[Episode : 62] Terkuak

321 20 2
                                    

Hari ini Sera tengah menemani Natalia ke sebuah pusat perbelanjaan di kota, pusat perbelanjaan ini merupakan kawasan elit yang berada di jantung ibu kota Irlandia, bagaimanapun Natalia akan kembali melanjutkan studinya, untuk itulah Serafina menemani Natalia berbelanja beberapa perlengkapan yang dibutuhkan nantinya, namun siapa yang menduga jika Natalia malah sibuk berbelanja keperluan wanita hingga Serafina di landa bosan ulah adik iparnya.

Jujur, Serafina mulai lelah mengikuti langkah Natalia. Sedari tadi mereka keluar masuk toko, mencoba beberapa pakaian hingga mencocokan tas, sepatu atau barang apapun yang ia minati tanpa memandang nominal yang akan di keluarkan.

Meskipun Serafina di berikan sebuah kartu tanpa batas limit oleh Kenderick, namun sampai detik ini ia tidak pernah menyentuh kartu tersebut, rasanya tak ada yang Sera butuhkan sebab ia hanya sibuk di rumah, kamar, dapur lalu tidur dan bangun pagi harinya. Apalagi setiap ia pergi selalu dengan suami atau dengan adik iparnya, sehinga Serafina tidak mengeluarkan apa-pun untuk perjalanan mereka.

"Apa!! Ini tidak bisa? Apa kau sudah mengeceknya dengan benar!" bentak gadis itu pada pelayan toko, bahkan suaranya yang amat tinggi membuat semua orang menatap kearahnya.

"Sudah Nona, tapi kartu anda tidak bisa di gunakan"

"Apa kau gila, coba periksa lagi" kesalnya dengan penuh angkuh, hingga Serafina menolehkan pandangan kearah sumber suara hingga ia mendapari Tallia disana, tentu Ssrafina terpana melihat Tallia Moon yang membuat keributan di toko ini.

"Tallia" lirih Sera dengan kaget, tentu wanita itu melangkah mendekati mereka disusul oleh Natalia yang sadar jika itu adalah adik tiri Serafina.

"Yasudah, kemarikan kartu ku. Aku akan melepaskan pakaian ini, dasar menyebalkan, bisa-bisanya kartu ku tidak bisa di gunakan" kesal Tallia pada mereka.

"Maaf Nona, anda harus membayarnya, karna barang yang sudah anda gunakan harus dibayar, apalagi sturk pembayaran sudah di scan, anda tidak bisa mengembikan barang kecuali membayarnya dengan uang tunai jika tidak ada non tunai" tutur sang Manager toko ketika menjelaskan perkara Tallia.

"Tapi aku tidak membawa uang tunai, aku hanya membawa kartu-kartu yang tidak bisa berguna di toko kalian, bagaimana bisa kalian memaksa seseorang membeli jika kartu ku saja tidak bisa di gunakan sekarang"

"Kami paham Nona, tapi-"

"Permisi, ini ada apa?" tanya Serafina yang memutus perdebatan mereka.

Hingga mata Tallia menajam atas kehadiran wanita itu, ia mengamati Serafina yang jauh lebih baik dari sebelumnya, rasanya amarah benci dan kesal dapat di rasakan dari mata Tallia, ketika hidup Serafina bisa senyaman ini, tapi keadaan rumah mereka sudah seperti neraka.

"Apa yang kau lakukan disini, jangan ikut campur masalahku" dengus Tallia pada kakak tirinya.

"Aku juga tidak ingin ikut campur awalnya, tapi melihat semua orang menatapmu, aku tidak bisa diam saja" saut Sera penuh ketus, sebab Tallia benar-benar menjadi pusat perhatian. "Maaf Tuan, apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Serafina pada Manager toko.

"Nona ini tidak bisa membayar baju yang sudah ia kenakan, kami tidak bisa menerima barang yang sudah di scan serta struk yang sudah di tangalkan, ia harus membayar barang mengunakan uang tunai jika tidak ada non tunai"

"Siapa yang tidak bisa membayarnya, aku bankah bisa membeli semua barang yang ada disini. Hanya saja kartu-ku tidak bisa di gunakan" cela Tallia dengan marahnya.

"Apa kau bisa diam!" benak Natalia yang sedikit kesal atas sikap egois wanita itu. Untung saja ia adik tiri Serafina, sehinga Natalia cukup menoleransi sikap memalukan ini.

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang