar. "Apakah semua akan berakhir disini?"

"Kelopaknya..."

"Kelopaknya..."

"Kelopaknya..."

"Suara aneh terngiang di kepalaku..."

Pelan-pelan layar hitam itu berkedip beberapa kali dan cahaya diluar sana yang terlalu terang adalah hal pertama dilihatnya. Ternyata itu adalah sepasang kelopak mata yang berusaha untuk terbuka.

Iris white pearl (oceanblue sudah dihilangkan) itu mencoba beradaptasi dengan cahaya sekitar. Setelah penglihatan dirasa membaik, dia  menatap dinding tebing yang menjulang. Di langit awannya masih gelap seperti tadi.

"Jadi... Aku jatuh..."

Flashback on

Pedang milik ultrawoman biru itu berhasil mencapai tinju Drabus yang memiliki kekuatan lengan lebih kuat dari sebelumnya. Akan tetapi pedang tersebut terkikis secara perlahan.

Trak

Trak

Pyar

Keduanya patah.

Karena terlalu shock membuat Glazia tiba-tiba menghentikan kekuatan oceanblue dan secara perlahan kembali ke warna mata yang asli.

Sehingga kepalan Drabus dengan mudah mendorong tubuh ramping si gadis hingga terjun bebas ke dalam jurang yang dalam dan gelap.

Flashback off

"Aku tidak tahu kalau aku sudah melampaui batasanku"

"Kelopaknya..."

"Kelopaknya..."

Bisikan aneh terdengar jelas dikedua telinganya. Kelopak apa yang dimaksud? Hanya ada satu benda terlintas dipikiran si gadis. Kelopak bunga biru yang menurut penuturan Asher, bayi Glazia lahir bersamaan dengan kelopak bunga biru yang dulunya membungkus tubuh kecilnya.

Permaisuri sendiri yang meminta agar semua kelopak bunga itu dicuci dari darah dan disimpan. Permaisuri mempunyai firasat bahwa kelopak bunga yang lahir bersama putrinya dari rahim ada hubungan erat dengan Glazia dan kelak bisa berguna jika putrinya mengalami keadaan terjepit.

Segera Glazia menggunakan kekuatan teleportasi benda dan memunculkan cahaya putih. Saat cahaya tersebut meredup terdapat kantong putih diikat tali dengan warna hitam terletak diatas telapak tangannya. Kantong tersebut dibuka dan mengambil salah satu kelopak bunga yang memiliki tekstur lemas seperti kelopak bunga pada umumnya namun berkilauan layaknya kristal asli.

"Lalu apa yang harus kulakukan dengan ini, suara misterius?"

"Hei. Apa kau tidak ingin melakukan sesuatu?!"

Suara tanpa wujud kembali terdengar. Dia memiliki suara yang serupa dengan Glazia meski ada sedikit perbedaan. Gadis itu menoleh ke berbagai arah untuk bisa melihat siapa yang berbicara kepadanya akan tetapi tidak ada seorang pun disana.

"Aku suara hatimu dan kau adalah versi baru dariku! Tentu saja aku tidak kelihatan karena aku hidup didalam hatimu!"

"Versi baru! Jadi kau makhluk menakutkan itu!"

"Ngatain diri sendiri. Abaikan saja! Aku tahu kau ini putus asa karena tenaga menipis, kalah, dan mungkin bisa mati dalam waktu dekat. Masa mau mati yang ketiga kalinya. Gunakan kelopak itu untuk mengakses ragamu dimasa lalu yang tahan dari segala kerusakan dan keluarkan potensimu!"

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang