21+ [Episode : 63] Berdua.

464 24 7
                                    

!ATTANTION PLEASE!

Terdapat adegan dewasa yang tidak baik bagi pembaca di bawah umur. Semoga kalian bijak dalam memilih objek bacaan.
.
.
:) Happy Reading :)


"Ken" lirih Sera kaget.

"Kakak" cicit Natalia yang sama halnya dengan Serafina.

Kenderick memukul pria itu, ia menghantam tuntas Tuan Barino yang sudah berani menyakiti istrinya. Hingga para anak buah Ken mengusir semua penonton yang tengah memadati toko, menutup pintu toko lalu membiarkan Kenderick melakukan aksi anarkisnya.

Ken benar-benar membabi buta Tuan Barino, menghancurkan wajahnya, memukul rahangnya, hingga wajah Tuan Barino dilumuri darah serta lebam, pria yang memiliki postur tubuh bulat tersebut terkapar tak berdaya, memohon ampun dan berharap Kenderick menghentikan kemurkaanya.

Tentu Tuan Barino mengenali siapa yang saat ini memberinya pelajaran. Dia adalah kenderikc Gilton sang direktur yang sangat di hormati, apakah wanita itu istri keduanya, astaga, nampaknya Barino tengah mengali kuburnya sendiri.

"Ken, jangan Ken" cegat Serafina tatkala mencegat suaminya.

Namun pria itu tidak mengubris istrinya, ia sangat marah dan murka, istri yang sangat ia cintai dan paling ia sayangi hampir di pukul bahkan di rendahkan di depan umum, siapa yang bisa menerimanya, jika saja Ken diberikan kesempatan lagi, ia akan terus membunuhnya berulang-ulang.

"Ken!" Teriak Sera dengan nada membentak, tak ada pilihan lagi selain memeluk tubuh suaminya, berharap Kenderick menghentikan itu semua lalu sadar jika ia hampir saja mengirim pria itu ke neraka.

"Aku mohon hentikan!"

"Lepaskan aku Sera, aku akan membunuhnya!" bentak Ken penuh marah.

"Lalu bagaimana dengan aku! Aku tidak ingin hidup dengan seorang pembunuh" terus Serafina yang amat frustasi.

Membuat Kenderick terdiam, ia sadar jika dirinya adalah suami Serafina, jika ia membunuh pria ini, Sera akan di cap sebagai istri dari pembunuh, mau tak mau, Ken melepaskan cengkraman tanganya sembari mendorong pria yang sudah tidak berdaya kearah lantai.

Ia berbalik badan memandang istrinya, mengatur pernafasan sambil mengamati wajah takut Serafina untuk memeluk wanita yang paling ia cintai, bahkan pelukan yang Ken berikan hampir saja menyakiti Sera, membuat tubuhnya tak bergerak atas kekuatan yang begitu kuat.

"Apa dia sudah menyakitimu sebelum aku datang?"

"Belum, dia hampir saja memukul ku, untunglah kau datang" saut Serafina dengan perasaan lirih.

Berharap kata-kata itu sedikit menenangkan Ken.

Sungguh, Sera amat bingung dengan hatinya, entah kenapa, saat menatap mata abu-abu itu, ada rasa cemas yang ia tampilkan pada Serafina, kenapa Ken begitu peduli padanya, seolah ada cinta yang luar biasa untuk Sera.

Jika Ken terus begini, Sera bisa saja salah paham akan perasaanya.

"Syukurlah" tutur Ken penuh lega, ia melepaskan tubuh istrinya, mencium kening Serafina, lalu memeluknya sekali lagi.

Membuat Tallia dan Natalia begitu cangung, ketika Kenderick yang cuek dan dingin, bisa secair ini di hadapan Serafina.

Hingga akirnya, pria itu menoleh kearah anak buah-nya, sembari berucap. "Bereskan pria ini, pecat ia dari pekerjaan, lalu gunakan semua kejahatan yang ia perbuat untuk menghancurkan hidupnya. Aku tidak ingin melihatnya lagi"

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang