"Episode ini mengandung adegan yang tidak pantas untuk anak berusia 21 tahun kebawah, diharapkan pembaca sedikit bijak untuk memilih objek bacaan, jika kurang dari 21 tahun maka skip aja :) kalo di teruskan, dosa dan konsekuensi tanggung sendiri"
-
Sera kembali ke rumah, wajahnya masih memerah setelah mengigat kejadian erotis barusan, Ken begitu gagah mengauli tubuhnya. Bahkan pusat inti Sera berkedut mengigat jilatan dan hisapan maut Kenderick, tubuh mereka yang bergetar secara bersamaan menjadi puncak jika keduanya benar-benar saling membutuhkan.
Tapi, kenapa perut Sera terasa aneh, seperti sesuatu berputar-putar didalam sana, hingga ia ingin mengeluarkanya dari mulut.
Hoeeeekkkk...
Sera memuntahkan seluruh makanan yang ia konsumsi hari ini, perutnya begitu mual sampai-sampai air mata mengalir ketika Serafina memaksa semua itu keluar dari mulutnya.
"Ah, aku kenapa?" wanita itu menangis setelah mengeluarkan isi perutnya secara berlebihan.
Bagaiman tidak, biasanya ada Ken yang terus menjaganya ketika Sera tak enak badan, namun sekarang tak ada siapapun di rumah ini, bahkan pembantu sekalipun.
Wanita itu merogoh tas yang ada diatas sofa, mencari ponsel untuk menghubungi Kenderick.
"Kenapa sayang?" sambut Ken dari seberang sana, saat dirinya sama halnya dengan Serafina yang tengah berbungga-bungga.
"Ken" lirih Sera dibalik ponselnya dengan suara rengekan yang membuat kening Ken berkerut, pria itu menepikan mobil untuk mendengar apa yang terjadi pada wanita kesayanganya.
"Kau dimana? Bisakah kau kembali ke rumahku, aku tak enak badan Ken"
"Tak enak badan bagaimana? Kau baik-baik saja barusan" panik Kenderick ketika memutar kepala mobilnya.
"Entahlah, aku memuntahkan semua makanan ku, sekarang seleraku begitu pahit"
"Apa karna efek percintaan kita yang barusan, membuatmu begitu mual?" tanya Ken khawatir.
"Entahlah. Padahal aku tidak mengisap milikmu, tidak mungkin aku mual" saut wanita itu polos, membuat Ken menahan tawa atas perkataanya.
Bagaimanapun Ken ingat, pertama kali Sera melakukan hal seperti itu, ia memuntahkan makanan karna terasa aneh, namun seiring berjalanya waktu, Sera makin berinisiatif dan malah menyukai bagian emutan kepemilikan Kenderick, bahkan ia sangat cantik dan menggoda saat melakukanya.
"Tidak sayang, mungkin saja kau benar-benar sakit" saut Ken tenang.
Pria itu sengaja melawan Sera bicara agar wanita itu tak takut sendirian ketika sedang sakit, bagaimanapun Ken mengerti bagaimana rewel dan manja istrinya jika berada dalam keadaan seperti ini.
"Ken, aku ingin makanan jepang, apa kau bisa memesankanya?"
"Ini sudah malam, dimana aku memasannya Sera"
"Dimana saja, aku kelaparan sekarang"
"Astaga, kenapa kau aneh sekali"
"Entahlah, rasanya aku ingin manja denganmu, cepatlah kemari, kenapa lama sekali"
"Sebentar sayang, sebentar lagi aku sampai"
"Berapa menit lagi"
"Hitungan detik kok"
Ken memarkirkan mobil di halaman rumah Keluarga Moon, ia melihat betapa sunyi kediaman ini, awalnya Ken ingin tinggal, namun Sera memaksa untuk dirinya pulang, nampaknya takdir alam memang berpihak pada Kenderick sehingga ada alasan terbaik untuk ia kembali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Novela Juvenil[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...