Sedari tadi Serafina sudah memaksakan senyum untuk menyambut teman dan rekan kerja suaminya, ia sudah bersusah payah berdiri dengan sepatu hak tinggi yang selama ini tidak pernah di gunakan, Serafina meringis kesakitan dan bahkan perutnya tengah menagih makan, bahkan rasanya Sera mulai pusing lantaran tidak mengisi apapun pada perutnya sedari pagi sampai sore ini.
Baru saja Sera ingin mendudukan diri, tatapan Ken menatap jengkel kearahnya, ia bahkan melirik sikap Sera dengan tidak suka.
"Berdiri" perintah Ken saat menajamkan matanya kearah Serafina dengan nada membentak.
Sungguh rasanya hati gadis itu sangat sakit ketika pria yang menjadi suaminya membentaknya tanpa mengetahui alasan apa dari semua ini.
Deretan teman Ken sudah mengantri memberikan salam dan sekedar bercakap-cakap dengannya, bahkan Sera terpaksa memasang senyum meskipun pandangan wanita itu mulai buram.
"Kepala ku pusing sekali" gumam Sera ketika menahan dirinya, ia tidak bisa membuat keributan lantaran ini adalah hari pernikahanya, mungkin bisa saja sikapnya akan membuat malu Kenderick.
Hingga David melangkah kearah pasangan yang menjadi suami istri itu, sedari tadi ia hanya memilih diam di posisi sambil memantau Serafina dan Kenderick, rasanya sudah sekian lama semenjak terakir kali David bertemu Sera ia tidak pernah bercengkrama lagi.
"David" sontak mata gadis itu menatap kaget jika sahabatnya ada di acara pernilahanya, bagaimana bisa Sera tidak mengetahuinya ,dan bahkan David tidak mengabari dirinya.
Sungguh Sera tidak percaya jika ia melihat kenalanya di acara ini, dan bahkan gurat senang tertampil di wajah Sera hingga membuat Ken mengekerutkan kening melirik tingkah istrinya.
"Jaga sikapmu" ketus Ken dengan tatapan jengekl.
"Bagaimana bisa aku menjaga sikap jika ada teman ku yang datang" ucapnya kepada Kenderick.
"Teman" balasnya dengan kalimat hinaan membuat Sera menatap kearah Ken dengan penuh jengkel.
"Apa kau yakin dia datang karna kau temanya"
"Tentu saja" balas Sera dengan yakin.
"Dasar bodoh!" gumam Ken ketika melihat jika gadis itu tidak mengetahui perasaan David padanya.
"Selamat Ken" sapa David ketika memberikan salam selamat dengan pelukan hangat mereka, hingga Sera membulatkan mata menatap keduanya.
"David apa kau mengenal Tuan Kenderick?" tanya Sera dengan begitu kaget.
"Tentu saja, Ken adalah sahabatku, dan bisa di katakan kami tumbuh besar bersama. Dengan Elice sepupuku" sontak mata Sera tertegun atas apa yang di katakan David, apa maksud semua ini?
"Terimakasih sudah bersedia hadir David, aku mendoakan kau akan menyusulku" balas Ken pada temanya itu.
"Tentu saja, aku akan menyusul dengan gadis yang aku cintai" hingga tawa Ken meredup ketika tatapan David memberikan perlawanan.
Sepenting apa wanita itu baginya hingga David mau sejauh ini, bukankah Serafina ini sangat berbahaya, hanya karna dirinya semua orang di sekitar Ken berubah, bahkan sahabatnya saja mau berbalik haluan untuk menjadi musuh.
"Apa kau menyukai seseorang?" tanya Sera kepada pria itu, bahkan Sera tidak pernah mendengar David menyukai orang lain.
"Tentu saja, aku sangat menyukai dirinya. Meskipun saat ini aku tidak akan bisa memikinya tapi aku percaya dengan perjuangan, apapun yang di usahakan pasti memiliki hasil" tegas David kearah Serafina.
"Jangan banyak alasan, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, jika kau mengatakan jika saat ini tidak bisa memilikinya, maka kau sama saja menunda-nunda kesempatan. Jika kau sungguh mencintainya katakan saja" ujar Sera kepada temanya.
