[Episode : 52] Berhalangan

274 19 2
                                    

Ornamen pot yang Sera rangkai dengan berbagai bunga tangkai yang memiliki unsur japaneses hingga dedaunan plastik mampu ia satukan dengan keterampilan tangan yang luar biasa mahir,  senyum Sera merekah indah atas  ciptaanya yang mampu memanjakan mata sang penglihat, sehingga Serafina meletakan Vas bunga berbahan keramik marmer dinakas yang ada diruang tamu mereka.

Hal ini dikarenakan Sera ingin menyesuaikan gorden pintu berwarna coklat muda dengan bunga estetik ala korea yang sering ia lihat di drama kesukaanya,  sungguh,  Hellena amat kagum pada adik iparnya itu,  apa yang tidak dimiliki Serafina Moon?

Bukankah segalanya hampir ia miliki, lihat saja wanita yang mengunakan dress selutut dengan rambut dikucir kearah belakang telah dikaruniai paras ayu nan rupawan, kelembutan alami dari gestur tubuh elegan,  bakat luar biasa yang tidak terduga, di tambah latar belakang keluarga yang bukan orang sembarangan,  hingga suami yang amat gagah dan bertangung jawab,  apakah dengan semua ini masih pantas Jasson merasa bersalah pada adiknya?

Rasanya Jasson terlalu berlebihan menganggap Serafina menderita, bahkan di moment ini Jasson lupa, setiap orang sudah memiliki porsinya masing-masing dalam menjalani beban hidup.

"Kak Hellena" Tegur Sera pada wanita yang sedari tadi melamun di hadapanya.  "Kakak" lirih Sera dengan panggilan lembut seraya melangkan mendekati Hellena.

Namun belum sempat Sera mendekat, Hellena dengan cepat menyaut dirinya.

"I-ya,  kenapa?" ucap Hellena kaget.

"Apa yang kau fikirkan kak?" tanya Sera dengan penuh peduli,  membuat Hellena gugup beberapa saat sebelum akirnya mengulas senyum manis pada adik iparnya.

"Ah,  tidak ada apa-apa Sera,  kakak hanya kurang istirahat beberapa hari ini"

"Apa kau sakit?"

"Tidak,  aku baik-baik saja" saut Hellena dengan  kening berkerut.

"Apa kau yakin baik-baik saja kak? Sebab aku perhatikan,  beberapa hari ini kau banyak diam dan berat badanmu menurun"

"Aku baik Sera,  jangan terlalu ikut campur yang berlebihan padaku" sambung Hellena dengan tatapan jengkel,  bahkan nadanya membuat Serafina kaget namun berhasil ia sembunyikan.

"Maaf kak, Sera hanya terlalu cemas yang berlebihan" ujar Serafina dengan rasa bersalah.

Membuat Hellena menghela nafas kasar sebab ia melepaskan kekesalan batinya pada Serafina. "Aku yang minta maaf Sera,  karna bersikap cukup kasar barusan" terus Hellena yang kala itu mengusap gusar rambutnya. "Jujur,  beberapa hari ini aku memiliki sedikit masalah,  apalagi aku sedang berada di masa suburku,  maafkan aku atas sikap barusan,  aku ingin melihat Lilyana sebentar,  lanjutkan pekerjaan mu " ucapnya lagi sambil tersenyum paksa untuk meninggalkan Serafina disana.

Melihat kepergian kakak iparnya,  Sera hanya mampu diam dengan tatapan nanar  dan juga rasa bersalah sebab membuatnya kesal.

"Apa yang membebani fikiran kak Hellena memangnya?" batin Sera dengan rasa penasaran.

Bagaimanapun,  ia sudah menganggap Hellena sebagai kakaknya sendiri. Apalagi selama ini Sera tidak memiliki kakak,  namun setelah masuk ke dalam keluarga Gilton,  ia benar-benar merasa beruntung,  mendapatkan kakak ipar seperti kak Jasson dan  Hellena benar-benar anugrah dari Tuhan yang tidak Sera sangka.

Ponsel genggam Sera berdering,  bahkan wanita itu menolehkan kepala pada ponselnya sembari tersenyum kecil lantaran Panggilan itu dari Kenderick.

"Hallo Ken"

"Sera"

"Iya ada apa?" tanya Sera dengan ingin tahu tinggi, sebab Ken sangat jarang menghubungi Sera di jam kerja seperti ini.

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang