[Episode : 16] istriku?

1K 36 0
                                    

Langkah kaki Ken terhenti tepat di depan pintu kamar yang sedikit terngaga, bahkan ketika mata itu menjangkau kearah dalam, Ken terpaku melirik istrinya Serafina yang tengah membersihkan tempat tidur untuk Kenderick, bahkan mata itu tak bisa ia alihkan melihat sikap keibuan penuh lebut dari Serafia.

Sedangkan Sera amat ricuh menepuk-nepuk sofa lebar yang akan di jadikan tempat suaminya membaringkan diri, rasanya wanita itu tidak tega untuk membiarkan Ken tidur disini sepanjang malam, tapi Sera sadar tidak ada pilihan yang terbaik selain hal ini.

Pintu kamar itu menciut dengan sedikit kencang, membuat Sera terpaku memandang kearah belakang, bahkan nampaknya Sera cukup gugup jika ketahuan tengah membersihkan tempat tidur untuk Kenderick.

"K-Ken...." lirih Serafina dengan takut.

"Ada apa?" tanya pria itu sambil lalu.

"Tidak ada, maafkan aku telah bersikap lancang, tapi aku hanya mau membantu mu membersihkan-"

"Terimakasih, lain kali jangan lakukan lagi" tukas pria itu seketika, bahkan Sera belum menyelesaikan ucapanya namun Ken memutus dengan segera.

"Baiklah, aku tidak akan melakukanya lagi" balas Sera dengan sedikit terluka, namun ia beranjak dari sana menuju kearah ranjang tidur.

Gadis itu membaringkan dirinya diatas ranjang dengan segera, Sera membelakangi Ken sebab ia sadar Ken akan membenci wajahnya jika Sera menghadap pria itu, sedangkan dari arah belakang Ken tengah duduk menatap pungung istrinya yang tak ingin membalikan badan, bahkan ada rasa sakit melihat hal ini, sebenarnya ada apa dengan Kenderick, kenapa setiap kali melihat Sera sedih, ia merasa perih, bahkan ada rasa tidak terima jika kesedihan itu karna dirinya.

*

Pagi harinya Ken duduk di meja makan untuk menikmati sarapannya, pria itu tengah bercanda bersama dengan Lilyana yang tengah di suapi Serafina untuk sarapan. Sedangkan Hellena istri dari Jasson itu tengah menyuapi Arkana sarapan.

Pagi ini suasana terjalin dengan hangat, bahkan Jasson sedang berbincang bersama ayahnya terkait bisnis, dan Ken tengah menikmati sarapan serta kopi yang Sera sedu untuknya.

"Sera, apa yang akan kau lakukan di rumah?" tanya Jasson pada adiknya.

"Tidak ada kak, Sera hanya bermain bersama Lilyana saja"

"Sera, bagaimana jika kau menjadi sekretaris kakak" ucap Jasson pada Serafina, bahkan membuat semua pandangan teralihkan kearah mereka.

"Sekretaris kakak? Apa kakak bercanda, rasanya sera tidak memiliki kualifikasi apapun untuk itu"

"Tidak Sera, kau sudah memilikinya, karna kakak akan mengajarimu cara mengelola segalanya, bagaimanapun kau akan belajar dengan cepat nantinya"

"Iya Nak, Jasson pastin akan mengajarimu" tukas Tuan Gilton yang merupakan mertua Serafina.

"Tapi..." lirih Sera ketika melirik kearah Kenderick.

"Ada apa ini? Nampaknya Seru sekali" timpal Natalia yang kala itu baru selesai mandi karna ia baru saja selesai berolahraga pagi. "Kenapa kalian membuat kakak iparku tertekan" terus Natalia saat menarik kursi dan menduduki diri di samping Serafina.

"Kenapa kau suka bicara sembarangan Natalia" tegur tuan Gilton pada anaknya.

"Lia nggak bicara sembarangan Pa, tapi dari jauh Lia melihat jika kakak iparku tengah tertekan, memangnya hal apa yang kalian tanyakan pada kakak?"

"Kakak mau Sera menjadi sekretaris di kantor kakak" jelas Jasson pada Natalia.

"Benarkah, bagus sekali" timpal Natalia dengan heboh, membuat Ken tidak menyukainya, bahkan semakin kesini rasanya Ken semakin kesal pada kakaknya. "Bagaimanapun, lebih baik kak Sera bekerja dengan kak Jasson, karna suami yang pengila kerja itu hanya akan pulang malam hari, jadi untuk keamanan kak Sera lebih baik bekerja dengan kak Jasson hitung-hitung menambah pengalaman dan mengisi kekosongan kak Sera di rumah ini"

"Siapa yang kau katakan pengila kerja" dengus Ken kearah adiknya.

"Tentu saja dirimu" balas Natalia dengan penuh ejekan. Ia bahkan menjulurkan lidahnya guna menyulut emosi Kenderick.

"Natali! Tutup mulutmu"

"Kenapa aku harus menutup mulutku, bukankah aku bicara fakta"

"Fakta apanya yang kau ucapkan, bahkan kau selalu bicara sembarangan" kesal Ken pada adiknya.

"Sembarangan, apakah harus aku jabarkan bagaimana dirimu selalu pulang malam dan bersikap dingin sepanjang hari"

"Natalia!" putus Jasson kehadapan adiknya itu. "Bukankah sudah kakak katakan untuk tidak perlu ikut campur"

"Tapi Natalia bicara yang sebenarnya"

"Apapun itu, kau tidak berhak bicara seperti itu pada kakak mu" jelas Jasson pada adiknya.

"Tapi dia-"

"Natalia, minta maaf pada Ken" perintah Tuan Gilton pada putrinya.

"Tapi pa"

"Sayang, jangan begitu, bagaimanapun Kakak mu tidak bisa kau ajak bercanda lagi, dia sudah menjadi suami Sera"

"Baiklah, aku minta maaf" ucap Natalia kearah semuanya. "Kak Sera maafkan aku" terusnya sekali lagi.

"Natalia kenapa kau minta maaf padaku" ucap Sera dengan sangat canggung.

"Aku tidak mau minta maaf pada kak Ken, harga diriku akan turun" bisik Natalia pada kakak iparnya.

"Kau jangan begitu, bisa-bisa aku yang akan di cecar oleh Ken"

"Kau tenang saja Kak, dia tidak akan berani menyakitimu, karna aku akan melindungimu" ucap Natalia pada kakak iparnya.

"Natalia, kenapa kau berbisik-bisik dengan Sera, cepat katakan maaf pada kakak mu" terus Jasson, namun Natalia hanya diam saja.

"Sudahlah kak, percuma dia meminta maaf, nanti juga akan dia ulangi lagi" putus Ken dengan tidak peduli.

"Kalian ini, jika jauh selalu saja rindu, kalau sudah dekat kenapa menyebalkan" kesal Jasson pada adiknya. Membuat Sera terkekeh mendegar hal itu, bahkan mata Ken menajam saat wanita itu menertawakan dirinya.

"Apa kau menertawakan ku" bisik Kenderick dengan penuh ancaman.

"Tidak, aku mana berani menertawakan mu"

"Lalu apa maksud dari sikapmu barusan" ucap pria itu pada istrinya.

"Kenapa kau perasa sekali, aku tidak akan bisa menertawakan suamiku, aku tidak seberani itu untuk berdosa"

"Suami?" ulang Ken hingga mulut Sera berkatup diam. "Apa kau sudah menganggap lebih hubungan ini" terus pria itu. "Jika kau memang menganggap begitu, maka nanti malam tunaikan kewajibanmu pada suami mu Serafina"

Sontak jantung Sera berdegup kencang atas bisikan kata dari Kenderick, apa yang sebenarnya di katakan pria itu, dan apa yang harus ia tunaikan.

"Kau......" lirih Sera dengan nada rendah.

"Kakak, aku akan mengizinkan Sera bekerja di kantormu, hanya saja jam kerjanya hanya sampai sore hari, tidak ada lembur dan tidak boleh ada pekerjaan yang berlebihan untuk istriku" ucap Kenderick kehadapan kakaknya, membuat semua orang menatap kearah pria itu.

"Istriku?" ucap Sera ketika mengulang kalimat suaminya, astaga pria itu kenapa bisa membuat Sera melayang seperti ini, bahkan Ken menelanjangi hatinya di hadapan semua orang, membuat Sera bahagia sekaligus kebingungan.

Tentu saja semua orang sama terkejutnya dengan Sera, namum sesegera mungkin Jasson menahan perasaanya dan mulai menganggukan kepala "Baiklah, aku tidak akan membuat adik iparku kelelahan" balas Jasson kehadapan Ken.

Hingga semua orang melanjutkan sarapan dan beberapa diantara mereka kembali bekerja dan melakukan aktivitas lainnya

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang