[66] The New Aunty and Uncle [66]

4.8K 256 10
                                    

.

.

.

Pagi harinya Satria nyaris berteriak begitu tidak menemukan Andhara berada di sampingnya. Dia berjalan terburu-buru menuruni tangga. Namun dia tersenyum lega saat menemukan Andhara sedang tertawa cekikikan bersama Zahra di depan televisi. Di dapur ada mamanya yang sudah sibuk menyiapkan sarapan.

Satria akhirnya memutar arah. Kembali memasuki kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap. Tentu saja Satria akan menempati janjinya untuk mengajak anaknya jalan-jalan ke mall. Membelikan boneka ollaf dan sepatu roda baru.

Setelah selesai mandi, Satria keluar dari kamar. Dia menuruni tangga sembari memainkan ponsel di tangan.


Dar??


Edwarga J

Apaan??


Tahu tempat jual septu roda gak?


Edwarga J

Hah?

Di kokas ada kali.

Oke, entar lunch

Di kokas y

Edwarga J

Hmm...

Satria segera menyimpan ponselnya saat Darga sudah menjawab pesannya. Langkahnya berderap memasuki ruang tengah rumahnya.

Satria tersenyum jahil lalu memeluk Andhara dari belakang. Mengecup cepat pucuk kepalanya membuat Andhara menjerit senang. Bahkan Satria mengangkat tubuhnya dan mendekapnya erat duduk di lantai. Kembali menciumi kepala Andhara yang wangi.

"Rara udah mandi?" Satria kembali menciumi pipi Andhara.

"Udah dong, Papa!" Andhara mengangguk ceria. "Papa juga udah wangi. Udah mandi juga ya, Pa?"

Satria tersenyum bangga. "Udah dong, sayang!"

Andhara mengangguk senang. "Kita jadi ke mall, Papa?"

"Jadi, dong!"

Sementara Zahra manyun mendengar pembicaraan ayah dan anak itu. Gadis itu belum mandi dan malah asyik bermain ular tangga bersama Andhara. Tapi permainan mereka terinterupsi karena kehadiran Satria.

"Ih, BangSat kok nggak bilang kalau mau nge-mall?" Zahra mengerucutkan bibir. "Gue kan pengen ikut, tapi nggak bisa! Huweee!"

Satria hanya menggelengkan kepala melihat tingkah lebay Zahra. "Kamu kalo mau ikut, ya ikut aja!"

Zahra kembali memanyunkan bibir. "Kenapa lo nggak bilang dari kemarin seeeh?! Gue keburu janji nugas ama temen gue!"

"Ya udah, kain kali aja," Satria menjawab kalem.

Suasana di meja makan itu jauh lebih hangat daripada kemarin siang. Wisma dan Zahra kembali mengeluarkan guyonan absurd mereka. Sonia tersenyum senang melihat Andhara makan dengan lahap.

"Rencana kamu hari ini apa, Sat?" tanya Wisma.

"Mau ke mall, Pa. Beliin Rara boneka sama sepatu roda kayak punya Zahra."

Wisma hanya mengangguk membuat Zahra semakin sebal.

"Ih, BangSat, nge-mallnya besok aja. Entar sepatu rodanya biar gue pesenin deh. Gue belinya online, loh!" Satria tampak tak peduli. Terus melanjutkan melahap lontong sayur sarapan pagi mereka. "Ih, BangSat mah gitu!"

You Got ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang