[Episode : 46] Menyandra

403 29 4
                                    

"Siapa kalian!" teriak pria yang tidak mengerti kenapa orang-orang itu menangkap dirinya, menahan dia, lalu membawa dia pergi jauh entah ke negara bagian mana.

"Kenapa kalian diam saja, siapa kalian? Siapa yang meminta kalian melakukan ini! Apa kalian tidak tahu siapa aku!" bentak Wildan Cros tatkala orang bertubuh kekar itu tidak memberikan alasan untuk menyandra dirinya.

"Sebanarnya ini dimana? Amerika? Indonesia? Singapura?" tapi tetap tak ada sautan kecuali todongan pistol yang mereka acungkan kearah sandra yang terikat dikursi besi.

Apakah ini semua mimpi, atau Wildan tengah berhalusinasi, bagaimana bisa dia memiliki musuh hingga di culik ke negara yang Wildan sendiri tidak tahu ini dimana.

"Siapa yang meminta kalian melakukanya, ha!!" teriak pria itu dengan emosinya, berkali-kali ia biacara namun tidak ada sautanya.

Hingga Wildan kehabisan akal untuk berfikir, apa yang sebenarnya mereka butuhkan, tidak mungkin uang, jika ia membutuhkan uang kemana menyandranya sampai sejauh ini.

Bagaimanapun sebagai anggota keluarga Cros yang cukup mengenal beberapa kelas mafia di Italia, relasi yang Wildan gunakan tidak mungkin membuat mereka memiliki keberanian sebesar ini untuk menyentuh Wildan, apalagi ia merupakan anggota keluarga Cros.

Tapi kali ini ada orang yang berani melakukanya, menculik, menyandra, membawa Wildan kabur, bukankah ini sama saja dengan mereka ingin mencari masalah, apa-pun itu hal yang membuatnya penasaran, orang seperti apa yang mampu melakukan hingga sejauh ini.

Sampai akirnya, pria bertubuh kekar yang tidak menjawab pertanyaan Wildan, bergegas membuka pintu besi besar di ruangan itu, ia amat gagah dan tinggi, wajahnya elegan dan karismatik, pria itu benar-benar tampan sampai Wildan terpana menatap pesona indahnya.

"Selamat datang Tuan Muda Cros" sapa Jasson dengan hangat, bahkan pria itu berusaha mengenali sosok baru yang ia lihat, tetap tidak dapat mengkonfirmasi siapa dia.

"Siapa kau!" bentaknya dengan tidak terima.

"Aku Jasson Gilton"

Sontak, Wildan tercengang, Jasson Gilton bukanya pria yang paling disegani oleh beberapa keluarga terpandang dari seluruh dunia, ia sangat berkarisma dengan aura mengerikan yang mendukung, latar belakang, derajat, kehebatan, kelicikan, kepintaran, sikap buas, hingga tak kenal ampun adalah hal yang melekat pada karakter Jasson.

Tapi semua itu diperuntukan pada para musuh yang ingin berseberangan denganya, mencoba menantang dan meremehkan dirinya, ataupun main-main dan melakukan pengkhianatan, konon katanya, Jasson menjunjung tinggi rasa kesetiaan dalam aspek apa-pun.

Sedangkan untuk orang yang melakukan kerjasama baik degan Jasson, atau mereka yang membangun relasi nan menguntungkan, Wildan percaya, Jasson pemegang integritas tertinggi.

Namun kenapa sosok seperti ini melakukan hal ini pada dirinya, ada masalah apa sebenarnya sehingga Wildan menjadi korban, setidaknya Wildan sadar keluarga Cros memiliki kerjasama baik dengan Gilton.

"Kenapa kau melakukan ini padaku, apa yang terjadi? Kami tidak pernah mengkhianatimu, lagian aku tidak bermain dalam masalah bawah tanah, semuanya di kendalikan oleh kakak pertamaku, jika kau memiliki masalah denganya, cari dia saja, aku tidak ada sangkut paut sama sekali dengan itu"

"Tenanglah tuan muda" terus Jasson tatkala memberikan sikap santai pada pria itu, bagaimanapun ia sangat tahu jika Wildan Cros anak manja dan cengeng, jadi untuk mendapatkan informasi darinya, tentu Jasson perlu memberi Wilda nafas agar berdamai dengan dirinya sendiri. "Jangan begitu takut dan berfikir aku akan membunuhmu. Aku tidak akan melakukan itu, aku hanya membutuhkan informasi penting darimu"

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang