5 - Kediaman Shinazura

63 11 69
                                    

Suatu petang...

"I don't feel your love. But i can give you love-"

"Papa?"

Seorang pria dibawah 50 tahun itu dengan balutan jas hitam dan kemeja putih sedang duduk jongkok disalah satu anak tangga. Merasakan hawa keberadaan yang lumayan besar, pria itu menoleh dan mendapati putri angkat mendekat. Beliau adalah Tuan Shinazura yang baru saja kembali dari luar kota untuk beberapa urusan.

"Lunaria, bisakah kau bukakan pintu ini?" pria itu adalah Shinazura Kouichi dengan wajah memelasnya seraya menunjuk lubang kunci pintu.

Tak salah lagi pasti Yura mengganti pintu serta kuncinya lagi. Hal tersebut sudah terjadi belakangan ini, sudah 1 bulan total sudah 10 kali ganti kunci dan tidak ada keterangan jelas mengenai penyebabnya. Mungkin Nyonya Shinazura hendak mengurung suaminya diluar.

Karena kunci cadangan ada ditangan tanpa banyak bicara Lunaria langsung memasukkan kunci pada tempatnya, sayangnya kunci tersebut tidak cocok. Terpaksa Lunaria menggunakan kekuatan terakhir yaitu menggunakan api biru untuk melapisi kunci.

Kunci tersebut meleleh bersamaan dengan masuk ke dalam lubangnya. Tujuannya adalah membuat kunci jadi meleleh dan mengikuti bentuk lubang yang baru. Setelah pintu dapat dibuka, api biru pada kunci menghilang.

"Sudah" kata Lunaria membuka pintu. Kunci tersebut disimpan dalam saku jaket perak keabu abuan.

"Terimakasih Lunaria. Papa duluan" Kouichi merangsek masuk ke rumah lebih dulu begitu pintu bisa dibuka.

Sebelum masuk ke dalam rumah, Lunaria mempersiapkan jiwa dan raga untuk melihat drama sore secara live. Barulah gadis itu memasuki rumah berlantai 3.

"Oi kau kenapa mengganti kunci?!" tanya pria berambut hitam itu kesal ketika sampai di dapur.

Terlihat Yura sedang membawa makan malam hari ini ke meja makan dengan senyuman lebar. "Na chan, kau sudah kembali sayang!"

Na chan adalah panggilan untuk Lunaria.

"Selamat datang. Menu makan malam adalah kari dan daging ayam krispi" kenyataannya Yura lebih memperhatikan putrinya dan mengabaikan suaminya.

"Jangan abaikan aku!," seru Kouichi capek.  "Kenapa kuncinya diganti?"

Dengan tatapan malas, Yura berujar, "Kamu nanya~?"

"-_-"

"Anak-anak belum di rumah?" tanya Lunaria.

Meja makan terasa sepi. Ada empat kursi lagi yang kosong.

"Atsu kun dan Ki chan mengabari ada acara dengan teman sekelasnya di sekolah. Zen kun pamit pulang malam karena ada kegiatan klub. Mereka bertiga mengabari lewat ponsel kalau tidak bisa ikut makan malam untuk hari ini. Kegiatan sekolah memang padat. Lalu Ya chan... Hampir tidur di sofa, Mama langsung menyuruhnya makan duluan dan sekarang sudah pergi tidur" jelas Yura mengenai kegiatan anak-anaknya.

Yura menyajikan sepiring nasi dan kari ditaburi dengan daging ayam krispi yang sudah dipotong diatas nasi untuk putri kesayangan dan diri sendiri. Wanita itu masih mengabaikan sang suami.

Khusus makan malam Kouichi adalah sepiring daging ayam mentah dan nasi. Alasannya yaitu Yura bilang kalau Kouichi yang suka makan daging mentah ketimbang daging matang.

"Apa maksudnya ini?!" protes kepala keluarga pada sang istri yang masih mengabaikannya.

"Daging mentah" jawab Yura enteng.

Mereka dalam fase bertengkar.

"Ck daging mentah lebih baik daripada tanpa lauk" pria itu benar-benar memakannya.

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang