Singkat cerita....
Dua hari setelah kejadian penyerangan Panto Seijin. Dalam waktu satu hari, ayah Putri Yullian, Raja Tanah Cahaya serta segala jajaran bekerja sama sehingga mampu menata ulang struktur Tanah Cahaya yang sempat terganggu. Warga juga sudah kembali ke rumah mereka masing-masing dengan perasaan gembira karena keluarga atau sahabat yang gugur dalam perang dapat dihidupkan kembali. Kebencian mereka pada Glazia masih memuncak dan memuncak.
Seekor burung putih terbang melintas sembari menjatuhkan bulu ekor seputih kertas, angin berhembus membawa ekor tersebut sampai jatuh diatas tangan berbalut sarung tangan biru tua. Semenjak tertoreh luka merah permanen, digunakan sarung tangan. "Bulu terbang mengikuti alunan angin yang sewaktu-waktu jatuh ke tanah. Sepertiku, mengikuti jalannya takdirku dan dijatuhkan oleh takdirku sendiri. Takdir?! Aku hanya dipermainkan takdir yang berujung nasib sial!"
Kenapa semua OC Auplak menganggap diri dipermainkan oleh takdir? Nyadarlah dikit, kelam diawal jauh lebih bombastis dan amazing. Nyadar juga saha ketik mending gebuk aja!~ Auplak (mode curhat on)
Nurutin lo yang ketik Somplak!!!!! ~ All Oc
"Zia?"
Sentuhan lembut pada kedua bahunya sedikit mengejutkan sang gadis, iris white pearl cuma melirik dan kembali fokus ke lingkungan luar jendela dari lantai 30 di Gedung IGDF. Semalam menginap di ruang bawah tanah, tidak ada niatan untuk bertemu dengan siapapun. Lokasi Glazia saat ini ada didalam ruangan Ultraman King kakeknya, ia sangat malu apabila berpapasan dengan Zoffy padahal Zoffy tidak membencinya.
"..."
"Zia?" King kembali berucap tapi tidak ada respon dari cucunya. "Zia cucuku? Jawablah.."
"Aku mungkin bukan cucumu. Cucu Ultraman King tidak akan pernah melakukan hal bodoh yang mempermalukan keluarga, tidak akan menghadapi persidangan diusia semuda ini, dan tidak akan pernah mengecewakan semua orang" jawab Glazia dengan tatapan kosong. Setelah mengatakan hal tersebut ingin sekali Glazia menghilang dari muka Nebula M78 dan berharap tidak dilahirkan kembali. Jiwanya terguncang.
"Semua orang bisa melakukan kesalahan. Menurut kakek, hal yang kau lakukan cukup benar, kau berani melawan Panto Seijin tanpa mempedulikan nyawamu. Maafkan kakek datang terlambat saat itu, andai saja kakek tidak terjebak di dimensi lain pastilah kakek mengakhiri Panto Seijin" King mencurahkan segala isi hati yang lebih condong ke arah penyesalan. "Inilah takdir, terkadang dihadapkan dengan takdir kejam. Tapi dibalik itu ada jalan mulia yang menanti diujung"
"Aku akan kembali ke ruang persidangan lagi. Tunggu disini"
Hari ini hari penghukuman Glazia. Dimana hukumannya diringankan sesuai UU tentunya, Ultra Brother dan Ken juga sudah berusaha untuk mencegah perasingan melalui perdebatan panjang tak berujung, Ken tidak pernah goyah mempertahankan kesaksiannya jika Glazia menyelamatkan dari serangan Chi.
"Saya rasa orang-orang tahu bahwa Nona Chi ingin melukai saya dengan potongan besi sepanas lava dan perlu anda semua ketahui saya tidak mempersalahkan Glazia mencambuk tubuh saya. Hal yang membuat saya terheran, kenapa malah kalian yang repot???" kata Ultra Father.
"Kami mengkhawatirkan anda jika sewaktu-waktu diserang orang yang mengikuti jalan Glazia dengan mengatasnamakan ketidaksengajaan atau menyelamatkan. Lalu inikah sikap anda?!" hakim 2 malah berbalik tanya.
"Anda jangan menganggap saya dan Ultra Brother bodoh, kami bisa melihat mana yang tulus dan mana yang tidak" jawaban menohok Ultra Father membuat seisi ruangan senyap.
"Hah! Itukan cuma kuku!" seru salah satu ultra disana.
"Cuma?! Kuku itu meninggalkan luka permanen yang membuat siapapun akan selalu ingat dengan kejadian apa yang dilakukan sampai ada cetakan tersebut. Kesannya memang sederhana tapi anda tidak merasakan perasaan adik saya" Zoffy mengatakan dengan penuh penekanan.
Akan tetapi para ultra didalam ruang sidang masih salahpaham bahwa Glazia mengambil senjata yang bukan miliknya. "Itu hukuman yang bagus! Sehingga dia tidak mengambil senjata sembarangan"
Ultraman King mengeluarkan catatan yang menunjukkan bahwa Glazia bukanlah mencuri tetapi pewarisnya. "Glazia bukan pencuri, baca catatan ini"
Ultraman King mohon izin dan bantuannya untuk menyampaikan Chryssa pada Glazia-sama di Tanah Cahaya. Karena sekarang waktu yang tepat untuk senjata ini harus ada ditangan sang majikan.
Zoffy terkejut. "Kau dapatkan ini darimana?"
"Cukup aku, pengirim, dan tuhan yang tahu. Catatan itu kudapati diatas meja kerjaku di IGDF beberapa bulan lalu, aku tidak punya hak melarang awalnya aku berniat memberikan sendiri namun seijin itu merusak rencana" jawab King.
Seseorang mendengus kesal, Zenosh. "Palsu! Itu manipulasi semata"
"Tidak ada kepalsuan disini. Tulisan sang pengirim tidak menunjukkan rekayasa dan kalimatnya ditulis penuh kejujuran. Mau tahu tintanya? Tinta tulisan ini terbuat dari Blessing Tree (pohon berkat) artinya tidak bisa sembarangan menulis atau akibatnya terkena kutukan bukan berkat. Sekalipun kalian bertanya pada Noa san pasti ia bilang seperti begitu"
Belum ada seorang pun menentang perkataan Ultraman King. Ada yang bertanya keberadaan Dewa Noa? Hibernasi jawabannya.
Hakimpun segera memutuskan jalan tengah sesuai dengan voting, hasil voting menunjukkan bahwa Glazia tidak akan diasingkan asalkan Ultra Brother bertanggung jawab atas resiko. Bukan Ultra Brother apabila tidak menyanggupi, mereka sudah biasa berhadapan dengan hal begituan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...