Perang (2)

97 8 59
                                    

Matahari sedikit menampakkan sinarnya malu-malu dari arah timur, semburat orange kalem akibat terkena pancaran sinar matahari menghiasi awan-awan disebelah barat. Udara pegunungan tidak setipis sebelum mentari terbit sejam yang lalu.

Pertarungan sengit di Planet Lily masih berlangsung dengan meriah. Tanah hijau telah rusak berat, banyak tebing-tebing yang runtuh akibat terkena serangan nyasar, ledakan dahsyat tidak absen dari area tersebut.

Dengan adanya jimat yang ditangan Tentabus, membuat Glazia (Mode Shappire alias kembali ke basic form) benar-benar kesusahan untuk mendekati mantan Guardian satu ini meski sudah memakai dua form diawal. Bukan Glazia jika gadis itu tidak nekat untuk terus bisa mendapatkan momen perlawanan telak. Silver blade telah ditukarkan menjadi Fourinity Spear untuk mengimbangi kekuatan dari jimat lambang empat api Seishin.

Setelah dirasa waktu yang tepat untuk mengaktifkan ocean blue eyes dimana kemampuan mata satu ini meningkatkan skill penglihatan. Salah satu tujuannya adalah untuk membaca serangan dalam slow motion dari Tentabus. Hanya bagian mata kiri yang menggunakan kemampuan ini, sementara mata kanan mempertahankan white pearl eyes untuk skill eagle eye tanpa titik buta. Perpaduan warna mata heterokrom ini belum pernah digunakan, katakanlah baru kali pertama menggunakan skill ocean blue eyes.

Melalui skill ini, Glazia dapat melihat dengan jelas adegan slow motion dari step by step gerakan Tentabus. Gesekan antar sendi dan setiap titik gerak diamati baik-baik. Kemampuan membaca serangan dibarengi dengan penglihatan tembus pandang yang fokus pada area sekujur tubuh menampakkan organ dalam target. Celah ditemukan. Tepatnya pada lengan atas bagian kiri, didorong faktor memfokuskan kekuatan pada lengan kanan yang menggenggam pedang.

Meski begitu tidak membuat gadis itu menjadi lengah, dengan kecepatan tinggi mengarahkan mata tombak Fourinity yang telah bercahaya warna keperakan. Hal yang melebihi dugaan Glazia terjadi. Gadis itu sudah menduga jika jimat akan digunakan namun entah dalam bentuk serangan macam apa, ia tidak tahu. Dan kini serangan beruntun berupa duri-duri hitam yang merupakan spells milik Tentabus diperkuat dengan kekuatan jimat muncul dari bawah tanah.

Dampak yang diterima oleh Glazia adalah duri-duri tersebut menusuk kaki hingga menembus sepatu heel miliknya.  Meski terlambat, minimal kedua kaki tidak menancap pada duri-duri tersebut. Darah segar berwarna emas mengalir dari ujung duri yang melukai kaki jenjang si gadis.

Sehebat apapun skill si gadis, tetap ter-counter oleh jimat Flamerist Lair tersebut.

"Aku tidak menduga akan ada serangan dari bawah" kata Glazia.

Dibalik sepatu heel, ada kaki yang sedang melakukan proses regenerasi yang berlangsung dalam hitungan detik. Diam-diam Glazia menggunakan kekuatan pengerasan diarea kaki untuk mencegah kejadian yang sama. Belajar dari pengalaman.

"Kurasa kakimu tidak kenapa-kenapa" ucap Tentabus.

Gadis itu hanya bisa tersenyum penuh kesabaran. "Please sepatuku baru beli minggu lalu gara-gara rusak pas war, ini belum beranjak siang sudah rusak tapi bukan masalah... Sebentar lagi juga hilang bareng ragaku"

Auplak - Ayo tuku sepatu anyar.

"Ah, terimakasih sudah repot-repot mengkhawatirkan kakiku, Tentabus san"

"Menyesal aku mengatakannya"

Cahaya kemerahan menyelimuti tubuh Ultrawoman muda ini. Form berikutnya adalah Dragon Sphere yang berapi-api (*keinget ayang kyojuro). Hairpin motif sayap naga bertengger dibelakang kepala. Mata heterokrom masih bertahan pada form ini. "Inner Beam Shower" adalah serangan berwujud cahaya laser yang dibarengi dengan kobaran warna api pada umumnya (orange). Perisai yang berasal dari jimat berhasil menaklukkan serangan super panas itu.

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang