[Episode : 32] Kelewatan Batas

545 35 8
                                    

"Bunny" suara seorang wanita itu memutus argumentasi yang ingin Ken utarakan,  bahkan Serafina yang ada di hadapan suaminya dapat sadar akan panggilan khusus itu.

Mata Kenderick terpana diam melihat seorang wanita yang tak asing dikedua matanya, pria itu menatap lumpuh penuh bingung lantaran Celine ada di restoran ini,  kenapa dia ada disini,  bahkan sedang ada Serafina bersamanya.

Sera memalingkan sedikit wajah kearah samping,  melihat seorang wanita angun yang sangat sempurna melebihi ekpektasinya sendiri, wanita itu melangkah dengan senyum ramah kearah mereka,  namun matanya hanya di tuju pada satu orang,  yaitu Kenderick.

"Kenapa kau tidak membalas pesanku?" tanya Celine dengan sikap menuntut,  bahkan ia mengabaikan Serafina dan hanya memfokuskan diri melihat suaminya.

"Aku-" Ken begitu sulit untuk bicara,  jangankan membalas pertanyaan Celine,  menyikapi Serafina saja Ken tak kuasa.

Sadar akan suaminya yang tengah kesulitan,  membuat Sera berdiri dari tempatnya,  berusaha bersikap netral diantara kesesakan hatinya yang luar biasa.

"Salam kenal Nona Celine" sapa Serafina sembari mengacungkan tangan pada wanita itu,  bahkan membuat Celine memalingkan sedikit pandangan setelah begitu enggan untuk melihat Serafina.

Sadar dirinya tengah diamati,  membuat Sera memaksakan senyum manis pada Celine,  wanita itu seperti memandangi dandanan dirinya dari ujung kaki hingga kepala,  sampai berlabuh pada acungan tangan yang Celine abaikan.

"Salam kenal kembali. Maaf,  anda siapa?" tanya Celine kearah Serafina,  bagaimanapun ia tidak pernah melihat wujud istri kedua suaminya,  dan tidak tahu siapa namanya, meskipun Celine sudah sadar wanita ini adalah istri kedua Kenderick,  tentu saja ia ingin bertanya untuk melihat seberapa berani mental Serafina.

"Celine" lirih Ken dengan nada peringatan,  membuat Serafina menarik senyum simpul ketika tanganya tidak disambut baik seperti harapannya.

"Nama saya Serafina, istri kedua Kenderick Gilton" ujar Sera dengan sikap berani,  bahkan wanita itu terlihat tenang dan semakin memprovokasi kegundahan Celine hingga mata Kenderick terpana melihat dua wanita dihadapanya.

Sera yang ia kenal sebagai wanita pendiam dan selalu mengalah,  pada akirnya bersikap tenang penuh akan keberanian diri,  bahkan Celine yang tidak pernah bertingkah kekanak-kanakan,  kali ini benar-benar menunjukan kecemburuan besar,  ada apa dengan dua wanita dihadapanya ini,  lebih tepatnya dengan dua wanita yang sudah Ken nikahi.

"Celine, kenapa kau ada disini?" putus Kenderick pada wanita itu,  bahkan ia mengambil alih pergelangan tangan Celine untuk diseret selembut mungkin,  Ken mengambil jarak yang cukup jauh dari Sera.

"Aku yang harusnya bertanya padamu,  kenapa kau tidak menghubungiku,  bahkan menghabiskan waktu disini dengan wanita itu,  apakah kau sudah melupakan aku Ken"

"Celine,  dia adalah istri keduaku.  Dia Serafina! Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini padanya"

"Kenapa aku tidak boleh bersikap seperti ini,  disaat dirimu mulai menaruh hati pada wanita lain"

"Celine,  mengertilah"

"Apa yang harus aku mengerti Ken?  Haruskah aku mengerti jika saat ini kau tengah berbagi hati,  kau mengabaikan aku,  seolah tak bahagia aku ada disini menemanimu,  lalu kalimat rindu yang tiap hari kau utarakan apakah ini kenyataanya?  Apakah semudah ini hatimu berpaling dariku?  Apa kau tidak ingat siapa yang sudah mengorbankan nyawa untuk menyelamatkanmu!"

"Celine cukup!" bentak Kenderick dengan tak habis fikir,  tentu ia paham jika Celine tengah cemburu dan merasa tidak terima,  untuk itulah,  ia tidak ingin mempertemukan keduanya,  hanya saja, Celine selalu mengungkit masa lalu yang ingin Kenderick lupakan,  masa lalu yang terus membuatnya merasa sakit dan juga merasa bodoh disaat yang bersamaan,  kenapa Celine selalu mengatas namakan kejadian itu untuk membuat Ken berhutang budi padanya,  apakah ia tidak sadar, jika sifatnya membuat Ken bertanya,  apakah ia tulus menolong nyawa Ken atau menjadikan itu alasan untuk Ken tetap bergantung pada dirinya.  

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang