[Episode : 107] And Game

126 10 7
                                    

Beruntung Elios merupakan dokter keluarga Gilton,  dirinya di percaya melaporkan seluruh masalah pemeriksaan anak,  menantu hingga cucu secara terperinci,  mungkin saja saat itu Elios mengira,  jika sangat pantas beliau mengetahui kehamilan Serafina,  membuat Elios menjabarkan selurunya tanpa mem-filter apapun.

Ia mengatakan Kenderick ingin menyembunyikan kehamilan itu dari istrinya, membuat Herman Gilton tak menyangka jika putranya meragukan anak yang jelas-jelas darah dagingnya sendiri.

Namun ternyata hal tersebut amat berguna untuk memanipulasi Ken,  membuatnya semakin salah paham dengan kehadiran Alexi di tengah hubungan mereka.

-

"Kau ingin aku menikah denganmu untuk mengakui anak yang aku kandung, anak-mu?" tanya Serafina dengan penuh penekanan atas keinginan gila yang Alexi utarakan.

Pria itu menganggukan kepala dengan tatapan manis, Alexi tak mencela sikap merendahkan Serafina untuk membiarkan ia mempresentasikan isi kepalanya tentang Alexi.

"Anak ini,  anak aku dan Ken.  Jangan bermimpi yang aneh-aneh untuk menghancurkan hubungan kami" Ya, Sera benar. Alexi memang bermimpi tentang mereka,  namun keinginan tersebut tak aneh sama sekali, apalagi cinta yang menjadi benci berhasil membuat keinginan besar dalam dirinya untuk menyiksa Sera seumur hidup akan terjadi. "Aku minta maaf atas kesalahan kak Jasson. Sekalipun ayah-ku baik-baik saja. Tak akan merubah apapun,  dia tetap dengan pilihan yang sama,  tak akan mau menyelamatkan ibu-mu. Karna itulah,  aku turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian beliau"

Wajah bak malaikat itu masih mampu mempertahankan senyum manisnya meskipun gelora marah begitu memuncak di dalam batinya. Sejak ia memilih untuk merampas kebahagiaan Serafina, sejak saat itu Alexi mulai meredam api dendam,  mencoba menganggap ini setimpal atas apa yang akan Sera tebus dimasa depan.

"Jadi Alexi.  Jangan bersikap egois. Masalah keluarga ini tak akan selesai jika kita terus memperpanjangnya. Aku percaya,  kau pasti akan menuntut balasan setimpal atas semua perbuatan kami,  tapi aku akan menebusnya dengan cara yang lain, setidaknya tanpa meninggalkan Ken.  Bagaimanapun,  anak-ku butuh ayah kandungnya dalam bertumbuh" pinta Serafina dengan kalimat dalam yang hampir-hampir mengenangkan air mata diwajahnya. "Selama ini, aku tahu sekali bagaimana tumbuh dengan keluarga yang tak utuh.  Maka biarkan aku,  memberikan keluarga bahagia yang aku inginkan selama ini,  kepada anak-ku"

"Jika aku tak mau bagaimana?" gencar Alexi segera ketika membalas sikap serius Sera dengan penuh canda.

"Baiklah. Aku tak masalah jika kau berseberangan denganku. Aku siap menjadi musuh-mu jika itu diperlukan. Karna aku tak akan meninggalkan Ken,  apapun pilihanya"

"Bagaimana jika anak itu taruhanya.  Apa kau yakin dengan keras kepala-mu sekarang? "

Sera tercengang,  mata genit Alexi menunduk menatap perut Sera yang mulai melengkung,  senyum manis paling mengerikan itu berhasil Sera rasakan dengan getir.

"Apa yang bisa kau lakukukan?" hina Sera penuh keberanian diri,  padahal tubuhnya merinding dahsyat membayangkan ancaman termanis yang Alexi layangkan penuh miris.

"Serafina. Ternyata kau tak sepintar yang aku bayangkan" kekeh pria itu sambil tersenyum sungging untuk melanjutkan penuturan. "Virus yang disuntikan pada tubuhmu, merupakan penemuan baru dibawah naugan Herman Gilton. Virus itu merupakan ifeksi dari penyakit kronis  , bakteri serta racun sehingga  manifestasi klinis perdarahan yang menimbulkan syok hingga berujung kematian. Tentu saja untuk terbentuk kompleks antigen antibodi akan mengaktivasi sistem komplemen. Atas semua itu,  secara tertulis Herman Gilton pemiliknya, dia yang menjadi hak kepemilikan atau hak penguasaan Varian tersebut.   Jadi sangat jelas,  Jasson tak berhak apapun untuk menciptkan tanpa persetujuan Herman Gilton.  Beruntungnya, mertua-mu itu sudah memberikanya kepadaku atas pertukaran menguntungkan kami. Sehingga secara negara dan hukum.  Aku berhak atas semua ini, lebih pantasnya,  aku yang berhak memberikan antigen antibodi atau tidaknya kepada dirimu" Sera tercengang luar biasa.

Second marriage of SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang