"Ken" Sera melirihkan nama pria yang tertidur sambil mengenggam tanganya, nampaknya Ken tak beranjak dari pinggir ranjang sehingga ia terlihat begitu kelelahan disana.
"Iya Sayang" suara serak khas orang bangun tidur menyaut panggilan itu, memandang nanar kearah Sera sambil menarik kesadaran penuh untuk menanyakan apa yang Sera butuhkan.
"Aku kenapa?" tanya wanita itu dengan tatapan sedih, membuat kolopak mata Ken bergetar lemah sebelum mencium pucuk kepala wanita yang sangat ia cintai.
"Kau baik-baik saja, hanya kelelahan" ujarnya bohong.
Ken final dengan keputusanya.
Siapapun ayah dari anak yang Sera kandung, Ken yang akan menjadi ayah anak ini, hanya saja untuk sementara waktu Ken tak ingin Serafina mengetahui kehamilanya, ia ingin mencari tahu dengan siapa Sera berhubungan atau jejak kegiatan Sera selama tanpa dirinya, bahkan menyelidiki Alexi dan David sebagai target utama.
"Benarkah tak ada apa-apa denganku?" tanya Sera secara menyelidik, sebab wajah pria itu kusut kering penuh gusar dan kesal, seolah ada musibah besar yang terajadi antara mereka.
Ken mengulas senyum tipis, ia berusaha santai untuk kembali pada Serafina. "Tidak sayang" balasnya singkat.
-
Pintu rumah sakit di dorong kencang atas kedatangan Jasson, ia mendapati Sera yang tengah disuapi Ken untuk mengisi seluruh perutnya dengan makanan.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba hilang kesadaran" bentak Jasson saat menepis Ken dari posisi Sera.
"Dia baik-baik saja" timpal Kenderic jengkel.
Membuat alis tebal Jasson menajam, sambil mengucapkan. "Apa kau yakin dia baik-baik saja? Apa tak ada yabg kau tutupi dariku" tuduhnya.
Sungguh Ken geram, namun ia bersikap tenang ketika membalas perkataan pria itu. "Tanya saja pada Elios, jika kau tak percaya padaku"
Jasson memilih diam, sembari kembali pada Serafina. "Apa kau merasa pusing? Apa kau merasa sulit mengerakan tubuhmu? Apa kau merasa kedinginan?" cercanya.
"Tidak kak, aku baik-baik saja"
Bagaimana tidak, efek samping atas obat yang Jasson suntikan pada tubuh Serafina bisa saja bangkit sewaktu-waktu, hal inilah yang menjadi ketakutan terbesar Jasson, lantaran ia tak bisa menjamin seratus persen Sera baik-baik saja.
"Syukurlah" ucap Jasson lega. "Bagaimana kalau kau tinggal di rumah kakak untuk beberapa hari, setidaknya Hellena bisa menjagamu beberapa hari kedepan, sampai kau benar-benar pulih"
"Tidak perlu, aku memiliki banyak kerjaan kak, aku disini saja"
"Apa yang kau kerjakan, jangan merasa bertanggung jawab atas apapun, biar kakak yang mengurus semuanya"
"Tidak kak, aku bisa sendiri"
"Lagian Serafina istriku, aku yang akan menjaganya" timpal pria yang sedari tadi mendengarkan desakan Jasson pada istrinya.
Tentu saja perkataan Ken membuat Jasson jengah, alisnya menatap tajam, gerahamnya mengeras sambil menatap sempurna pada pria itu.
"Apa maksudmu dengan istri?"
"Aku tahu, kau tidak benar-benar memutuskan pernikahan kami, aku tahu berkas perceraian aku dan Sera belum masuk ke jalur hukum, sehingga surat yang kau cetak atas tanda tanggan kami berdua merupakan surat kuasa palsu. Sehingga jelas, aku dan Serafina sepasang suami istri yang SAH secara hukum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Ficção Adolescente[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...