Kisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya.
Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...
Saat ini terjadi pertarungan antara tiga Ultra Brother (Ace, Seven, Taro) melawan Jenderal Tiger dan pasukan dibawah kendalinya, sedangkan sisa Ultra Brother lain (Zoffy, Ultraman, Jack) berjuang mempertahankan Plasma Spark Tower bersama Ultra Father dari Panto Seijin. Diam-diam makhluk muka putih itu mengincar Plasma Spark pula selain ingin merebut Chryssa. Sekarah!!! Eh serakah!!!. Chi? Diam ditangan Ultra Mother.
"Plasma spark? Menarik juga mungkin jika kudapatkan benda itu dan lidah api maka alam semesta menjadi milikku! Bwahahaha!"
"Tidak bisa! Plasma spark milik Tanah Cahaya dan jangan sentuh dengan tangan kotormu!" seru Zoffy lantang.
"Bodo amat!"
Panto Seijin bersikeras, sebelum melangkah menembus pertahanan ultra legendaris maka Ultra Father menggunakan Ultimate Blade untuk melakukan serangan pedang pada seijin bermake up itu, karena kondisi Ultra Father yang sedikit tua membuat gerakan beliau kurang gesit.
"Kau sudah tua lebih baik istirahat saja"
Tiba-tiba benda panjang yang berwarna kuning keemasan menjulur dari jarak 500 meter dan melilit leher Panto Seijin kemudian melemparkannya ke samping menabrak dinding sampai jebol. Ultra Father terkejut melihat siapa yang menggunakan cambuk, Glazia. Ultra lainnya juga tidak kalah shock. Selama ini tidak ada satupun yang menyadari bahwa Glazia membawa Chryssa bersamanya
Panto Seijin bangkit dari balik tumpukan bata yang menimpa dirinya. Tanpa babibu lagi Panto Seijin menyerang Glazia. Zoffy yang melihat hal tersebut sempat khawatir jika adiknya kalah, dari caranya melawan ada tersirat keraguan besar. Namun diluar dugaan bahwa Glazia bisa menyamai kecepatan dan cekatan makhluk muka putih itu.
Glazia mengeluarkan Royal Card berkekuatan pedang untuk melawan makhluk itu dengan dual blade sesekali mencambukkan Chryssa untuk membuat jarak lebih jauh dari Panto Seijin. Tidak sengaja Glazia membuat kesalahan kecil, leher Panto Seijin terlilit dan akibatnya terseret karena terkejut setengah mati membuat Glazia mengeluarkan serangan cincin Dual Ring Fire maka yang terjadi adalah Panto Seijin ditabrak dua cincin api dan terlempar lagi ke belakang.
"Kurang ajar kau! Baiklah kalau begitu akan kuhabisi"
Dengan pistol tangan Panto Seijin dan menembaki Glazia, gadis itu menggunakan pedang untuk menangkis sesekali menciptakan perisai. Satu peluru lolos dari step yang Glazia terapkan, alhasil peluru tersebut bersarang didalam lengan pada bagian kanan, ia menjatuhkan pedang sebelah kiri untuk mengusap rasa nyeri.
"Usaha bagus" seru Glazia kembali menjulurkan lidah emas ke tanah hijau.
Kilauan yang berdesir menghiasi punggung tangan sebelah kanan. Chryssa dicambukkan ke bawah sampai pedang perak terlempar ke atas dan dengan sigap menangkapnya, wajah Glazia berubah menjadi lebih garang dibanding biasanya. Cambuk dilemparkan ke depan menangkap tubuh Panto Seijin, sempat ada permainan tarik tambang tapi kekuatan Chryssa lebih besar sehingga pria bermake up terdorong ke depan dan Glazia menyabetkan pedang mengoyak perut Panto Seijin sampai isi perut berantakan. Tubuh makhluk itu jatuh ke atas tanah, dia masih hidup namun sekarat.
"Pergi atau sekarat!"
Jenderal Tiger memberikan isyarat untuk berhenti pada pasukan lain. Pria itu menolong tuannya agar selamat tanpa mencari Chi terlebih dahulu.
Dari arah belakang Ultra Father, Chi mengendap-endap sembari menyiapkan senjata kuku palsunya yang terbuat dari potongan besi panas bagaikan keluar dari lava. Siapapun yang terkena sabetan kuku besi, maka bekas lukanya permanen dan tidak bisa dihilangkan sehingga bisa terus mengingat kejadian apa yang membuatnya sampai tercetak luka tersebut.
"Ultra Father?! Menyingkirlah!"
Glazia yang menyadari itu kembali mengulurkan Chryssa dan ingin menyabet Chi namun salah sasaran, ujung Chryssa mengenai Ultra Father sampai beliau terlempar ke arah Ultra Mother bersama Taro untung saja bisa ditangkap oleh putranya sebelum jatuh ke tanah. Secara tidak langsung Glazia menyelamatkan Ultra Father dari kuku-kuku sepanjang 5 meter.
Glazia masih terpaku akibat kesalahan, hanya menggunakan tangan kanan untuk melindungi diri dan potongan besi yang melesat lurus lalu mengenai tangan sehingga 5 kuku menciptakan luka gores acak dibagian bawah siku. Rasa panas menjalar pada kulit, gadis itu hanya mengigit bibir tanpa keluhan sekecil apapun.
Dia hanya berucap, "Aku pantas menerima..."
Akhir dari ini Panto Seijin yang sekarat dan pasukannya mundur, Chi mengekor. Setelah insiden dikalahkan Panto Seijin oleh Glazia seharusnya tidak ada yang berani mengacau Tanah Cahaya.
Dan sekarang....
Para ultra disana terperanjat dengan apa yang mereka tersuguh didepan sana. Musuh mundur dengan gampang oleh sosok gadis muda berdiri tegap dengan cambuk kuning keemasan menjulur bebas diatas tanah hijau. Walaupun kemenangan ada pada genggaman Tanah Cahaya tidak menghentikan pertumbuhan rasa kebencian dan ketidaksukaan dari para ultra. Karena dialah yang menyebabkan kekacauan ini terjadi, dialah yang sudah membawa senjata pembawa petaka, dialah yang membuat musuh datang.
Ilustrasi :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.