Setelah melewati masa-masa 2 sampai 3 hari...
Dua ultrawoman muda nampak jalan bersamaan di lobi yang tidak terlalu senyap karena para murid juga sudah berhamburan keluar dari tadi karena keduanya sibuk mengembalikan buku paket perpustakaan yang tadi diminta guru pembimbing jam terakhir.
"Dia Glazia?"
"Iya benar"
"Gadis polos seperti dia tidak bisa dipandang rendah"
"Wajar saja. Dia keluarga besar Ultra Brother"
"Tentu banyak pihak yang menyokong dari belakang"
Sekitar ada belasan ultra laki-laki dan perempuan yang berada disana. Samar-samar mereka membicarakan Glazia, tebakan dua kawan ini mengatakan bahwa para guru yang tadi mengampu Ruangan Anggrek pasti bercerita sedikit tentang Glazia sehingga berkembang menjadi pembicaraan. Mereka yakin ruang guru tak kalah gempar.
"Wah sepertinya kau akan terkenal. Ini baru 3 hari loh" kata Visora menoel-noel lengan kawannya.
"Tidak" sanggah Glazia. "Aku tidak mau terkenal jika endingnya ada orang yang tidak suka"
"Haters? Tidak bisa dibohongi lagi pasti kerabat pejabat Tanah Cahaya kecipratan populer. Aku sih sering diejek begitu" kata gadis merah berterus terang dengan kehidupannya yang dibilang aneh-aneh.
"Kau masih mending daripada aku, orang tanpa asal usul tiba-tiba menjadi adoptive sister seorang Komandan Space Garrison. Pokoknya siap-siap terima hujatan"
Lalu...
"Oh jadi kau ini adik angkat?! Wah-wah fakta yang menarik. Oh atau kau beban keluarga makanya dibuang, atau kau adalah seijin yang menyamar yang sewaktu-waktu bisa menyerang Tanah Cahaya"
Seisi lobi terkejut.
"Bukan! Apa maksudnya bicara begitu? Cari masalah" ucap Glazia berusaha tetap tenang dan santai, tahan-tahan segala rasa ingin memukuli gadis bermulut tanpa ajaran itu.
"Aku Verna, gadis yang populer nomor 1 diseluruh M78 dan karakter gadis sepertimu nampaknya gampang bagiku. Satu lagi adik kecil pungut jangan rebut kepopuleranku!" kata Verna penuh penekanan pada kalimat gampang dan adik kecil pungut.
"Ini orang ngajak ribut!" sahut Visora.
"Sabar.."
Glazia yang dihina, Visora yang emosi. Sebelum ada perkelahian segeralah Glazia menarik Visora dari lobi sana, begitu pula keempat geng Verna terus membawa ketua mereka menjauh agar popularitasnya terjaga.
Hari demi hari berlalu, beberapa guru sudah dibuat geleng-geleng dengan jawaban dari seorang murid perempuan yang cukup unik, jika dilihat lagi nampak si gadis amat pendiam tapi penilaian mereka justru salah, si gadis seakan lebih paham dengan dunia medis dan punya seorang guru besar dibelakang namun sebenarnya tidak ada. Mereka berasumsi bahwa si gadis sering belajar dan tidak bisa dipungkiri fakta tentang kecerdasan seorang ultra biru.
"Bu Marie? Apa anda yakin murid bernama Glazia tidak memiliki kenalan seorang medis luar M78?"
"Tidak mungkin. Ultraman King dan Zoffy tidak akan pernah memberikan izin sembarangan orang bisa menemui Zia.. Mungkin saja Ultraman King ataupun Zoffy sering memberikan buku-buku kuno dan dia belajar mandiri" terang ultrawoman yang mengenakan jubah satu-satunya diantara mereka.
"Bukankah aneh untuk seorang gadis semuda itu tahu beberapa hal yang jarang diketahui umum dan bisa memberikan penjelasan serinci itu"
"Atau anda sendiri pernah memberikan ilmu padanya?"
Ultra Mother membisu beberapa saat. Berusaha mengingat kembali kejadian demi kejadian dimana beliau bersama Glazia.
"Tidak pernah. Aku hanya bertemu saat Zia masih bayi dan beranjak dewasa menjalani home school"
"Sungguh ini membuatku penasaran. Dari kata-kata Ultra Mother bisa jadi sih"
"Aku akan tanyakan pada abangnya saja"
Time Skip
Latar beralih ke sebuah ruangan, jam disalah satu sisi dinding menunjukkan pukul 15:42 waktu setempat. Dentingan jam mendominasi ruangan yang hening meskipun ada tiga ultra disana.
Terlihat seorang pria tua (*digebuki) seorang pria dewasa yang tampan nampak sibuk berbicara enam mata dengan dua wanita. Mereka Zoffy, Glazia, Marie. Glazia datang ke Space Garrison karena dipanggil oleh abangnya, dirasa-rasa tidak berbuat ulah ataukah salah bicara tapi malah terpanggil.
"Zia? Di sekolahmu, apakah kau menjawab pertanyaan dengan benar?" pertanyaan pertama meluncur. Glazia gugup.
"Bagiku jawabanku belum sepenuhnya benar hanya 60% saja. Apakah aku ada salah kata yang menyinggung?" tanya Glazia.
"Tidak, bukan begitu. My dear, Ultra Mother ingin bertanya.. Darimana kau dapat semua jawaban itu?"
Glazia mencoba mengingat materi pengobatan dengan energi gelap, materi ramuan-racun, materi operasi, dll. Namun setiap memikirkan hal tersebut dan melihat kilas balik yang membingungan membuat kepala pening.
"Aku tidak tahu. Cuma terpikir saja, aku hanya menjawab asal" jawabnya. "Tapi sungguhan'kan aku dipanggil karena tidak ada masalah yang kubuat?"
Zoffy tertawa kecil.
"Belum ada laporan masuk tentang Ultrawoman Glazia membuat masalah. Jika kau buat masalah biar aku yang mengurus" sahut Ultra Mother lalu menepuk pundak gadis itu.
"Hum.. Sepertinya aku tidak perlu bilang kalau tadi aku dibully orang aneh" batin.
"Zia? Kau diganggu seseorang?" kata Zoffy.
Glazia menggeleng. "Tidak"
"Syukurlah kalau begitu, jika kau dibully bilang saja padaku. Kau tahukan akibat bullying, aku tidak ingin mentalmu terganggu"
Glazia hanya mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/262023407-288-k337502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...