Laura adalah cinta pertama Herman Gilton, pria biasa yang manaruh hati pada ahli waris keluarga kaya. Mereka di pertemukan ketika Laura menjadi relawan di sebuah organisasi yang ia ikuti di kampus, sedangkan Herman yang saat itu terjun langsung ke lapangan untuk membantu para warga yang sedang berjuang karna wabah Flu Hongkong.
Virus ini menginfeksi pertama kali di Hongkong pada tahun 1968 dan berlangsung sampai tahun 1970. Penyebabnya adalah virus influenza A tipe H3N2. Kasus "Flu Hongkong" pertama kali dilaporkan pada 13 Juli 1968. Setelah itu, hanya butuh waktu tiga bulan sampai virus ini menyerang penduduk di Singapura, Vietnam, Filipina, India, Australia, Eropa, hingga Amerika Serikat. Total kematian 1 juta jiwa. Infeksi menyebabkan gejala pernapasan bagian atas khas influenza. Gejalanya menggigil, demam, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini biasanya bertahan selama 4-6 hari.
Atas partisipasi mereka sebagai relawan membuat rasa suka dan kagum Herman pada Laura hanya bisa ia pendam, sebagai gadis yang cekatan, ceria, ramah, dan sangat rajin, Laura memiliki nilai yang tidak Herman temukan di gadis lainya.
Sampai suatu ketika, Herman melamar ke perusahaan milik orang tuanya, perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, tekstil, jasa, dan konveksi terbesar di dunia, membuat pria itu tercengang, jika Laura adalah gadis yang bertolak belakang dengan dirinya, ternyata gadis itu di besarkan di balik dinding istana, dengan kemewahan luar biasa.
"Kakak" sapa Laura dengan sepenuh hatinya.
"Apa kau tidak bisa mencintaiku?" tanya gadis berusia 19 tahun itu, namun apa yang bisa Herman katakan, disaat ia sendiri tidak memiliki keberanian untuk memilikinya.
"Sudahlah, aku hanya menganggapmu sebagai adik sekaligus temanku"
"Apakah sedikit saja tidak ada rasa untuk ku?" tanya gadis itu dengan keras kepala, membuat Herman terpaku diam atas pertanyaan-nya.
"Apa yang kau suka dariku, masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik dari aku Ra "
"Sayangnya tidak ada yang seperti kakak, mungkin pertanyaan kakak benar, apa yang aku suka dari kakak, aku sendiri juga mempertanyakan itu. Tapi apa kakak tau jawaban yang aku temukan? Aku tidak menemukan jawaban apapun, hal ini berarti, menyukai seseorang tidak butuh jawaban"
"Astaga kau ini, semakin hari, semakin pintar saja bicara. Sudahlah, ayo kita pergi" ajak Herman pada gadis itu, mereka menerjang hujan seraya pakaian hangat yang Herman gunakan ia jadikan pelindung untuk tubuh mungil Laura.
Di bawah malam yang gelap, dengan dingin yang menyelimuti kulit, Herman sadar ia sudah jatuh hati pada Laura, namun untuk saat ini, Herman tidak memiliki keberanian diri untuk memilikinya. "Tungulah sebentar lagi, aku pasti akan mendapatkan semuanya Laura" batin Herman dengan penuh harap.
Sampai akirnya, gadis yang ia sukai diam-diam dan selalu menghabiskan waktu denganya, selalu saja menyatakan rasa suka secara transparan, sedangkan Herman, terlalu sadar diri akan posisi, untuk itulah ia terus bersikap dingin, cuek, bukan menolak Laura, namun seperti memberi jeda untuk Laura bertahan saja.
Sebab untuk masalah memiliki, Herman tidak memiliki kepercayaan diri berada di sampingnya, ia tidak berani menerima ungkapan cinta dari Luara, hingga mereka berlindung di balik alasan pertemanan, sampai akirnya, Herman di akui di keluarga gadis itu sebagai orang kepercayaan mereka untuk mengawal Laura.
Apakah kalian percaya, setiap detik, menit, waktu yang mereka habiskan, membuat cinta yang terpendam itu semakin dalam, semakin keras Luara mengutarakan suka, semakin takut Herman mengakui perasaanya.
Sialnya, keluarga Laura megetahui hubungan mereka yang tidak sekedar nona besar dan pengawal saja, Laura yang saat itu berusia 21 tahun secara implusif melakukan sesuatu yang cukup di sayangkan, ia memberontak pada orang tuanya untuk di izinkan bersama dengan Herman, gadis yang belum matang secara emosional terus saja mengedepankan ego tanpa berfikir panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Roman pour Adolescents[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...