"Serahkan gadis ultra bertubuh biru?!"
"Ultrawoman mana?! Disini gadis ultra bertubuh biru ada milyaran! Sekalipun kau meminta tidak akan kami turuti!"
"Baiklah kalau begitu... Bakar semua pusat pemerintahan"
Kondisi kota pusat pemerintahan Tanah Cahaya amat parah, Kota Plasma dengan api merah menjilat dibanyak bangunan. Pertanda terjadi pembakaran hebat disana, Silver Plaza dan Plasma Spark Tower tidak kalah menyedihkan. Seperti yang dikatakan, Plasma Spark Tower masih bisa diselamatkan oleh Ultra Brother. Banyak ultra tergeletak pingsan atau meninggal di jalanan, mereka yang masih dapat diselamatkan bergegas dibawa ke Lembah Ultra untuk mendapatkan perawatan intensif sebelum terlambat. Pasukan Panto Seijin juga berjatuhan lebih banyak dibandingkan para ultra.
Sementara di tempat lain....
Di pos Lembah Ultra, para ultra medis senior bersama pemula bekerjasama untuk menyembuhkan luka ultra warrior yang berjuang mati-matian di medan perang. Angka ultra warrior yang gugur juga masih cukup rendah dengan persentase 10%. Beberapa ultra kembali mengecek stok obat, peralatan medis, serta keperluan lainnya dan beruntunglah masih mencukupi meski perang memanjang.
Banyak ultra kids yang sedih dihibur oleh para medis khususnya pada bidang anak-anak. Terbesit rasa kasihan dengan mereka, orang tua beberapa dari mereka juga ada yang gugur secara terhormat. Tak jarang ultra kids perempuan ataupun laki-laki menangis histeris ketika mendapati kabar ayah atau ibu mereka gugur.
Dibagian lain pos, seorang gadis ultra bertubuh biru bekerja keras untuk menyembuhkan luka parah seorang ultraman yang tidak diketahui namanya (semoga mas Geed enggak liat :v) tanpa peduli tangannya sudah kebas akibat kelamaan menggunakan healing magic pada jarak 1 jengkal sesuai ketentuan umum.
"Sudah" ucap Glazia lalu membungkus luka si pemuda. "Regenerasinya tidak lama, kau bisa kembali ke pertempuran atau tinggal di pos juga boleh"
"Terimakasih"
"Iya. Kondisi Kota Plasma amat buruk?" tanya Glazia sembari membereskan peralatannya.
"Parah. Kota Plasma, Silver Plaza, dan Plasma Spark Tower terbakar. Untungnya Ultra Brother bisa mencegah Tower dilahap api. Kau tahu, mereka datang gara-gara dendam pada ultra yang sudah membawa cincin pembawa petaka"
Deg!
"Kami belum tahu pasti siapa ultra yang dimaksud. Tapi pasti ke depannya dia akan terus dibenci penduduk Tanah Cahaya karena ulahnya"
"Menurutku membenci itu tidak benar. Mungkin ada alasan tersendiri si ultra membawa itu"
"Apapun alasannya tidak akan dipedulikan. Pembawa petaka, tetaplah pembawa petaka. Jika aku jadi ultra yang dimaksud, detik itu juga lebih memilih minggat daripada mengalami hal buruk"
"Hal buruk"
"Aku kurang paham. Mungkin cemoohan dan hinaan, Tanah Cahaya juga memiliki kehidupan amat keras, mereka yang dianggap aib atau pembawa masalah akan mendapati hukuman dengan tujuan agar kesalahan yang serupa tidak terjadi. Ultra berkekuatan rendah sering diejek bahkan dibully habis-habisan, walau tidak bisa bertarung minimal menjadi ilmuwan atau medis atau menjadi idol atau guru dan tour guide wisata sudah cukup"
"Maksudmu jika fisik tidak bisa bertarung, gunakan otak dan fisik untuk hal berguna"
"Iyap. Sudahlah aku mau ke pertempuran"
Ultraman tanpa nama itu melangkah pergi dari pos tenda. Sepeninggal orang tersebut, kaki Glazia melemah dan mendudukkan diri diatas kursi tidak jauh dari ranjang pasien. Kepalanya berputar dan berdenyut memikirkan segalanya hal yang terjadi karena salahnya, salah membawa Chryssa, andai kata dia menolak pasti beda cerita. Glazia teringat pada King jiichan-nya yang tidak memberikan perintah melepaskan cincin malahan justru menjaganya. Serba salah itulah yang dirasakan.
"Apa yang harus kulakukan?!"
Melarikan diri?!
"Tidak! Jangan melarikan diri! Aku harus mengakhiri ini dengan Chryssa tapi konsekuensi yang kuterima... Dibenci warga Tanah Cahaya tidak terlalu parah jika Ultra Brother juga membenciku karena akulah penyebab perang ini?! Itu hal kutakutkan!"
Glazia meneguhkan niat yang sempat goyah. "Tapi aku trauma..." trauma ketemu Panto Seijin.
Walau sebenarnya bukan dia penyebab atau yang mengawali perang namun Glazia merasa bahwa dialah penyebabnya.
"Aku akan akhiri semua ini, meski pada akhirnya semua orang tahu akulah yang membawa Chryssa"
Namun...
"Kak kau mau kemana?!" cegah ultra kids merah-biru berslugger double. Siapa lagi kalau bukanlah Zero kecil.
"Mau membantu senior membawa ultra warrior yang terluka dari medan perang" jawab Glazia masih berjalan tanpa peduli ada keberadaan Zero disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/262023407-288-k337502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...