.
.
.
Pagi-pagi sekali Satria sudah bersiap. Mandi sangat cepat dan merapikan diri singkat. Merelakan diri tidak sarapan. Satria hanya meminum segelas kopi susu untuk mengisi perutnya.
Renacananya hari ini Satria akan menepati janji pada anaknya untuk mengajak jalan-jalan ke seaworld. Bersama Clara juga. Sejak kemarin Andhara memang sudah ribut. Setiap malam anaknya itu menelponnya. Menanyakan kapan dia bisa jalan-jalan ke seaworld. Juga sedikit mengancam Satria kalau dia tak boleh ingkar janji. Satria jadi gemas sendiri dengan anaknya itu.
Satria menatap dirinya di cermin. Menyemprotkan sedikit parfum ke tubuhnya. Sedikit mengingatkannya pada jaman dulu saat dia masih sering mengapeli Clara di malam minggu.
Melirik jam di dinding. Satria bersiap semakin cepat. Tak lupa membawa beberapa baju ganti. Dia adalah orang yang mudah berkeringat. Jadi baju ganti itu perlu. Setelah memastikan apartemennya terkunci. Satria segera turun ke basement.
Tak perlu waktu lama hingga Satria mendaratkan crv abu-abunya ke depan rumah Clara. Laki-laki itu menggosok-gosokkan tangannya memanti pintu dibuka.
Satria tersenyum saat Intan muncul di balik pintu. Intan mengerjap memperhatikan penampilan Satria. Mengingatkannya pada tampilan suaminya saat masih muda dulu.
"Ayo masuk, Satria! Dari tadi Rara udah mondar-mandir nunggu kamu, lho. Dia seneng banget. Katanya kalian mau jalan-jalan ya?"
Satria mengangguk. "Iya Tante. Sebenarnya Satria udah janjiin dari kemarin-kemarin. Tapi baru bisa hari ini."
Intan mengangguk-angguk. "Kamu udah sarapan?" Satria menggeleng malu. "Ya udah yuk, sarapan dulu!"
Intan mengajak Satria ke meja makan. Disana masih ada Clara yang sedang makan. Satria segera mengambil duduk di samping perempuan itu. Clara melirik sekilas.
Diam-diam Clara terpesona dengan penampilan Satria. Padahal laki-laki itu hanya mengenakan jeans dan kaos serta jaket denim warna biru pudar. Mengingatkan Clara pada saat mereka masih pacaran dulu.
Clara mendorong kursinya. "Aku mau siap-siap dulu," ucapnya meninggalkan meja makan. Satria hanya mengangguk.
Intan diam-diam mengikuti langkah Clara. "Satria ganteng ya?" bisiknya membuat Clara mengernyit. "Penampilannya itu lho, ngingetin Mama sama Papa kamu pas masih muda dulu. Tinggal ditambahin kacamata item aja. Udah plek banget lho, Ra."
Clara berdecak. "Mama ngomong apaan sih? Udah ah, aku mau siap-siap. Mau pergi," ujarnya melangkah cepat. Menyembunyikan pipinya yang memerah.
"Papa, Rara boleh bawa boneka?" Andhara bertanya saat mereka akan berangkat.
Clara bersedekap malas. "Nggak usah aneh-aneh deh, Ra."
Satria berjongkok mengelus rambut halus anaknya. Andhara terlihat sangat manis dengan jumpsuit pendek berbahan jeans. Bando berwarna biru terpasang di kepalanya. Lalu sebagai pelengkapnya, dia memakai sneakers putih pada kedua kaki kecilnya.
"Rara boleh bawa boneka, tapi bonekanya ditaruh di mobil aja. Nggak bisa dibawa masuk ke seaworld."
Andhara mengangguk. Lalu berlarian mengambil dua bonekanya. Anak itu berkata ingin duduk di kursi belakang bersama boneka-bonekanya. Membuat Clara mau tak mau duduk di depan menemani Satria. Setelahnya mereka berpamitan pada Intan yang kebagian jatah menjaga rumah. Karena Aldan juga sudah pergi sejak pagi, menghadiri sebuah acara.
"Papa, Rara haus!" Andhara mengeluh saat mobil Satria belum lama meninggalkan perumahan tempat tinggal Clara.
Satria melirik anaknya di belakang lalu menatap Clara. "Kamu bawa minum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Got It
RomanceSatria Evandra Arbani, laki-laki itu hanya menginginkan bertemu kembali dengan Clara Regina Anandhina, perempuan yang dipacarinya enam tahun silam. Saat mereka masih merasakan indahnya, cinta di masa putih abu-abu. Sebuah peristiwa terjadi, mengaki...