Waktu Untuk Sendiri

129 13 31
                                    

Setelah persidangan panjang memakan waktu 4 jam, Glazia perlahan keluar dari ruangan King dan disambut hiruk piruk semua kerabatnya. Wajah-wajah kebahagiaan menghiasi wajah mereka tanpa ada kebencian yang ditunjukkan, semua kerabatnya sudah mengetahui segala hal dari Ultraman King tentunya. Vie rival sejati yang selalu ada langsung memberikan pelukan singkat padanya sambil berkata...

"Jangan takut dengan mereka! Jika mereka mengganggumu, mereka akan bersentrum milyaran volt petir perakku"

"Kakak kau sangat heroik" kata Zero berbinar. "Kak? Aku berjanji akan selalu melindungimu, dewasa nanti aku menjadi orang ketiga setelah Paman Zoffy dan Kakek King yang stand by 24 jam untukmu"

"Taiga juga mau"

Mereka tertawa dengan perkataan kecil Taiga yang sangat lucu (kecil lucu, gedhe naudzubilah).

"Iya, iya" jawab Glazia. Ia sesekali menghindari kontak mata dengan Zoffy.

Zoffy peka adik birunya tidak mau menatap, hanya menghindar dan menghindar. Sesak didada, Zoffy pun berkata, "Kami sudah tahu semua. Kakek King sudah menceritakan sedetail mungkin jika Chryssa milikmu hanya saja tidak ada keterangan menjelaskan pengirimnya.  Dan Zia apapun yang kau lakukan aku tidak akan pernah membencimu, aku percaya padamu. Hasil dari hakim kau tidak akan diasingkan dan kami akan menjagamu sebaik mungkin"

"Terimakasih" ucapnya singkat. "Kakak? Bolehkah aku tinggal dengan Kakek King di Planet King selama beberapa hari dan sekolahku absen, aku butuh waktu sendirian..."

"Tidak apa-apa, seluruh sekolah di Tanah Cahaya masih dibuka minggu depan. Kakak harap jangan sampai kau meninggalkan sekolahmu, aku tahu kau bisa menjadi ultra medis"

"Mau jadi anggota Space Garrison sekalian juga bisa lho Za? Kalau sudah usia 5,000 tahun ke atas Ultra Mother promosikan untuk ikut ujiannya. Sayang lho teknik bertarungmu jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin" tambah Marie, wanita itu bermaksud menghiburnya.

King menggandeng tangan kecil Glazia, mereka akan ke Planet King. Zoffy yang ditinggalkan meski hanya satu minggu semakin nyesek hatinya, setelah kejadian ini tidak salah lagi bahwa sifat dingin Komandan Space Garrison kembali mungkin akan lebih dari biasanya.

Melewati jalan yang dipadati penduduk auto menyingkir dari sana, jangan lupakan tatapan tidak suka dan tatapan tajam mereka tertuju kepada gadis ultra muda dibelakang Ultraman King. Didalam hati mereka berkeinginan memberi pelajaran pada gadis bergelang warna perak pada tangannya namun mereka tidak akan cari masalah dengan Ultraman King. Hal yang Glazia rasakan hanya ada rasa salah, salah, salah, salah saja dan ia cuma menunduk membiarkan para penduduk ingin melakukan apapun terhadapnya asal tidak macam-macam. Hingga pada akhirnya King dan Glazia terbang.

"Kakek? Apa dosa-dosaku bisa diampuni?"

"Dosa? Ini bukan dosamu"

"Tapi aku menganggapnya begitu"

"Maksud dari dosa bisa diampuni?"

"Saat insiden aku setelah mengalahkan Panto Seijin, disaat kalian sibuk debat aku menggunakan kekuatan terkuat ketigaku dari Eternity brace namanya Power Of Cone (Kekuatan Inti) untuk menghidupkan para ultra yang sudah gugur"

"Tunggu! Jadi keajaiban itu?!! Zia!!!"

"Makanya aku bertanya padamu, apakah dosa-dosaku diampuni?!"

"Cucuku polos atau bodoh ya. Beda tipis" batin King. "Menurutmu? Tanya pada dirimu"

"Kurasa bisa iya dan tidak"

(skip)

Seorang gadis muda merebahkan diri diatas benda empuk, pandangannya sedikit kabur tanpa dirasa bulir kristal bening menuruni wajah dan jatuh meresap ke dalam kasur. Untung saja King menerima tamu jadi tidak memergoki cucunya sempat menangis.

Sesuatu kasar yang berair menjilat sisa-sisa air mata. Glazia penasaran dan kepalanya diguling ke arah benda tersebut, dilihatlah benda coklat bukan hewan coklat-merah muda seperti kucing dengan taring panjang sedangkan punggungnya ditumbuhi tanduk yang tidak tajam. Makhluk itu mengangkat kaki depan tampak seperti posisi berdiri kemudian meletakkan kembali tangannya diatas kasur.

"Eh kau ini apa?!" tanya Glazia bangkit dari tempat tidur. Dia mengedarkan pandangan kesegala, jendelanya terbuka lebar. "Masuk sembarangan, dasar kucing gurun nakal"

Kucing gurun atau Dessert Cat hanya memiringkan kepala dan Glazia mencubit hidung pink makhluk langka tersebut. Setelah cukup lama berdiam diri, Glazia bergerak menuju ke jendela tapi langkahnya terhenti karena menginjak sebuah benda mirip buku bersampul warna violat, kemudian dipungutlah ternyata buku album.

"Foto siapa ini?" satu buah foto menarik perhatian Glazia. Foto King bersama seorang wanita berusia sekitar 130,000 tahun diduga adalah murid King yang bukan berasal Nebula M78, lebih terkejut lagi wajah wanita tersebut mirip dirinya apabila melepas tiara dahi dan tanpa poni. Glazia mencari foto lain dari si wanita namun hanya ada satu. "Wanita ini.... Siapa ya? Tidak ada keterangan nama"

Glazia kembali menutup album dan meletakkan diatas meja, ia melanjutkan perjalanan menuju jendela. Iris putih mutiara menatap hamparan langit yang menjadi atap Planet King, burung-burung berterbangan bebas.

"Aku ingin menghilang rasa sakit ini sejenak"

Kucing gurun itu tiba-tiba melompat keluar jendela, meninggalkan Glazia seorang diri.

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang