Planet Lembah (3)

103 12 11
                                    

"HEI!"

Dua kadal dari Doku Tokage masuk ke dalam gubug tanpa sopan santun. Satu detik sebelumnya Emma menggunakan sihir ilusi untuk membuat mereka (Emma dan Lunaria) menjadi transparan bagaikan bunglon. Pada jarak tipis hampir salah satu kadal menyenggol lengan Emma namun segera kedua perempuan ini menyingkir sedikit. Mereka bernapas lega.

"Apa ada tuan-tuan?" kata Asher sangat ramah dan bersikap seolah tak ada apa-apa.

"Pajak"

Tanpa basa basi lagi istri Asher mengeluarkan sekantong uang untuk pajak dengan harga yang tidak wajar dan segera memberikannya pada mereka. Makhluk kadal yang berwarna hijau menerima dengan senang hati, sebelum pergi lebih dulu menghitung jumlahnya dan ekspresi kadal hijau itu mengangguk.

"Bagus" ucapnya.

Kadal yang hitam sibuk mengamati setiap detail pada ruang tamu. Didalam bangsa Doku Tokage jenis kadal hitam bukan sembarangan Tokage, mereka jauh lebih jeli dengan sesuatu yang baru. Gerak-gerik si kadal hitam membuat Asher cukup gelisah, sebisa mungkin Asher meminimalisir kegelisahan agar tidak dicurigai dan beliau mampu.

"Ayo kembali ke markas" kata si kadal hijau menyenggol lengan temannya yang bengong.

"Sebentar" jawab kadal hitam. "Pak tua! Apa kau menerima tamu asing dari luar Hollow 12?"

"Tidak ada. Kami kedatangan tamu dari lembah sebelah, sebelum kalian datang tadi tamunya sudah pamit lewat pintu sebelah sana" Asher menjawabnya dengan tenang.

Dari belakang Lunaria memanfaatkan alat jarum racun dari Royal card untuk meracuni dua kadal tersebut. Karena racun pada jarum yang cukup ganas membuat racun dalam tubuh dua Doku Tokage bereaksi, karena kalah saing dan tidak bisa mengatasi racun sehingga dua makhluk ini mati. Untuk menghilangkan jejak, Lunaria menggunakan sedikit kekuatan gelapnya dan segera memindahkan dua mayat kadal ke tempat jauh.

"Mari kita keluar dari sini. Aku akan membawa kalian menjauh dari sini" kata Lunaria.

"Kemana kita akan menyingkir?" tanya nyonya Asher.

"Lebih baik ke planet tempatku tinggal. Disana aman" Emma menawarkan bantuan dan disetujui oleh kedua suami istri ini.

Masih dalam wujud transparannya, empat orang ini berusaha untuk menyelamatkan diri lebih dulu. Ditengah berlari... Lunaria meraih Shappire Spark-nya berubah ke wujud ultranya, Emma dan Asher mengaktifkan kekuatan Kuraunkoa untuk kembali ke wujud semula, Nyonya Asher yang sudah kehilangan Kuraunkoa disembunyikan dalam bilik plasma ciptaan Glazia. Mereka terbang menembus langit jingga yang dipenuhi kotoran.

Dari atas Glazia bisa melihat seluruh planet yang hancur, kotor, kacau, berantakan. Gadis itu meringis miris.

Gadis itu berinisiatif menuju ke Flamerist Lair terlebih dahulu untuk memenuhi takdir dan ramalan serta mengetahui jati diri barulah akan melakukan niatnya untuk menghancurkan habis bangsa Doku Tokage sampai tuntas ke akar-akarnya serta mengembalikan kejayaan rumah sebagaimana mestinya.

*

Sementara itu di markas Doku Tokage yang ternyata dulunya adalah kastil kekaisarsan. Kastil yang megah berubah menjadi kastil sangat suram dan kotor, akibat ulah kaum reptil berjalan ini yang seenak jidatnya sok berkuasa hanya karena rakyat Hollow 12 tidak lagi mempunyai kekuatan mereka. Beruntung saja banyak peninggalan penting sudah diamankan terlebih dahulu. Pemimpin Doku Tokage si kadal hitam gradasi ungu gelap dan ukurannya yang lebih besar dari yang lain nampak menikmati pestanya. Kadal besar itu duduk membelakangi cahaya, siluet dirinya yang menduduki singgasana terkesan misterius.

"Tuan?"

"Apa?"

"Dua Doku Tokage telah ditemukan mati mengenaskan didekat perbatasan Lembah Bambu. Ketika diperiksa, diduga mereka keracunan alkohol dalam jumlah lebih dari 100 botol"

Empat anggota kaum Doku Tokage yang datang dengan membawa melaporkan mengejutkan, tentu hal tersebut membuat pemimpin mereka sangat marah.

"Yakin keracunan?"

"Tim medis yang mengatakannya, Tuan"

"Hahahahahahahahaha!!!!!!!" pemimpin kadal tertawa sampai menggema, siapapun yang mendengarkannya akan merinding seketika. Dasar setan. "Mereka mati keracunan namun diracuni oleh seseorang, dugaanku tidak pernah meleset. Pelakunya adalah anak kecilnya Kaisar Hollow 12"

"Tuan yakin?"

"Tetapi bukankah Tuan sendiri juga menyaksikan bagaimana tangisan bayi hidup-hidup yang bersama orangtuanya menikmati sentuhan si merah?"

"Bukankah sisa-sisa mereka tersimpan dalam wadah dan Tuan menjadikan pajangan di gudang?"

Kadal besar itu kembali tertawa. "Sebenarnya dulu aku tidak jadi melemparkan bayi itu karena aku tahu bayi itu cuma boneka dan bayi sesungguhnya menghilang. Ck Tuan Tentabus baru memberi informasi padaku beberapa waktu lalu. Aku yakin saat ini dia ada disini, bayi laki-laki itu---"

"Koreksi Tuan, bayinya perempuan"

"Eh perempuan? Lah kukira laki-laki. Kalau tahu dari kemarin-kemarin akan kurebut duluan untuk memperkuat kekuasaanku"

Keempat kadal ini saling berpandangan penuh keheranan. "Maksud Tuan?"

"Selir" kata si pemimpin.

"Tuan yakin sekali. Tanpa mempertimbangkan apakah dia cantik atau malah tidak cantik?"

"Penampilan ibundanya cukup cantik kok. Ah sudah-sudah sana kalian semua balik berjaga lagi. Kirimkan surat untuknya"

"B-baik Tuan"

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang