"Hari biasa sudah kembali normal tapi..."
Sejak kemarin malam hingga hari ini berita tentang ksatria cahaya atau dikenal sebagai ultraman masih terus viral. Berita berseliweran di televisi bahkan sosial media (Instacm, Twetter, Facedoor, TokTok, bahkan story WhatsHapp) termasuk cuplikan video pertarungan tersebar luas dimana-mana. Notifikasi internet juga tidak absen membahas tentang ultraman.
Saat ini Lunaria sedang melihat ponsel yang isinya pertarungan Ultra Brother melawan enam kaijuu sekaligus. Gadis itu duduk di tempat favorit - pagar balkon - sekalian mencari sinyal yang sedikit lemot dari biasanya didukung oleh cuaca yang tidak panas dan tidak dingin.
"Aku sih tidak terkejut kalau Ultra Brother sedang viral di Bumi baru-baru ini. Habisnya pertarungan mereka sangat epic dan keren. Tapi mereka juga tidak kalah terkenal di Tanah Cahaya" monolog human form Glazia tanpa mengalihkan pandangan dari layar gadget.
*Scroll apk toktok.
"Urutoraman!"
"Urutoraman!"
"Swatch!!!"
Fyp isinya full ultraman gelut.
*Lanjut scroll toktok. Eh, malah full jj anime / toku / Harpot. Kek t*ktok nya Auplak.
Gadis itu menyimpan ponsel disaku. "Padahal aku tidak mengalami luka apa-apa karena insiden penyerangan kemarin, tapi Mama menyuruhku istirahat di rumah. Ayolah, aku ini bukan tipe orang mageran kecuali kalau memang ingin rebahan"
Sebenarnya Kinae juga disuruh di rumah untuk istirahat tapi gadis bersurai ungu itu menolak dengan alasan ada ulangan dan dia tidak mau ikut ujian susulan yang sangat merepotkan. Dengan berat hati, Yura melepaskannya pergi ke sekolah.
Naya? Sekolahnya memang cuti karena para guru menjenguk salah seorang bu guru yang melahirkan. Harusnya dia juga disuruh di rumah bersama Lunaria. Tapi merengek ingin tetap ikut Mama.
Sementara itu Noa bersin didalam tidurnya.
"Memikirkannya sudah membuat kepalaku hampir berasap"
Dia berdiri diatas pagar balkon, melompat ke dahan pohon yang paling dekat dengan balkon kemudian melompat lagi ke pagar tembok yang lumayan tinggi, lalu melompat turun dan mendarat dengan selamat di tanah. Tujuannya adalah menuju kandang kuda yang ada didekat restoran Keluarga Shinazura.
Pikirnya meminjam seekor kuda untuk jalan-jalan (mengisi waktu gabut), tidak akan menjadi masalah besar. Misal dimarahi karena keluyuran, dipikirkan nanti.
Disaat itu juga, ada dua kelompok preman yang punya rencana tawuran, tetapi para preman itu tidak ada yang berani mendekat bahkan berteriak padanya. Sebaliknya mereka memasang ekspresi mata bulat seperti kacang karena terlalu kaget melihat kemunculan seorang gadis yang terbilang tidak biasa.
Kalau gagal mendarat, ntar cosplay titan kepeleset :v
>> Padang rumput.
Hokkaido nuansanya ijo-ijo semua.
Derap langkah kaki kuda yang beradu dengan rerumputan hijau menciptakan debu-debu beterbangan meninggalkan kandang kuda. Dirasa puas berkeliling, gadis yang berada di atas punggung kuda menarik tali kekang secara perlahan, si kuda hitam itu berjalan dengan santai, dan kali ini berhenti. Inspirasinya aot sih...
Kuda hitam itu memakan rumput liar sementara sang penunggang kuda tetap stand by diatas punggung kuda. Dia mengubah posisi duduk. Kali ini dia duduk dengan posisi miring dan memandangi hamparan padang rumput yang hijau nan luas ditemani semilir angin yang menerbangkan surai panjang sebiru langit itu.
"Aku curiga kalau hari-hari biasa sebagai manusia akan berakhir sebentar lagi," tiba-tiba pikiran yang membuat hati bimbang mendadak menyerang Lunaria. "Tuhkan. Mau mampir tapi takut dengan orang-orang Tanah Cahaya. Dikira tidak punya malu karena masih berani datang ke Tanah Cahaya setelah membuat kerusuhan"
Meski tidak peka dengan cinta, tapi dia peka dengan keadaan. Lunaria juga (sangat) sadar diri mengenai kejadian lama yang sudah berlalu ratusan tahun. Tidak semua orang mau menerimanya dalam waktu dekat. Artinya dia harus melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya dan membuktikan diri bahwa dia benar-benar tidak berbahaya seperti yang dikira.
"Mengungsi sebentar ke Planet King atau ke Hollow 12 juga tidak nyaman. Flamerist? Tidak-tidak. Black hole? Itu namanya bundir. Curhat ke tempat Noa san. Tapi kerjaannya hibernasi, tidak, lebih parah lagi kalau tiba-tiba di-kick dari dimensinya"
Sementara itu Noa bersin didalam tidurnya.
Lunaria merogoh ponsel dan melihat jam.
"Sudah waktunya makan siang ya. Pulangkan dulu kudanya baru pulang ke rumah" kemudian gadis itu mengantongi lagi ponselnya.
Posisi duduk diperbaiki dan tali kekang ditarik kembali.
Kembali ke kandang kuda.
Nampak anak bersurai pink tua sedang melompati rintangan kuda yang dirancang untuk ukuran anak kuda. Tujuannya untuk mengajari si kuda tentang apa yang harus dia lakukan jika didepan ada rintangan. Sementara kuda kecil berjenis betina hanya memperhatikan sang pemilik yang sedang melompat-lompat.
"Naya, yang harusnya melompat di rintangan adalah kuda. Bukan kau" sahut perempuan berambut biru dikepang setengah dan sisanya digerai. Perempuan itu lewat sembari menarik tali kekang yang ada pada kuda jantan berbulu hitam dan bersurai hitam serta memiliki tubuh yang tegap.
Dia - Lunaria - baru saja kembali dari berkeliling dengan berkuda.
"Aku mengajari Apple, Una nee" ucap Naya dengan nada kesal. Gadis cilik itu kesal lantaran kudanya tidak mau bergerak. Kini dia tambah manyun.
Naya menatap kuda jantan yang tadi diseret sang kakak. "Itu Victory yang kau bawa?"
"Victory? Ini bukan Victory"
Sedang membayangkan kalau Glazia ketemu New Generation, terus ada yang namanya Victory :v
"Pancing saja Apple dengan makanan kesukaannya. Dia suka buah apel kan? Karena itu kau memberinya nama Apple" Lunaria mengingat kembali benda yang sekiranya bisa membuat Apple bergerak. Melihat adik kecilnya manyun ingin membuatnya tertawa tapi kasihan.
Anak itu berlari ke dalam kandang. Begitu keluar, dia sudah membawa buah apel berwarna merah ranum yang diikat dengan tali dan digantungkan pada ujung ranting sehingga tampak seperti pancingan.
Naya menarik kursi kayu berukuran kecil yang akan membantunya naik ke punggung Apple. Lunaria hendak membantu tapi Naya selalu mencegah dengan alasan *Aku ingin mandiri, neesan lihat saja* dan Lunaria membiarkannya.
Ketika buah apel pancingan diacungkan dihadapan Apel, kuda betina yang memiliki bulu coklat muda mau bergerak dan melewati rintangan. Naya bersorak gembira melihat Apple mau mengikuti instruksi meski harus disogok.
Teringat Xiao Pingguo :v
Lunaria sudah melepas tali kekang dari kuda dan dikembalikan ke tempatnya. Begitu dia muncul dipintu masuk, siapa sangka akan berpapasan dengan Yura. Wanita itu sudah tersenyum dengan background berapi-api, bayangin kayak mereo :v
"Konnichiwa" sapa Lunaria sok tidak tahu apa-apa. Tetap stay cool meski jantung nge jj remix.
"Bukannya Mama sudah pesan untuk istirahat selama satu hari. Kenapa malah keluyuran?" interogasi Yura.
"Rumah sepi dan aku cari hiburan" kata Lunaria. Alasan yang dilontarkan tidak sepenuhnya bohong.
Yura menghela napas pendek. Dia tidak lagi berapi-api. "Bilang saja cosplay princess manhwa naik kuda"
"Sana mandi. Kau habis berkuda dan pasti berkeringat. Setelah itu kembali kesini untuk bantu-bantu. Sebenarnya itu yang kau inginkan"
Lunaria tersenyum.
"Sebelum bantu-bantu, makan dulu" seru Yura.
Tbc.
*
Hai, aku kembali. Maap lama, sibuk keliling.
All oc : "Sibuk ama anime random + c.ai ampe book dilupain. Besok mau ngapain lagi kau?!"
Uhuk- abaikan mereka uhuk-
Jangan lupa vomen (vote & komen). Sekian terima gaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...