Rahasia (2)

104 9 12
                                    

Beralih ke Planet King.

Dua pria terlibat dalam pembicaraan serius, ultraman bermedali pada bagian dada menunjukkan ekspresi ketidakpercayaan terhadap apa yang lawan bicara katakan.

"Kakek mengizinkan orang lain membawa Zia?! Kakek bercanda'kan?!" Zoffy mengutarakan semua tanpa spasi.

"Kalau ngomong pelan-pelan, kebiasaan kecil itu harus kau hilangkan. Kau jangan terlalu khawatir. Tidak mungkin juga Zia dibawa kabur oleh bawahannya sendiri, sekalipun itu terjadi pasti akan ada pihak lain yang turun tangan. Tunggu saja 2 minggu akan pulang" jawab King santai, si kakek menyeruput kopi hitam diatas meja.

"Pihak? Maksudnya?" kata Zoffy memastikan pihak apa yang dimaksud.

"Aku belum pernah cerita ya kalau ada kekuatan lain dibelakang Zia. Walau awalnya aku merasa ragu tetapi tidak ada salahnya mempercayai Zia untuk memanfaatkannya"

"Rahasia apalagi yang kakek sembunyikan?! Kuharap ceritakan semuanya jangan ada rahasia-rahasia lagi"

Sesaat King menengok pada pantulan wajah pada genangan kopi didalam gelas sebelum meletakkan diatas meja. Orangtua ini mengusap bahu cucu laki-lakinya berharap untuk bisa mengerti keadaan yang cukup rumit. King tahu Zoffy merasa kurang sreg (read : yakin) memasrahkan pada orang lain meskipun Zoffy tahu siapakah orang yang dimaksud oleh King.

"Ketika bersama kawan lamaku seharusnya Zia sudah tahu beberapa rahasia kecil walau tidak semuanya. Pihak yang tadi kakek bicarakan adalah sebuah energi besar dibelakang Zia cuma belum ada pemicu untuk bangkit membutuhkan energi lain. Aku belum merasakan mungkin menunggu waktu yang pas"

*

"Kuraunkoa"

"Kuraunkoa? Apa itu" tanya Glazia setelah Emma menyebut benda asing yang baru pertama kali didengar olehnya.

"Kuraunkoa atau disebut inti mahkota adalah jantung kedua berfungsi sebagai pembangkit kekuatan dan menggunakannya untuk berubah wujud manusia atau raksasa humanoid, tanpa itu kita bukan apa-apa. Seharusnya kau juga memiliki begitu juga aku. Kuraunkoa hanya dipunyai oleh orang-orang di planet rumahku, jika 9 kelopaknya bisa dibuka maka potensi tidak tertandingi menjadi milik si pemakai. Akan tetapi baru ada 1 kelopak punyaku yang sudah mekar, kedua atasanku yaitu orangtua anda baru memekarkan 3 kelopaknya"

"Nyonya Emma? Itu bisa dilelehkan?"

"Bisa dengan jurus terlarang yang disebut Koakurasshātoreddo atau disebut Tapak Penghancur Inti. Jurus tersebut digunakan untuk menghukum pengguna Kuraunkoa dan hanya dimiliki atasanku saja. Tetapi aku yakin ada orang lain yang mempelajari teknik tersebut. Zia-sama sekali lagi aku minta maaf tidak bisa memberikan informasi lebih jauh"

"Tidak mengapa. Ehm Nyonya Emma?"

"Iya?"

"Bisa kau cek apa Kuraunkoa yang kau maksud didalam diriku masih hidup?"

Wanita itu mengangguk, ditekuklah semua jari pada tangan kanan kecuali jari tengah dan telunjuk yang mengeluarkan cahaya merah. Perlahan diarahkan pada ulu hati selang beberapa detik kemudian cahaya tersebut meredup dengan cepat, wajah Emma terlihat berekspresi sedih.

"Mati. Kuraunkoa anda mati.."

Deg!

"Biarkan saja. Aku masih punya api biru, Chryssa, dan Eternity brace. Tanpa atau dengan Kuraunkoa aku pasti bisa membebaskan rumah kita. Aku janji" Glazia mencoba menghibur Emma yang sangat sedih.

"Aku percaya padamu. Andai saja Kuraunkoa anda mendapatkan sentuhan kekuatan agresif mungkin masih bisa diaktifkan. Aku akan cari solusi nanti. Rahasia apalagi yang ingin anda ketahui Zia-sama?"

Glazia ingin tahu nama dan siapakah kedua orangtuanya, nama planet tempatnya berasal, serta asal mula dititipkan King namun ditahan sejenak. Pikir Glazia ada sesuatu hal buruk terjadi di masa lalu. Glazia juga tidak ingin membuat Emma berpikir keras atau akan mengganggu ingatan lagi.

"Kurasa tidak. Aku akan mencari sisa-sisanya. Oh iya nyonya Emma? Aku ingin latihan diluar, boleh?"

"Boleh tapi hanya 2 jam. Sisanya belajar"

"Terimakasih"

*
🍁
*
🍁
*

Jangan lupa untuk vote dan comment mina-san
Kalau enggak ntar didatangi Tartarus :v

Glazia (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang