[Episode : 72] Meyakinkan.

197 16 3
                                    

"Aku baik-baik saja, ini hanya penyakit lama saja" ucap Adamar dengan sikap tenang.

"Penyakit lama? Penyakit apa yang kau derita?"

"Aku baik-baik saja Jasson, lebih baik kau jelaskan apa yang terjadi pada Serafina dan apa yang bisa aku lakukan untuknya"

"Bagaimana bisa kau menyelamatkan Sera, jika kau sendiri dalam keadaan menyedihkan" hina Jasson pada pria itu.

Kenapa ia harus kesal melihat kondisi Adamar saat ini, seharusnya dia bahagia atas kemalangan nasib Adamar, tapi kenapa dia-.

"Aku mengalami Pneumonia sejak lama" saut Adamar dengan sikap tenang.

"Apakah peradangan paru-paru" kejar Jasson untuk memastikan, setidaknya ia sedikit paham tentang penyakit itu.

"Ya, kau benar, peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Aku sudah mengobatinya dalam beberapa waktu belakangan, bahkan aku tidak pernah lagi mengalami gelaja batuk berdarah, demam hingga nafas sesak, namun entah kenapa akir-akir ini penyakit Pneumonia-ku kambuh. Tapi ini tidaklah penting, Serafina jauh lebih penting" ujarnya.

Jasson terdiam, ia menelan salivanya dengan kasar, sembari mengusap rambutnya penuh gusar.

"Kau benar. Sera lebih penting" saut Jasson ketika menganggukan kepalanya.

Sehingga Adamar sendiri setuju akan hal itu, namum diantara kesepakatan mereka, ada seseuatu yang tidak Jasson pahami tentang laki-laki yang mengaliri darahnya ke tubuh Jasson.

"Kenapa ia berbeda dari yang Jasson bayangkan selama ini"

"Jasson, apa yang terjadi pada Sera?" tanya Adamar dengan tidak sabaran, ia benar-benar geram milihat Jasson begitu sungkan untuk meminta bantuanya, jika Jasson sudah menargetkan Adamar sejak lama, dapat dipastikan pria itu telah mengusut tuntas kehidupan Adamar.

Apalagi ia mendatangi manusia yang paling ia benci untuk menyelamatkan kehidupan Serafina, sudah dapat di pastikan, Jasson sangat mengenal siapa Adamar sejak awal.

"Aku meracik sebuah virus yang akan membunuh Kenderick"

"Mem-bunuh Kenderick" lirih Adamar degan begitu kagetnya. "Bukankah Ken adikmu, bahkan menjadi suami Serafina. Kenapa kau melakukan itu" bentak Adamar dengan tidak percaya.

"Karna Sera jatuh cinta padanya, Sera-ku yang malang tidak pernah mendapatkan cinta di kehidupanya sebelumnya, hingga aku mengambilnya dan membawanya tinggal di atap yang sama, sialnya Sera mencintai Ken. Tapi pria itu, mengigatkan aku tentangmu, sehingga aku ingin menhancurkan dirinya. Aku tidak akan membiarkan Sera berakir seperti ibuku"

"Ken mencintai Sera Nak" tegas Adamar dengan penuh kesakitan. "Aku-" ucapnya ketika menanguhkan pernyataan. "Sangat mencintai Laura" jelas Adamar tegas.

Membuat Jasson terpana atas sikap pria di depan matanya.

"Omong kosong apa yang kau ucapkan" lirih Jasson ketika melangkah mendekati Adamar, pria itu menundukan pandangan sembari meraih kerah baju lusuh yang pria itu gunakan, matanya memancarkan kilau membunuh yang sangat mematikan.

"Kau kira aku akan percaya padamu" tuntut Jasson dengan penuh kekesalan.

"Aku tidak bisa menjelaskan semua hal padamu. Tapi ada bagian dari hidup ini yang tidak kau ketahui, sehingga kau keliru tentang ibumu sendiri"

"Keliru" beo Jasson ketika menghempaskan pria itu. "Apa maksudmu aku keliru! "

"Aku sangat mencintai Laura, tidak, ibumu. Aku sangat mencintainya!" teriak Adamar yang begitu tidak tahan lagi. "Aku tidak paham kenapa kekecauan ini masih berlanjut, setelah aku berusaha bangkit setiap harinya, namun semua hal yang terjadi tidak pernah berubah. Apa kau fikir hidupku mudah! Setelah kematian Laura, aku ingin mengakiri hidupku, tapi, Serafina alasanku untuk tetap hidup. Aku keliru dimasa lalu, aku ingin kabur dari pertanyaan Sera, kenapa ibunya meninggal, apa yang terjadi saat itu, kenapa setiap harinya Laura terus menyakiti Sera, hingga aku membuat tameng dengan Sera agar dia tidak bertanya apapun. Aku-" teriak Adamar yang berusaha menahan perih ketika menceritakan masa itu.

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang