[Episode : 80] Penjelasan Adamar.

178 12 1
                                    

Sebulan yang lalu, ketika Adamar Moon berbicara secara pribadi dengan putranya, sebelum Vaksin Serafina tercipta.

-

“Jika kau hanya mengatakan, maaf, aku menyesal, aku tidak tahu apa-apa. Lebih baik tutup mulutmu” dengus Jasson ketika melipat kedua tanganya untuk mendengarkan perjelasan Adamar.

“Aku tidak akan mengatakan itu Nak” balas beliau tenang.

Membuat Jasson sedikit malas atas sikap akrab yang pria itu berikan,  namun ia telah berjanji memberikanya waktu untuk menjelaskan tentang masa lalu mereka.

“Nak-"

"Jangan menganggilku seperti itu" timpal Jasson segera.

"Baiklah,  Jasson, sebenarnya aku dan Laura bukan pasangan yang saling mencintai hingga kami bisa manikah, setidaknya aku mengakui pernikahan kami terjadi antara kesepakatan keluarga untuk mengembangkan bisnis mereka. Keluarga ibumu merupakan orang yang sangat berjaya dimasa lalu, ibumu terlahir dari orang kelas atas yang tidak semua orang bisa mendekatinya, sehingga aku sangat beruntung di jodogkan dengan Laura atas persahabatan kedua orang tua kami” tutur Adamar dengan tatapan sedih saat memgigat masa itu, namun Jasson paham sampai point ini.

"Di tengah pernikahan, aku baru mengetahui, Laura memilki pria yang dia cintai, pria yang selalu ia kejar serta pria yang sangat dia hargai, yaitu ayahmu, Herman Gilton. Mereka tumbuh diatas atap yang sama karna Herman Gilton merupakan anak dari seorang sopir kepercayaan di keluarga Laura. Namun saat itu Herman menolak untuk memperjuangkan Laura, ia menolak Laura hanya karna dirinya sadar tentang status mereka yang berbeda, Herman mendorong Lura untuk pergi dan menjauh darinya, namun tepat di hari pernikahan kami, Herman menyesal, dia meminta Laura untuk ikut denganya, namun ibumu menolak, lantaran saat itu kami sudah saling berbagi dan mengetahui cerita masing-masing. Aku percaya ibumu belum mencintaiku, tapi dia ingin membuka hidup baru”

“Lalu” terus Jasson dengan malas ketika mendengar perjalanan cinta yang sudah dia ketahui.

“Aku fikir Herman akan menyerah setelah kami menikah, ternyata tidak. Dia tidak meyerah sama sekali, hari-hari yang dia lewati dihabisi untuk memikirkan cara mendapatkan ibumu, ia berjuang mati-matian hingga Laura memohon untuk tidak menganggu kehidupanya. Namun Herman tak pernah berubah, aku mengerti, saat itu ia tengah menyesal, namun sikapnya membuat Laura mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis sehingga aku ingin membawa Laura pergi dari kota ini. Setahun setelah kepergian kami, Laura kembali, dia membuka sebuah perusahaan jasa yang dikelolanya sendiri, ibumu wanita yang sangat cerdas dan baik hati, dia memiliki jiwa yang lapang dan penuh empati, hingga Herman menawarkan kerjasama dengan dirinya, ia berjanji telah menerima semua keputusan itu, awalnya ibumu ragu, namun melihat perkembangan pesat dari Herman, ibumu memberinya kesempatan”

Seketika, Jasson mulai tertarik akan hal ini, lantaran Herman Gilton yang saat ini menjadi orang tua Sah dalam hukum tak pernah menceritakan kisah seperti ini padanya, bahkan gerak tubuh jasson muali jujur ketika ia begitu ingin tahu tentang masa lalu mereka.

“Ibumu sebagai pendiri perusahaan adalah orang yang mengembangkanya, dia adalah otak dari visi misi perusahaan dan inovasi. Sedangkan Herman Gilton yang menjalankan, dengan sangat baik. Tahun demi tahun dengan bantuan nama baik dan juga latar belakang keluarga Laura, perusahaan itu berkembang pesat selaras dengan tingginya globalisasi akan teknologi yang terjadi di dunia. Sialnya, aku harus fokus pada karirku, sehingga tak berada disisi Laura dalam waktu yang cukup lama, lantaran aku harus terjun ke wilayah konflik yang saat itu terjadi wabah besar, aku menyelamatkan banyak nyawa lalu pulang kembali, hingga ibumu mengatakan jika dia telah hamil 7 bulan, padahal saat itu aku meninggalkan Laura hampir 8 bulan lebih, bukankah wajar bagiku untuk tidak percaya padanya, Laura bersikeras itu bukan putraku melainkan putra Herman, aku tak bisa melakukan apapun tentang semuanya, aku kecewa namun aku mencintainya, aku tidak bisa melepaskan Laura sehingga aku menerima anak itu. Tetapi Laura mengaku bahwa ia mengugurkan putranya hingga Laura mengalami depresi yang sangat parah”

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang