Chapter ini udah menjamur gara-gara lebih dari 10 bulan mendekam di draf :v
Check it out
👇👇👇
"Nyonya Emma, Tuan Asher. Zia pulang ke Tanah Cahaya dulu, Hollow 12 mutlak kuserahkan pada kalian berdua jika aku tidak ada disini. Arigatou gozaimazu"
"Iie... Iie, Ojou-sama. Tanpa kau minta berulang kali Hollow 12 akan kami jaga selama kau tidak ada disini"
"Zia-sama, itterasai"
Luar angkasa. Planet kosong.
Nampak seorang ultrawoman biru sedang beristirahat dibawah pohon dengan membaca sebuah buku kecil yang pas ditangan mungilnya. Iris white pearl milik dengan seksama bergulir secara perlahan mengikuti paragraf yang saat ini dibaca dalam batin.
"Oi!"
Sang ultrawoman berhenti membaca ketika suara bariton 'Oi' menyapa indera pendengarannya. Aura gelap yang khas dan amat kental itu sudah dirasakan si ultrawoman sejak beberapa menit lepas. Akan tetapi diabaikan daripada kabur dan malah berakhir tertangkap basah.
Ultrawoman itu menurunkan buku yang menghalangi pandangan agar bisa melihat lawan bicaranya. Namun Ekspresinya tidak berubah. Gadis itu memasang wajah masam karena buku yang sedang dibacanya mengandung sindiran untuknya.
Pada jarak beberapa meter, seorang ultraman dewasa dengan tubuh serba hitam bercorak merah dan mempunyai mata yang panjang berwarna jingga kemerahan menatap tajam ultrawoman yang tidak berbuat kesalahan apapun kepadanya.
Ultraman Belial, Kaisar dari Galactic Empire di alam semesta sebelah.
"Ya kenapa? Apa saya mengganggu kedamaian anda?" tanya si gadis baik-baik.
"Putrinya Zandar. Glazia kan?"
"Benar. Rupanya anda mengenal ayah saya. Apakah kalian bermusuhan? Kalau iya, tolong jangan libatkan saya karena saya tidak tahu apa-apa" gadis bernama Glazia itu mencetuskan kata-kata to the point.
Sebenarnya sejak awal Glazia tahu jika ayahnya dengan Kaisar Galactic Empire adalah kawan lama di masa lalu bahkan sebelum Belial jatuh ke dalam lubang kegelapan seperti sekarang.
Belial tertawa dengan keras ketika mendengarkan ucapan Glazia yang menurutnya sangat lucu. Letak kelucuannya adalah dirinya dan ayahnya Glazia saling bermusuhan. Padahal mereka adalah kawan.
"Aku tidak akan melukai anak kawan lamaku" kemudian Belial duduk dengan angkuh diatas batuan dan memandang rendah gadis muda yang masih berada di bawah pohon. "Kau sama seperti calon putraku. Bedanya kau sudah diistimewakan dari tempatmu"
"Sama-sama bayi tabung intinya"
Btw chapter Masa Lalu (1) kurevisi ulang. Karena ada keanehan.
"Tidak usah menyindir, saya tidak kenal dengan anda" balas Glazia. Hati mana yang tidak sakit mendengarkan ucapan sekasar itu meski mengandung kebenaran.
Setidaknya pilih kata-kata yang pas untuk bicara pada perempuan apalagi hati perempuan mudah pecah seperti kaca. Bahkan kacanya Mirror Knight sekalipun gampang pecah kalo kena kekuatan :v
"Tidak apa-apa bayi tabung, meski begitu berbahagialah karena mewarisi gen seorang ultra" lanjut Belial yang sepertinya tidak peka dengan keadaan.
"Bisa gila saya disini gara-gara ocehan tidak bermutu dari anda" final si gadis sembari berdiri dari tempat duduknya semula. "Saya mau balik ke rumah abang di Tanah Cahaya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Glazia (Revisi)
FanfictionKisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya. Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...