Untuk sementara waktu Asher dan Nyonya Asher akan tinggal di planet yang dulu disinggahi Emma demi keamanannya. Mereka memiliki firasat bahwa cepat atau lambat bangsa Doku Tokage akan mengetahui fakta kejadian kemarin. Berharap doa mereka untuk Glazia terkabulkan.
Didalam wujud setipe dengan manusia kecuali Glazia yang tetap didalam wujud ultranya. Gadis itu nampak duduk berlutut. Mereka terlibat suatu perbincangan kecil namun terlihat amat penting.
"Aku akan pergi sekarang juga" kata gadis itu penuh keyakinan dalam diri. Gadis itu sudah muak dengan segala hal dan ingin mengakhiri misteri asal usulnya.
"Bagaimana kalau mereka muncul ditengah jalanmu?" respon Emma yang khawatir. Bukan cuma Emma saja namun Asher dan istrinya juga mengkhawatirkan hal tersebut. Bangsa Doku Tokage cukup mumpuni dalam hal lacak melacak.
"Jangan khawatir seperti itu. Aku akan baik-baik saja, aku bisa bertarung untuk melindungi diriku sendiri" Glazia bersikeras menyakinkan mereka berharap ketiga orang yang memiliki harapan besar tidak terus-terusan khawatir padanya.
"Zia-sama kami percaya padamu. Kembalilah dengan selamat dan kita berjuang untuk melepaskan planet kita dari belenggu mereka" ujar Emma. Kedua netra itu berkaca-kaca.
"Pasti!" jawab Glazia yakin.
"Zia-sama... Sebisa mungkin kau hindari saja makhluk-makhluk yang tidak kau kenali agar kau selamat" pesan Emma. Kedua netranya lebih berkaca-kaca daripada tadi, Emma paling mengkhawatirkan diri Glazia.
"Benar Zia-sama, aku juga setuju dengan Emma san" ucap pria itu sembari menangkup kedua tangannya seperti memohon.
"Jangan khawatir aku tidak akan melakukan hal nekat"
Sesuatu hal terjadi. Cahaya putih dari dalam kantong misterius pemberian Asher beberapa waktu lalu mendadak muncul dan berubah menjadi sebuah peta hologram yang memperlihatkan gugusan planet-planet, secara ajaib langsung bergeser. Anak panah berwarna merah menunjuk sebuah sungai angkasa yang bergradasi lebih dari satu warna, tempat tersebut adalah Orelies.
"Kupikir tempat itu hanya legenda saja. Ada apa dipusat Orelies?"
"Ikuti saja perintahnya Zia-sama"
*
"Tuan? Gadis ini benar-benar Putri Hollow 12. Dia memiliki lidah emas milik Permaisuri"
"Seperti dugaanku. Kalian bunuh gadis itu sebelum mencapai Tanah Api atau Tuan Tentabus akan marah besar!!"
"Baiklah Pemimpin Doku Tokage"
"Suruh juga sepupunya Himura. Penjual ilegal itu untuk menyingkirnya"
*
Mengarungi luasnya alam semesta memang cukup sulit namun demi tujuan untuk mengetahui jati diri dan seluruh masa lalu yang berhubungan dengan takdir lewat ramalan aneh. Glazia hampir tidak peduli dengan keselamatannya, jauh didepan sana berserakan bebatuan asteroid melayang bebas di luar angkasa tanpa ada gravitasi yang menahannya.
Gadis itu menggunakan kekuatan api biru untuk mendorong, menghancurkan, menyingkirkan batu-batu yang sekiranya menghalangi jalan bahkan sesekali ditinju juga. Hampir saja batu asteroid besar menabrak tapi segera energi laser biru diarahkan pada target dan hancur berkeping-keping.
"Sebentar lagi akan keluar dari sini" netra white pearl itu menangkap ujung dunia batu asteroid.
Tinggal jarak beberapa meter lagi Glazia keluar dari area batuan asteroid. Alasan dirinya memilih lewat jalur tersebut adalah untuk menghindari dari segala jenis makhluk, Glazia menuruti pesan dari Emma, gadis itu tidak tega hati melanggar pesan wanita tersebut.
Hingga pada akhirnya Glazia bisa melewatinya.
Slap!
Sesuatu seperti tentakel hampir saja menyentuh punggungnya apabila tidak menciptakan perisai besar untuk menangkis benda merah lengket dan berlubang seperti tentakel gurita.
"Apa maumu?" Glazia melemparkan pertanyaan pertama. Gadis itu masih didalam perisai ciptaannya.
Sosok makhluk besar yang tidak lain adalah Squidward eh bukan makhluk gurita merah, jenis kaijuu berbentuk mirip gurita hanya saja bertentakel 9 dan bisa berbicara masuk kategori kaijuu yang perlu dilindungi karena unik. Octozulu namanya.
"Main teka teki yok"
"Aku tidak ada waktu"
Octozulu tidak pernah mengamuk dan menyerang suatu daerah. Kaijuu ini tidak berbahaya dan keunikannya terletak pada sikap yang kanak-kanak meskipun sudah tumbuh besar.
"Kakak Ultrawoman... Mau ya? Ya ya? Ya ya yaaaa?????" Octozulu itu memaksa.
"Teka tekinya satu saja"
"Yeay!!!!"
"Dengar baik-baik. Di sebuah ruangan ada 20 lilin, tiba-tiba jendela terbuka membuat api 7 lilin padam lalu kakak masuk ke ruangan tersebut dan menutup kembali jendelanya. Pertanyaan pertama tinggal berapa lilin ketika sudah pagi???"
Tik tok tik tok tik tok
"Ada 20 lilin, 7 lilin padam artinya inggal 13 masih menyala. Bingo! Jawabannya 7 lilin karena 13 lilin meleleh karena api" jawab Glazia pelan-pelan.
"Betul. Masuk pertanyaan kedua ya kakak... Ehmmn... Siapa yang punya lilin?" Octozulu memberikan pertanyaan keduanya.
"Hah? Tentu saja diriku. Didalam pertanyaanmu terdapat kata 'kakak masuk ke ruangan tersebut' benarkan?"
Octozulu terdiam beberapa saat. "Hm bisa jadi. Kakak silakan lewat"
Duar!
Duar!
"Cih ada pengacau" gumam Glazia.
![](https://img.wattpad.com/cover/262023407-288-k337502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...