Sera dirawat dengan fasilitas dan keamanan tingkat tinggi, bahkan wanita itu begitu bahagia lantaran suaminya selalu berjaga siang dan malam tanpa meninggalkan, bahkan untuk pertama kalinya Sera melihat senyum dan tawa tulus dari pria yang ia cintai diam-diam, hanya saja Sera kembali disadarkan oleh kenyataan, jika jari manis Kenderick masih melingkar cincin pernikahan dengan istri pertamanya, yaitu Celine.
Hingga senyum Sera memudar lantaran fikirannya membandingkan betapa hebat dan menawannya Celine di banding dirinya yang tidak cantik dan rupawan, betapa beruntungnya Celine bisa memiliki cinta yang tak mampu Sera gapai, jika saja Tuhan tidak menempatkan Sera dalam keterpaksaan menerima pernikahan ini, mungkin Sera tidak akan mengalami sakit setelah di bahagiakan cukup dalam, lalu disadarkan oleh kenyataan.
"Dokter bilang, kau bisa keluar hari ini. Berhubung masih ada 2 hari lagi untuk libur, apa kau ingin melanjutkan bulan madu kita?" tanya Kenderick yang kala itu merapikan barang-barang istrinya.
"Tidak perlu, kita kembali saja"
Membuat pria yang sibuk dengan aktivitasnya membalikan badan menatap Serafina, kenapa wanita itu bersikap dingin, apakah Ken sudah melakukan kesalahan.
"Kenapa? Apakah ada yang salah Sera?" tanya Ken lirih.
Membuat Sera mencengkram kuat selimut yang ada diatas tubuhnya sembari memalingkan wajah ke jendela kamar, bahkan Sera menyaksikan sang surya yang hampir gelap merekah ingin menengelamkan diri untuk kembali pada cakrawala.
"Aku tidak ingin lagi melanjutkan perjalanan, bahkan aku merasa bersalah merepotkanmu sampai hari ini, untuk itulah lebih baik kita kembali saja" tutur Sera dengan sikap tenagnya, bahkan ia berusaha tegar agar tersenyum dengan penuh kekuatan, ketika membalikan badan menatap pada suaminya.
"Aku tidak merasa di repotkan" bantah Kenderick dengan kesal, bahkan ia sudah menyiapkan tempat untuk mereka dinner, selain itu ia juga mengkosongkan pemandian air panas yang cukup terkenal di daerah ini, hingga beberapa tempat kencan sudah di booking beberapa waktu yang lalu, tapi wanita itu malah menolak ajakanya.
"Meskipun begitu, apa bedanya kembali dan tetap disini? Bukankah kita tidak akan melakukan apapun, kita hanya akan menghabiskan waktu"
Sungguh perkataan Sera membuat Ken hampir saja naik pitam.
"Melakukan apa-pun?" beo Kenderick dengan sikap malas, apa yang sebenarnya ingin di sampaikan wanita ini. "Apakah kau berharap sesuatu dari hubungan kita? Atau kau ingin bulan madu sungguhan atas hubungan transaksional dua tubuh yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan?" tanya Kenderick tanpa tahu malu. "Jika itu alasanmu untuk menolak ku, maka aku dengan senang hati akan memberikan sesuatu itu padamu, jika kau benar-benar mengiginkanya"
Entah mengapa, nada dan sikap Kenderick seperti melecehkn Serafina, membuat gadis itu dilanda pedih tanpa etika, tentu Ken memiliki hak untuk itu, namun hubungan mereka sangat jelas tidak dilandasi cinta, dan Sera rasa tidak pantas untuk keduanya bicara seperti ini, sungguh sikapnya sangat menyakiti batin Sera.
"Maaf, jika sikapku membuatmu kesal Ken. Aku hanya lelah saja, bukan itu maksudku" lirih Sera yang kala itu memilih mengalah, bahkan berdebat tentang hubungan mereka, hanya akan menyisihkan kesal, jadi berhenti berharap adalah pilihan untuk Sera tidak terluka lebih dalam lagi.
"Apa yang kau inginkan sebenarnya!" bentak Ken disaat mencengkram lengan istrinya, bahkan matanya menajam penuh kekesalan lantaran usaha yang ia berikan tidak dihargai, jika bukan karna Jasson yang memintanya membahagiakan Sera dan membuat Sera merasa dihargai sebagai Istri, Ken tidak akan sejauh ini.
"Ken, kau menyakiti tanganku" rengek wanita itu, disaat sikap Kenderick diluar batasan. Bahkan mata Sera menatap bingung oleh perubahan sikap yang begitu tiba-tiba ini, kenapa Kenderick malah seperti dirinya semula, bahkan ia begitu emosional hingga melakukan kekerasan fisik tanpa sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second marriage of Serafina
Ficção Adolescente[WARNING ONLY FOR 21+] ------------------------------------------- Ayah menikah lagi setelah Serafina menjadi anak piatu atas kepergian ibunya, Sera memiliki ibu tiri yang cukup membencinya sedangkan adik sambungnya terus iri setelah merampas banyak...