Kisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya.
Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...
Danau luas berair jernih dipenuhi sekumpulan bunga-bunga berwarna putih yang mahkotanya bersinar bak cahaya bulan pada malam hari, saking terangnya sampai mencapai dasar danau.
Tempat yang beratapkan awan putih, hanya ada kesunyian tanpa ada sedikitpun suara noise. Tersebutlah gadis ultra bertubuh biru dan kedua matanya terpejam. Tangannya masih terbelenggu rantai.
Tubuhnya menguarkan energi hitam pekat mengakibatkan ruangan yang saat ini ditempati berubah serba hitam dan dikelilingi kekuatan yang amat mencekik.
Kau harus bangun!Kau tidak boleh disini! Kau harus bangkit! Kau terimalah ini!
Ia membuka mata menampakkan iris white pearl perlahan menjadi ocean blue. Jemari kanan menjentikkan jari dan rantai terlepas yang membelenggunya.
*
Real Life
"Tuan? Anak buah Doku Tokage dan penghuni Cimmerian Realms yang berpihak pada kita banyak yang tewas tanpa sebab dan tidak satupun selamat, mereka tewas di Kantor Pengawasan, mereka seperti diserang semacam energi hitam dan juga terkena kutukan..." lapor kadal berwarna hijau kepada Himura. Kadal itu memberikan bukti berupa jepretan foto dan rekaman didalam flashdisk. Sekitar pukul 23:08:44 kabut memenuhi ruangan tempat para pengawas berada, tiba-tiba kabut menghitam dan langsung menewaskan seluruh personel. Darah antara kaum reptil dan kaum kegelapan membaur menjadi satu, sisa-sisa mayat mereka terurai menjadi debu.
Pria tua itu menyesap kopi hijaunya kemudian menjawab, "Cari pelakunya sampai dapat. Jangan sampai dia membuat kekacauan di Cimmerian Realms dan memprovokasi keadaan"
Mereka resah.
Kembali ke dalam Purple Cave.
Makhluk kegelapan yang lebih memihak musuh dan makhluk kadal sudah banyak berubah menjadi cairan hitam dan butiran sepekat arang. Bagaikan lukisan abstrak pada dinding dan lantai berwarna ungu telah ternodai benda cair sekental darah tapi bukan darah serta debu-debu berserakan.
Petikan harpa 3 senar terdengar pelan namun efek dari chord berbentuk bumerang 3 lapis menghancurkan apapun disana, erangan para makhluk menggema. Seonggok makhluk hitam berwujud monster pohon tergeletak diatas lantai goa, perlahan tubuhnya meleleh dan runtuh menjadi cairan serta serpihan debu tanpa ada nilai harga. Disusul beberapa puluh makhluk dibelakangnya, erangan mereka semakin keras.
"Aarrrghhhh ampuni kami!!!"
"Ampunnn!!!! Aaargggghhh panasssss!!!"
"Aaaaaaarrgggggghhhhhhh!!!!!"
Erangan terakhir telah usai...
Sebuah kaki beralaskan bot heels model rata menginjak kotoran sisa-sisa mereka tanpa ada rasa jijik secuilpun, katakanlah menikmati saat-saat menginjak balik makhluk pengkhianat yang berbelok pada musuh demi keamanan pribadi serta makhluk tamak, sebagaimana dulu menginjaknyatanpa ada belas kasihan.
Dia tahu pengkhianat sejati dan pengkhianat dibawah kendali. Satu petikan 3 buah senar berwarna biru dari harpa berwarna hitam dengan dicoret biru dan pernata biru pada bagian ujung atas, telah membebaskan makhluk yang dikendalikan secara paksa.
Seluruh makhluk Cimmerian Realms duduk didepan ultra yang masih bersedia mengulurkan tangan untuk membantu. Siapapun yang menyelamatkan Cimmerian Realms selalu menjadi kesayangan penghuninya.
"Ultrawoman Glazia? Terimakasih"
"Kalian sudah lepas dari cengkraman brutal ini"
Sisa-sisa makhluk Cimmerian Realms bergerak meninggalkan goa bawah tanah.
Kadal jingga, "Hei kau berhenti disana!"
Kurang dari 20 makhluk kadal menghadang. Gadis itu menarik sudut bibir sesaat kemudian kembali memetik beberapa kali senar harpa. Ketika kekuatan agresif mulai terasa getarannya pada jemari, segera diarahkan lurus ke depan. Sinar biru kehitaman berbentuk bumerang lapis 3 menabrak tubuh mereka dan berakhir terpecah menjadi potongan kecil, darah serta daging mereka tercecer bebas di lantai menyisakan bau busuk dimana-mana.
Panggilan lembut memancing perhatian gadis itu. "Z-Zia-sama?" wanita tua tidak lain adalah Emma dengan sekujur luka ditubuh, beliau berada didalam jeruji besi. Wanita itu terkulai lemah.
"Zia-sama hentikan energi kebencian dan kegelapan dari dirimu, sihir gelapmu terlalu mencekik. Kembalilah gunakan energi cahayamu. Kau ini ultra, raksasa cahaya"
"Aku tidak ada pilihan. Aku tahu aku salah menerima energi gelap ini tapi aku terpaksa. Energi ini membangkitkanku yang sudah mati 7 hari lamanya, aku juga butuh waktu memulihkan energi cahayaku. Jangan cemas Nyonya Emma, aku bisa mengendalikannya"
"Zia-sama..." cicit Emma. Hal yang membuatnya terkejut adalah fakta nonanya mengalami mati 7 hari dan dia tidak mengetahuinya.
"Kuraunkoa-ku sudah menyala berkat sentuhan kekuatan agresif" ucapnya dengan senyum tulus. Emma tersenyum mendengarnya tapi dia tidak senang karena Glazia sekarang memiliki sihir gelap didalam dirinya.
Glazia hanya menyentuh gembok besar dan krek! Gembok pecah. Gadis itu memapah Emma dalam kondisi lemah, keduanya berjalan keluar dari goa laknat yang akan dihancurkan oleh pemilik Clandestine dan menyegel musuh bebuyutan baru beserta dengan alien tamak yang mengincar Kuraunkoa.
Cimmerian Realms tak ada sinar mentari tapi cahaya diluar sudah terlihat pada ujung yang pastinya adalah mulut goa. Ketika hampir mencapai mulut goa, misil menabrak bagian atas sampai-sampai bebatuan runtuh dan terjebaklah mereka.
"Berhenti!"
Bonus Pict :
Clandestine
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.