Mata Serafina mengakses barisan anak kecil yang berlari melintasi ruangan di depan pintu kaca itu, Sera menatap penuh cinta ketika memandangi mereka di penuhi tawa bahagia tanpa ada beban yang di pikul di hati dan pundaknya, sungguh Serafina sangat menyukai anak-anak, bahkan ia mengabil jurusan kejuruan karna Sera ingin menjadi seorang guru.
Tawa riang yang tanpa beban lagi-lagi terakses oleh telinganya, bahkan rasanya Serafina memalingkan wajah sekali lagi kearah sumber suara yang rasanya semakin mendekat, dan dua pasang anak kecil yang sangat lucu itu berlari kearah Sera, gadis yang tinggi 50 cm dengan bentukan bulat yang cukup montak sungguh membuatnya tersenyum bahagua, gadis kecil itu menggunakan pakaian putih dengan gaun kembang yang membuat siapapun sangat ingin mengendongnya, sedangkan lelaki kecil itu mengunakan pakaian formal mini dengan jiwa elegan penuh akan wibawa seperti Kenderick.
"Apakah kau pengantinnya?" celoteh salah satu diantara dua anak yang mengahmpiri Sera, membuat Serafina meminta waktu untuk menunggu sebentar karna wanita yang menghias wajahnya tengan bekerja.
"Baik Nona" ucap wanita itu untuk meninggalkan Sera bersama mereka.
"Bukankah kamu sudah melihatku mengunakan gaun seperti putri kerajaan. Tentu saja aku yang menjadi pengangantinya" ledeknya dengan bercanda kearah gadis kecil itu.
"Apa kau fikir kami anak usia 2 tahun yang harus kau jelaskan dengan cara kekanak-kanakan itu" Tukas Azka yang berdiri penuh wibawa disamping adiknya.
"Kakak, kita memang masih kecil, kenapa kau bicara kurang sopan begitu"
"Tutup mulutmu" balas Azka pada adiknya Lyly.
"Apa aku sudah membuat masalah dengan mu? Hingga kau tidak menyukaiku?" timpal Sera dengan pertanyaan yang ia layangkan dengan cukup ramah.
"Aku tidak menyukaimu, karna kau tidak akan sehebat bibi Elice" celetuknya dengan kesal.
"Elice?" ucap Sera ketika mengulangi kembali perkataan Azka.
"Bibi Elice adalah istri paman yang pertama" timpal Lyly ketika memberikan penjelasan kepada Sera, membut gadis itu membulatkan mulut seolah ia sangat terkejut dua anak ini ternyata memanggil Ken dan Elice dengan paman dan bibi, berarti bisa saja mereka merupakan keluarga Gilton, tapi siapa?
"Lyly cepatlah kembali!" perintah Azka pada adiknya, membuat Lyly mengelengkan kepala seolah ia tidak ingin beranjak dari sana.
"Aku tidak mau"
"Apa kau sudah besar sekarang, sampai melawan kakak mu" kesal Azka pada adiknya, membuat Sera terdiam seraya mengamati keduanya.
"Aku ingin melihat putri kerjaan di pesta ini, aku bahkan bulum bicara denganya, bagaimana bisa kau memaksaku untuk kembali"
"Bukankah kau berjanji akan kembali setelah melihatnya saja, sekarang kau sudah melihatnya, maka ayo kita pergi ke tempat Mami, dia pasti mencarimu"
"Aku tidak mau, aku ingin melihat Bibi cantik ini di dandani, karna nantinya aku akan seperti dia juga"
"Ada apa dengan mu, diusia segini sudah memikirkan hal seperti itu, dasar gadis centil" celetuk Azka sambil menjewer telinga adiknya.
"Kakak, lepaskan telinga ku! Itu sakit sekali"
"Aku tidak mau melepaskan mu, ayo kita kembali ke tempat mami"
"Tidak mau!" hingga tawa terkekeh dari mulut Sera mampu memecah perdebatan diantara dua anak kecil itu, bahkan Azka menatap panjang kearah Sera seolah wajah tidak suka barusan mampu membuatnya kebingungan.
"Apa kau menertawaiku?" dengus Azka kehadapan bibinya Sera.
"Tentu saja" ucap Sera seolah bicara tanpa dosa, membuat Azka terpana atas sikap gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Teen Fiction[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...