Sudah hampir 2 hari Celine dirawat dirumah sakit, akirnya dokter menyatakan wanita itu di izinkan untuk pulang, namun harus memiliki istirahat yang cukup dan juga menjaga kesehatan serta pola makan yang baik.
“Terimakasih banyak dok” ungkap Celine pada dokter yang tengah berdiri di ruanganya, bahkan mereka bekerja dengan sangat baik dalam merawat dan memperlakukan Celine.
“Sama-sama Nona” saut sang dokter dengan penuh sanjungan, hingga semua orang yang mengunakan jubah putih tersebut, berlalu kearah luar, tatkala Ken sendang merapikan semua barang istrinya.
“Apakah tidak ada yang tinggal?” tanya Ken pada wanita itu, membuat Celine mengelengkan kepala pertanda semuanya sudah terkumpul dengan baik. “Baiklah, ayo kita keluar” ujarnya lagi sembari mengandeng tangan Celine dengan penuh perhatian dan waspada. “Perhatikan langkahmu Celine” ucapnya dengan nada perintah, membuat wanita itu tersenyum manis atas sikap protektif Ken yang tidak bisa ia sembunyikan.
Hingga mereka benar-benar meninggalkan rumah sakit setelah semuanya selesai. Celine dan Ken duduk tenang di kabin penumpang, bahkan melihat suaminya banyak diam beberapa hari ini, membuat wanita itu mendekatkan diri kearah Ken, Ia menyandarkan kepala untuk bermesraan, sadar Celine tengah menghiburnya, Ken hanya bisa tersenyum manis, seraya mengusap lembut permukaan tangan Celine yang mungil.
“Ken, bagaimana jika aku mengajukan cuti selama 1 bulan kedepan, aku sudah merindukan Irlandia” ujarnya yang memecah keheningan dikabin penumpang, membuat telinga Ken jengah mendengar pernyataan dari Celine Alice Mate.
“Kenapa tiba-tiba, bukankah sebelum semuanya selesai kau tidak akan kembali” tanya Ken binggung.
“Aku hanya merasa capek saja, aku terlalu memaksa tenagaku untuk bekerja sekaligus menyelesaikan pendidikan, bagaimanapun aku sudah lelah tinggal sendirian, aku ingin tinggal denganmu lagi, setidaknya untuk beberapa waktu kedepan”
“Tapi Celine, sekarang ini-”
“Sekarang sudah ada Serafina bukan?” sautnya dengan segera, membuat Ken terdiam sebelum menyelesaikan perkataanya. “Apa salahnya ada sera, bukankah keluarga mu mengetahui jika hubungan kalian tidak dilandasi cinta, dan pernikahan ini terjadi karna hubungan transaksional segala pihak. Jadi aku rasa Sera juga akan mengerti, kenapa kau terlihat tidak terima. Jangan bilang kau menghargai dirinya”
Sungguh Ken tidak mampu mengutarakan apapun, selain terdiam atas kata yang Celine lontarkan, bahkan kalimat apapun yang akan Ken keluarkan terlihat sangat salah, jadi diam dan menyetujui keinginan Celine, nampaknya jalan keluar terbaik untuk tidak berdebat.
“Terserah kau saja, aku akan mengikuti apapun yang kau mau”
“Terimakasih sayang, bagaimana jika kita kembali saja ke Irlandia, bagaimanapun aku sudah sangat pulih sekarang”
“Kita istirahat saja di hotel, setidaknya untuk hari ini saja, besok baru kembali” tutur Kenderick dengan nada perintah.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan, aku setuju setuju saja” membuat Celine menyandarkan kepalanya dengan hangat, atas izin yang Ken berikan, namun Ken hanya diam sepanjang perjalanan, dengan segala macam perkara yang ada di otaknya.
*
Pria itu melepaskan kaca mata yang bertenger dimatanya, rasanya Jasson cukup kesal atas Ken, namun ia tidak bisa menyalahkan Kenderick sepenuhnya, sebab yang membuat Sera terlibat dengan Ken, adalah dirinya sendiri. Untuk itulah, atas segala kesalahan yang terjadi, dan hal-hal yang terlanjur dirasakan Sera, nampaknya Jasson perlu membuat sesuatu yang ebih besar dan hebat, yaitu menghadirkan orang ketiga yang memicu kecemburuan Ken, untuk menyadarkan dirinya tentang Serafina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Ficção Adolescente[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...