Kisah tentang Aoi Hi no Seishin. Kisah pahit dan manis seorang ultra warrior pemilik kekuatan api biru. Gelar Aoi Hi no Seishin (jiwa api biru) tersematkan pada dirinya.
Sosok ultra warrior wanita biasa yang mengemban tugas sebagai seorang medis sek...
Saya kembali dengan sejuta kenangan Lagi dan lagi nyangkut di sarang burung hantu---
All Oc : Langsung saja!
Lebih cepat bahkan melebihi kecepatan bola tampolan Shoyo/plak Abaikan opening gaje. Happy reading!
Di sebuah ruangan cukup luas namun suasananya sedikit gelap dan hanya mendapatkan sinar remang dari jejeran obor-obor aesthetic yang menempel sempurna pada dinding bata merah tanpa ada jendela terbuka disana.
Nampaklah beberapa sosok, 5 jenis alien humanoid setinggi 55 m dan salah satunya setinggi 44 m, makhluk berjenis kaijuu dengan tinggi diatas 300 meter. Mereka sedang berdiskusi sesuatu.
"Deora san, Hummer san? Jagalah daerah Orelies seperti biasa dan sambut dengan baik Aoi Hi no Seishin, Putri Glazia atau singkatnya Zia-sama, dia seorang Ultrawoman. Jangan sampai salah serang!"
Deg!
"Apakah dia benar-benar akan datang dan menggunakan kekuatan untuk kembalikan keseimbangan Tanah Api?"
"Aku berharap dia segera menghentikan segerombolan makhluk tidak berakal kepunyaan Tentabus"
"Kekuatan 3 Seishin digunakan melindungi Tugu Seishin dan simbolnya dari makhluk-makhluk itu"
"Andai kata Tentabus tidak merusak kekuatan kita pasti gerombolan itu bisa kita tangani"
"Sayangnya amulet dan tombak Tanah Api dibuang Tentabus. Jika ada pasti kita manfaatkan untuk lawan balik"
"Sudah beban, sumber masalah, pembuat onar, tidak bertanggungjawab atas makhluk-makhluk yang dia bawa"
Mereka menumpahkan seluruh keluh kesah.
*
"Orelies? Indah sekali"
Kini Glazia tiba di area Orelies (dibaca Orelis), sebuah sungai galaksi yang mengelilingi Tanah Api dan dipercaya memiliki suhu cukup tinggi. Perjuangan dan jatuh bangun untuk ke sisi tidak sia-sia, pada akhirnya gadis itu bisa mencapai tujuan dan hanya tinggal satu langkah maka jati dirinya akan terkuak.
Orelies yang berwarna perpaduan dari empat api sungguh indah untuk dipandang sampai membuat Glazia lupa akan tugasnya sesaat.
"Nona muda!"
Tidak ada jawaban.
"Permisi nona muda"
Glazia melihat ke sekitar dan celingukan mencari sumber suara tersebut kemudian menengok ke belakang secara perlahan.
Ternyata ada seekor kaijuu sedang terbang berada di belakang Glazia sembari menampilkan senyuman lebar menunjukkan gigi taring yang putih. Sementara disebelahnya berdiri makhluk raksasa mirip ras ultra namun dia bukan ultra, dia memberikan senyuman tipisnya.
"Siapa kau?" ucap Deora sambil terbang mengelilingi Glazia. Deora merasakan sesuatu yang ada pada gadis ultra itu.
"Ultrawoman Glazia, panggil saja aku Glazia"
"Ck siapa? Lebih keras lagi"
"Namanya Glazia, Deora san..." pria itu lebih memperjelaskan.
Glazia? Nama yang sama dengan Aoi Hi no Seishin. Tapi Deora bukanlah sembarangan kaijuu bodoh dan langsung percaya begitu saja.
"Aku Hummer, aku mendampingi Deora san kemari" salah satu guardian dari Tanah Api.
"Aku Deora Kaijuu Deora, penjaga Orelies. Aku percaya namamu Glazia tapi jika kau ingin ke Lair Flame maka lewati aku dulu" tantang Deora bermaksud menguji kekuatan Glazia.
Deora adalah kaijuu betina dari Tanah Api yang memiliki empat kekuatan api, berwujud seperti naga berkaki empat dan bersayap. Bertugas untuk menjaga Orelies (dibaca Orelis). Sensitif tapi sebenarnya sangat baik kalau sudah kenal. Meski seekor betina, kekuatannya tidak main-main.
"Duel? Ya baiklah" Glazia setuju.
Deora menyerang tiba-tiba dengan nafas api miliknya lalu Glazia pun salto ke belakang untuk menghindar.
"Fire Prism Active"
Glazia mengeluarkan salah satu laser api biru miliknya ke arah si kaijuu dan semburan api hitam keluar dari mulut Deora.
Duar
"Api biru? Hm lumayan" batin Deora.
Tidak berhenti disitu, Deora hendak menggunakan ekornya untuk melemparkan gadis itu menjauhi area Orelies.
Swring
Tanpa sengaja Glazia menciptakan perisai empat bintang berlambang Seishin Api dan menahan ayunan ekor si kaijuu.
"A-apa ini?"
Begitu melihat perisai tersebut, Deora langsung berhenti menyerang dan menundukkan kepalanya bermaksud untuk meminta maaf.
"Mohon ampun Glazia-sama, maafkan aku yang tidak tahu kalau engkau adalah Aoi Hi no Seishin, Seishin Api terakhir. Tolong maafkan ulahku yang tidak terhormat" Deora garang bergantikan Deora penuh dengan keramahan.
"Aku juga minta maaf karena tidak melerai pertarungan ini" Hummer mengatakan dengan rasa bersalah.
"Aku paham kau tidak mudah percaya. Jadi apa boleh aku ke Tanah Api sekarang?" Glazia mengalihkan pembicaraan agar tidak canggung.
Deora mengangkat kepalanya dan menatap Glazia dengan tatapan tidak percaya, begitu mudah Glazia memaafkan ulahnya yang terbilang kurang sopan.
Glazia dengan lembut mengusap moncong Deora sambil tersenyum tipis dan sang kaijuu menggunakan sayap kanan untuk memberikan sebuah pelukan hangat pada si gadis.
Lama Deora tidak menerima perlakuan seperti ini semenjak sang roh api hitam berubah menjadi partikel debu bersama Seishin lainnya. Dia berjanji akan selalu melindungi Seishin terakhir bagaimanapun caranya.
"Aoi Hi no Seishin, Flamerist Lair telah menantimu"
"Aku juga diberitahu oleh beberapa orang bahwa aku harus datang kemari untuk memenuhi tugasku. Disisi lain aku ingin mengetahui jati diriku yang sebenarnya"
"Baiklah, lewat sini"
Bonus Pict :
Orelies
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
All Oc : Orelies masih sama dengan picture lama
Auplak : Males nyari picture aesthethic. Gara-gara nyelam di Pinterest makin banyak husbuku yang tidak nyata dan gepeng :v
All Oc : Jaga mata jaga hati!
Auplak : Udah-udah saya mau pamit. Mau bikin scene masa lalu pahit sepahit hidupku