"Benarkah? Apakah boleh aku menyatakan cinta pada istri orang lain"
"David?" ucao Sera dengan kaget, ia bahkan tidak percaya jika temanya akan segila itu. "Apa kau mau di cap sebagai perusak rumag tangga orang lain, meskipun kau bodoh dan suka beecanda. Itu sangat kelewatan" terus Sera seraya memperingati temanya.
Membuat David menyunggingkan senyum atas wanita yang ia cintai, bahkan seperti ini saja Sera tidak menyadarinya, bukankah rasanya David hanya akan melukai hati terus menerus untuk mencintainya.
Ken melihat reaksi Serafina yang sudah menjadu istrinya, kenapa rasanya ada kelegaan tersendiri jika saja gadis itu tidak memiliki ras apapun kepada David, bahkan Sera seperti tidak melihat dan menaruh hati padanya, memang persahabatan beda gender yang sangat luar biasa, bisa bertahan tanpa terjadi cinta, sayangnya Kenderick tidak seperti Serafina.
Ia sangat mencintai Elice sebab sedari kecil sudah berteman denganya, dan Ken sangat mencintainya, bahkan Ken tidak akan berjuang mendapatkan Elice hingga mereka menjadi sepasang suami istri, meskipun di satu tahub pernikahan Elice meminta komitem untuk rumah tangga mereka, ia ingin mengejar cita-citanya lantaran terlalu dini untuk menikah, dan Elice meminta jeda untuk tidak di ganggu, selain dari surat kabar akan dirinya, Ken tidam mendapatkan kabar apapun secara jalur pribadi, bahak sudah beberapa tahun terlewatkan ia malah seperti laki-laki yang tidak memiliki pasangan, dan sialnya Ken terjebak menikahi Serafina.
"Sudahlah, lupakan saja" bantak David ketika berlalu kearah Sera.
Pria itu menatap kedua bola mata Sera seolah rasanya David tengah melihat gadis pujaanya di rebut oleh pacarmya sendiri, bahkan rasanya David tidak menyangka jika Sera akan menikah secepat ini.
"Selamat atas pernikaham mu, aku berharao kau akan bahagia atas semua ini" tuturnya ketika mengacungkan tangan untuk memberi ucapan selamat.
Hingga Serafina menjangkau tangan sahabatnya. "Terimakasih David" balas wanita itu dengan lirih.
"Sera apa kau sakit?" panik David hingga membuat Ken menatap kearah wajah istrinya. "Sera apa yang terjadi, kenapa tubuhnya terasa sangat panas" ucapnya hingga membuat perhatian semua orang menatap mereka.
Baru saja Ken ingin menjangkau tubhh Sera yang mulai terhayung, David menepisnya dengan pancaran mata yang tajam, Sera dapat melihat gurat marah di wajah David, namun rasanya ia tidak memiliki kekuatan untuk bicara.
"Sera!!" teriak David yang memangku tubuh Serafina, hingga Jasson membulatkan mata secara sempurna seraya berlari kearah mereka.
"Sera kenapa?" tanya Josson ketika mengambil adil untuk memeriksa adiknya.
"Tidak tahu kak, tiba-tiba saja Sera pingsan dan kehilangan tenaga" jelas David dengan wajah paniknya.
"Kenderick!!" bentak Jasson yang melihat adiknya hanya menatap nanar ketima semua orang begitu heboh menangani Serafina. "Apa waktunya untuk aku berdiam diri saat istri mu seperti ini. Dimana otak mu itu" terus Jasson ketika membentak adiknya.
"Kak jasson, biar David saja yang membawa Serafina"
"Tidak!!" bantak Ken seraya mengambil bagian disana. "Jangan kau sentuh istriku" sontak ucapan yang Ken jatuhkan seperti lontaran peringatan untuk mengklaim kepemilikan dirinta atas Serafina.
Ken mengendong tubuh istrinya, hingga semua orang memberikan jalan, bahkan ia begitu cemas dan mulai panik saat hawa panas di tubuh istrinya mampu terakses oleh kulitnya. Sedangkan Jasson memanggil dokter sesegera mungkin, dan acara di selesaikan detik itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Ficção Adolescente[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...