[Episode 68] Insting Algojo Jasson.

214 13 2
                                    

"Berhasil" kata Elios dengan tidak percaya,  ia tudak menyangka pertautan tubuh Serafina dan Ken bisa sedahsyat ini,  tadinya Elios fikir ini hanya bisa menghangatkan sampai ke suhu 0,9©,  tapi siapa yang mengira jika suhu tubuh Serafina mencapai 1,4©. Tentu ini seperti keajaiban yang luar biasa, setidaknya metode Skin to skin ini berguna untuk memperlambat rasa sakit yang Sera rasakan,  hanya saja,  Tubuh Ken tidak akan sekuat itu dalam jangka waktu lama,  ia berharap Jasson bisa memiliki jalan keluar sebelum matahari tengelam esok hari. Sebab jika melebihi itu,  Elios saja sebagai dokter tidak siap untuk kemungkinan terburuknya.

"Ken, apa kau baik-baik saja?" tanya Elios pada pria itu,  lantaran tubuh Ken sudah menunjukan perubahan.

"Aku baik-baik saja" ucapnya sambil mengigil, degan bibir pucat pasi, bahkan suhu tubuh yang  mencapai batas normal.

Elios menghela nafas singkat seraya menyaksikan perkembangan tubuh Serafina. Ia tidak begitu tega atas pemandangan ini, namun Elios tak memiliki kuasa apapun selain menunjangnya dengan pengobatan terbaik yang bisa memperlambat pekerjaan virus yang saat ini menyerang tubuh Serafina.

"Ken,  bagaimana jika kita mengunakan orang lain saja untuk melakukan metode Skin to skin ini" tawar Elios sekali lagi.

"Aku tidak mau" tolak Kenderick dengan sedikit jengkel.

"Aku tau kau tidak akan rela meninggalkan Serafin sendirian,  hanya saja jika kau memaksakan dirimu,  kau tidak akan kuat menahanya.  Bagaimanapun metode ini memiliki jangka waktu untuk digunkan,  sekitar 30 menit paling maximal,  namun untuk kasus Serafina kau bisa melakukanya hingga panas ditubuhnya turun,  sebab secara alami suhu panas dari tubuh Serafina akan mencari permukaan lain yang lebih dingin, begitupun sebaliknya. Setelah dingin itu terserap oleh kulitmu, maka suhu tubuh Sera berangsur membaik,  namun berpotensu menular padamu jika terus melakukan hal ini, jadi... "

"Aku paham Elios,  tapi biarkan aku melakukan semampuku" tukas Ken dengan segera,  membuat Elios menghentikan racauanya.

"Baiklah,  aku akan memantau kalian" ucapnya seraya mengundurkan diri dari sana.

Ken memandang istrinya yang terus mengigil hebat,  bahkan tautan gigi itu terbentur berkali-kali hingga membuat Ken semakin tidak tega Sera mengalami hal ini. Namun tak ada yang bisa ia lakukan,  selain berharap ada jalan keluar dari ini semua,  jika saja boleh memilih,  lebih baik Ken yang ada diposisi Sera.

"Sera maaf" ucapnya lirih. "Apa kau kedinginan sayang?" tanya Ken tanpa jawaban.  "Tentu saja kau sangat kedinginan,  bahkan sakitkan. Aku saja yang bodoh,  mengajukan pertanyaan yang bisa aku jawab dari penglihatan"

"Ah" desah Sera pelan.

"Se-ra" saut Ken dengan kagetnya,  untuk pertama kalinya setelah Serafina menutup kedua matanya,  akirnya Ken mendengar ia bersuara meskipun sebentuk desahan samar.

"Sayang,  apa kau mendengar aku?" terus Ken dengan paniknya.

Namun tak ada sinyal dari tubuh istrinya selain membeku bisu,  bahkan Ken berusaha merangsang segala indra Sera untuk menyadari  dirinya ada disana,  ia berbisik lembut,  mencium istrinya,  meraba tubuhnya,  menyentuh rambutnya.

"Sayang bangun. Apa kau bisa mendengar ku?" terus Ken dengan penuh harapan.

Bahkan para tim dokter yang mengamati dari ruangan pemantau,  begitu kaget atas reaksi pasien,  mereka yang tadinya ingin bergerak dicegat oleh Elios yang terus mengamati Ken dan Sera. Seolah Elios memiliki perhitunganya sendiri.

"Biarkan saja mereka.  Kita sudah mengunakan segala macam cara untuk menunjang keselamatan pasien, untuk membuatnya bertahan,  sepertinya pasien memiliki ikatan yang kuat dengan suaminya. Kalian semua cek laporan darah pasien,  lakukan segala pemeriksaan dengan mendetail,  jangan tingal satu hal pun yang membahayakan" perintah  Elios kepada rekan dokter dan perawat yang ada disana,  seraya mengamati Sera dan Ken dengan seksama.

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang