[Episode : 94] Sadar

156 13 2
                                    

Sera mematung melihat kepergiaan Ken, pria itu tak banyak tingkah dan bicara, ia juga terlihat santai dan cuek, namun apa yang baru saja di lakukan Ken pada Serafina, membuat dirinya terkesan begitu keren, pria itu membuat jantung Sera berdetak seribu kali lipat dari biasanya, pipinya merona malu hingga Sera tak tahu harus melakukan apa lagi sekarang.

"Sera, apa kau baik-baik saja?" tanya Jasson yang baru saja muncul di ambang pintu. Ia enggan masuk lantaran toilet tersebut merupakan toilet wanita, membuat Sera keluar dari sana sambil berkata.

"Aku baik-baik saja kak"

"Apa kau yakin? Bagaimana jika kita ke dokter? Atau memanggil Elios untuk datang"

"Tidak perlu kak, aku baik-baik saja"

"Baiklah kalau begitu. Ayo kembali"

Jasson mengikuti langkah Sera dari arah belakang, ia mengawal adiknya untuk siaga jika saja terjadi sesuatu padanya, pria itu melihat Sera dengan penuh kepedulian mendalam, sehingga membuat Jasson merasa sedih, jika Serafina masih mencintai Ken, bahkan hadir di acara perayaan ini.

Sera yang melangkah dengan penuh malas, menatap beberapa orang di ruangan itu, sembari meminta izin untuk kembali lebih awal, lantaran dirinya memerlukan pengobatan atas sistem pencernaan yang memburuk.

Jasson dan Hellena mengantarkan Sera ke rumah utama Moon, saat ini tak ada yang menempatinya kecuali Serafina, lantaran, ibu sambung Sera tak tahu berada dimana, bahkan Sera sudah mencari mereka kebeberapa tempat, bahkan menyewa tenaga informasi untuk ibu tirinya, namun belum menemukan hasil apapun.

"Apa kau yakin akan tinggal disini sendirian?" tanya Jasson pada adiknya.

"Iya kak, aku yakin"

"Kembalilah ke apartemen, akan aku pastikan Ken tak akan menganggu mu lagi"

Sera mengelangkan kepala dengan segera, seolah tak setuju atas argumen yang di tuturkan pria itu.

"Bukan itu masalahnya. Aku hanya ingin mempelajari penelitian ayah terkait penawar untuk ibu Alexi, sekalipun aku sudah memintanya untuk menyerah, tetap saja, aku masih berharap ada harapan untuknya"

"Bagaimana jika kau ke laboratorium ku. Gunakanlah Fasilitas itu sesukamu"

"Terimakasih banyak atas tawaranmu. Namun aku sangat nyaman dengan labor mini ayah, setidaknya jika aku memerlukan fasilitas terbaru darimu, akan aku gunakan dengan baik" tandasnya.

Sera keluar dari kabin penumpang untuk memisahkan diri dengan mereka, namun sedetik kemudian, Serafina mengurungkaan niatan sembari menatap Jasson lekat-lekat. "Sepertinya aku akan mempertimbangkan pertunagan dengan Alexi" 

Sontak putusan serafina yang mengejutkan itu, membuat Jasson tak bisa menahan keterkejutanya, hingga Hellena membulatkan mata untuk melirik suaminya, sambil angkat bicara kearah Sera.

"Tapi Serafina, apa kau yakin?" tanya Hellena dengan ingin tahu tinggi.

Sekalipun ia tidak terlalu menyukai Sera, namun Hellena menyadari betapa sulinya hidup dengan pria yang tidak kita cintai, menikah dengan seorang pria bukan perkara mudah untuk di jalani, siapkah Sera melihat wajah itu setiap bangun dan tidurnya? sanggupkan dia mencintai Alexi sepenuh hati melebihi Ken, jika pernikahan mereka dijadikan ajang bisnis semata, sungguh Hellena menolak keputusan ini. 

"Sera, aku tidak ingin menyulitkanmu atau meragukan keputusanmu. Namun jika keputusan ini kau buat dalam keadaan kesal dan marah. Aku takut kedepanya kau akan semakin sulit. Mungkin lebih sulit dari mencintai Ken"

Sera tersenyum simpul, sambil berkata. "Aku hanya berfikir, cinta terlalu kejam. Sehingga mencoba untuk bersama seseorang adalah langkah pertama agar terbiasa. Semoga saja Alexi cocok menjadi patner hidupku. Aku tidak memilih dirinya karna marah ataupun kesal, tapi karna aku sadar, ada kalanya kita bersama dengan orang yang tidak kita cintai, agar tidak ada yang perlu di korbankan lagi. Jika nanti dia mengecewakan, atau menghilang. Rasa sakitnya tak akan melebihi rasa sakit yang sekarang, karna itulah, aku ingin membuka lembaran baru saat Ken melakukan hal yang sama"

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang