Dibawah Langit Senja

111 7 34
                                    

Asrama SCH.

"Kurasa cukup disini dulu, Yu chan. Kau juga harus istirahat" kata wanita berjubah merah dengan tutur kata yang lembut. Ultra Mother. "Dan aku berterimakasih kepada kalian berdua yang mau membantu home schooling Yumiya sampai semester 2 datang"

"Iya, Ultra Mother. Kami berdua tidak keberatan untuk membantu Yumiya" kata Glazia.  

"Berhubung kalian berdua juga murid pribadiku selain di sekolah dan dapat dipastikan... Dibawah bimbingan kalian berdua, Yu chan akan berubah menjadi bintang"

"Hahaha Bibi berlebihan... Bagaimana pun juga kemampuan Bibi masih diatas kami" ujar Visora.

Ultra Mother menepuk kepala kedua gadis yang sudah seperti anaknya sendiri.

Usai shift pagi selesai tepat jam 16:00, waktu 1 jam lagi digunakan oleh Glazia dan Visora untuk mengajari materi-materi di semester 1 Sekolah Medis.

Gadis yang Ultra Mother bawa dari Green Village bernama Yumiya, sifatnya sangat pendiam dan cukup tertutup namun mudah mengerti apapun yang disampaikan padanya. Kemungkinan mentalnya cukup terguncang dan perlu pengawasan ketat dari ultra medis.

Namun Ultra Mother percaya Yumiya bisa sembuh dalam waktu dekat mengingat di asrama tersebut dikelilingi oleh ultra medis yang friendly dan gampang akrab dengan sesama tanpa peduli senpai atau kouhai.

*

Beralih ke....

Alun-alun kota.

Jam kerja telah berakhir. Warga yang pulang dari kerja terus berlalu lalang baik di jalanan atau udara cukup padat dari siang hari. Langit hijau yang tersiram semburat kemerahan menandakan bahwa siang hari akan segera berakhir dan bergantikan kegelapan malam.

Ting

Ting

Kemudian telapak tangan kanan seorang gadis terangkat hingga sejajar dengan dada. Layar hologram disana menampilkan sebuah pesan singkat. Gadis itu tertawa yang sangat ditahan karena jarang-jarang sekali dia mengirim pesan. Karena terlalu hafal dengan kebiasaan kakak yang langsung menghampiri.

"Sekali kirim pesan. Sangat singkat" ucapnya. "Kakak katanya berada didekat sini..."

Kaki jenjang si gadis melangkah meninggalkan tempatnya berdiri menuju lokasi yang sudah ditetapkan oleh si pengirim.

Tujuannya adalah taman.

Dimana taman tersebut masih bagian dari area Taman Kota hanya saja dititik tersebut tersebar banyak unggas berbagai ras (teruntuk angsa dan bebek ada di kandangnya lengkap dengan danau kecil) dan tidak sedikit penjual makanan unggas di taman. Tidak hanya ada hewan unggas melainkan juga ada serangga cantik penghisap nektar, kupu-kupu dan lebah.

Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, ia membeli sekantong remahan jagung untuk memberi makan burung-burung disana.

All Oc : Auplak seneng banget sama unggas.
Auplak : Keinget mawang :v
All Oc : Sudah diduga otaknya rusak.
Auplak : Canda. Ada deh maknanya.

Dari kejauhan dua ultra berjumpa dibawah pohon rindang dengan background langit senja. Kekurangan energi penerangan menyebabkan tubuh kedua ultra itu menjadi tidak terlalu jelas. Namun tidak bisa dipungkiri jika itu adalah sang mc dengan karakter sampingan yang sangat penting peranannya untuk mc.

"Kakak?"

"Sudah datang ya"

"Tumben-tumben kau memanggilku? Apalagi sampai bertemu di taman begini"

"Begini dibagian pintu keluar taman ini diadakan sebuah festival, aku ingin mengajakmu kesana. Tidak keberatan menerima tawaran kakakmu yang sering lupa waktu ini?"

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang